Uji T Uji Prasyarat Sampel

eksperimen dan kelas kontrol pada taraf signifikansi α = 0,05 diperoleh t hitung posttest sebesar 2,12 dengan t tabel 0,684, maka dapat dilihat bahwa hasil t hitung posttest lebih besar dibandingkan dengan t tabel. Berdasarkan kriteria pengujian yang telah ditetapkan, yaitu: jika t hitung t tabel, maka H o diterima, dan dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh pembelajaran kooperatif metode make a match terhadap hasil belajar siswa.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Belajar berarti proses perubahan tingkah laku pada peserta didik akibat adanya interaksi antara individu dan lingkungannya melalui pengalaman dan latihan. 1 Slameto mengatakan bahwa belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 2 Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. 3 Berdasarkan penelitian yang dilakukan, kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dilakukan perlakuan pada kedua kelas tersebut, maka peneliti mengambil data pretest untuk mengetahui kecocokan kelas tersebut untuk dijadikan sampel penelitian. Hasil pretest yang sudah didapat digunakan sebagai data untuk dihitung normalitasnya dan homogenitasnya, selanjutnya diujikan pada uji hipotesis pengambilan sampel. Data tersebut berdistribusi normal, terbukti pada hasil uji prasyarat menyatakan bahwa hasil uji pretest L hit L tab dengan L hit kelas ekperimen 0,1509, L hit kelas kontrol 0,1577 dengan L tab 0,161 dan pada taraf signifikan 95. 1 Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, Bandung: Rosda, 2011, h. 5. 2 Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad, Belajar dengan Pendekatan Pailkem: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik, Jakarta: Bumi Aksara, 2011, h. 139-140. 3 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1989, h. 22. Selain itu, data bersifat homogen karena F hit F tab , terbukti berdasarkan hasil uji pretest bahwa pada F hit 1,05 sedangkan F tab 1,77 pada taraf signifikan 95. Setelah berdistribusi normal dan homogen, dilanjutkan uji hipotesis pengambilan sampel dengan menggunakan Uji-T, pada taraf signifikan 95. Tabel 4.3 menunjukkan adanya perbedaan pencapaian hasil belajar pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan tabel di atas, persentase nilai posttest tertinggi pada kelas eksperimen ialah pada indikator dua, yakni sebesar 92,9, sedangkan nilai posttest terendah pada kelas eksperimen ialah pada indikator empat, yakni sebesar 62,5. Persentase nilai posttest tertinggi kelas kontrol ialah pada indikator enam, yakni sebesar 80,4, sedangkan nilai posttest terendah kelas kontrol ialah pada indikator tujuh, yakni sebesar 50,1. Persentase nilai pretest tertinggi pada kelas eksperimen ialah pada indikator dua, yakni sebesar 78,6, sedangkan nilai pretest terendah pada kelas eksperimen ialah pada indikator tiga, yakni sebesar 35,7. Persentase nilai pretest tertinggi pada kelas kontrol ialah sebesar 64,3, sedangkan nilai pretest terendah kelas kontrol ialah 39,3. Dalam penelitian ini, peneliti menghitung persentase nilai berdasarkan indikator pembelajaran. Tujuannya ialah untuk mengetahui persentase pencapaian siswa setiap indikatornya. Persentase nilai pretest tertinggi pada kelas eksperimen ialah pada indikator dua yang berisi pengertian habitat, yakni sebesar 78,6, sedangkan nilai pretest terendah pada kelas eksperimen ialah pada indikator tiga yang berbunyi siswa harus mampu menyebutkan macam-macam adaptasi, yakni sebesar 35,7. Persentase nilai pretest tertinggi pada kelas kontrol ialah sebesar 64,3, sedangkan nilai pretest terendah kelas kontrol ialah sebesar 39,3. Nilai posttest tertinggi pada kelas eksperimen ialah pada indikator dua yang berisi tentang menjelaskan pengertian habitat, yakni sebesar 92,9, sedangkan nilai posttest terendah pada kelas eksperimen ialah pada indikator tiga yang berisi tentang menyebutkan macam-macam adaptasi, yakni sebesar 60,7. Persentase nilai posttest