Instrumen Penelitian Pengumpulan Data Pengolahan Data

Tabel 4.1 Pembagian Sampel No KELAS Jumlah sampel 1 VII 287853 x 106 = 36 2 VIII 253853 x 106 = 31 2 IX 313853 x 106 = 39 Total 106 siswa

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan data Notoatmodjo, 2005. Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner dan FFQ. Berikut ini penjelasan tentang instrumen penelitian: 1. Kuesioner digunakan untuk mengisi pertanyaan mengenai variabel jenis kelamin, preferensikesukaan, pengetahuan gizi, media massaiklan, kebiasaan orang tua, pengaruh teman sebaya, konsumsi fast food, jumlah anggota keluarga dan pendapatan orang tua. 2. FFQ digunakan untuk mengetahui gambaran frekuensi konsumsi buah dan sayur. FFQ bersifat terbuka dimana responden menuliskan sendiri berapa kali kebiasaan mengonsumsi. Responden hanya mengisi salah satu kolom frekuensi pada setiap bahan makanan apakah 1 kali per hari, 3 kali per minggu dan sebagainya. Untuk melihat gambaran frekuensi konsumsi, data yang ditampilkan berupa distribusi responden menurut kebiasaan mengonsumsi apakah setiap hari, setiap minggu, atau setiap bulan.

E. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri. Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui wawancara langsung kepada siswa SMP Negeri 226 Jakarta dengan instrumen kuesioner dan form FFQ. Data sekunder berupa daftar absensi siswa dan profil sekolah.

F. Pengolahan Data

Data yang telah dikumpul akan diolah dengan berbagai tahap, antara lain: 1. Mengode data data coding Kegiatan ini dilakukan dengan merubah data berbentuk huruf menjadi angkabilangan. Pengodean data dilakukan dengan tujuan untuk memudahkan kegiatan mengolah dan menganalisis data. Berikut ini adalah penjelasan tentang kode dari masing-masing variabel: a. Konsumsi buah dan sayur, terdiri dari 2 kategori yaitu kurang diberi kode “0” dan cukup diberi kode “1”. Dikatakan kurang jika konsumsi buah 2 kalihari dan sayur 3 kalihari dan dikatakan cu kup jika konsumsi buah ≥ 2 kalihari dan sayur ≥ 3 kalihari. Untuk mendapatkan data kategori konsumsi buah dan sayur, data FFQ yang ada perlu diolah lebih lanjut yaitu dengan terlebih dahulu mengubah setiap frekuensi konsumsi ke dalam satuan hari. Sebagai contoh si A biasa mengonsumsi buah jeruk 2 kali per hari, apel 3 kali per minggu, dan mangga 1 kali per bulan. Tabel 4.2 Perhitungan FFQ Bahan Makanan Frekuensi Perhari Perminggu Perbulan …kali perhari Jeruk 2 2 Apel 3 37 = 0,42 Mangga 1 130= 0,03 Total 2,45 Bahan makanan : Jeruk : 21 hari = 2 kali perhari Apel : 37 hari = 0,42 kali per hari Mangga : 130 hari = 0,03 kali per hari Nilai tersebut kemudian dijumlahkan, sehingga didapat hasil = 2,45 kali per hari. Dengan demikian si A memiliki kebiasaan mengonsumsi sumber buah 2,45 kali per hari. b. Jenis kelamin, merupakan pertanyaan tertutup. Kode untuk variabel ini adalah “0” jika laki-laki dan “1” jika perempuan. c. Preferensikesukaan, terdiri dari 2 pertanyaan dengan pilihan jawaban tidak suka diberi kode “0” dan suka diberi kode “1”. Dikatakan tidak suka jika responden tidak menyukai buahsayur atau keduanya. Dikatakan suka, jika responden menyukai buah dan sayur. d. Pengetahuan gizi, terdiri dari 15 pertanyaan. Variabel ini dikelompokkan menjadi 2 kategori yaitu kurang dan baik. Dikatakan kurang jika jumlah jawaban benar 80 diberi kode “0” dan baik jika jawaban benar ≥ 80 diberi kode “1”. e. Media massaiklan, variabel ini dikelompokkan menjadi 2 kategori yaitu tidak pernah dan pernah. Dikatakan tidak pernah jika responden tidak pernah melihat informasiiklan tentang hubungan buah dan sayur dengan kesehatan, diberi kode “0”. Dikatakan pernah jika responden pernah melihat informasiiklan tentang hubungan buah dan sayur dengan kesehatan, diberi kode “1”. f. Kebiasaan orang tua, terdiri dari 6 pertanyaan dengan pilihan jawaban tidak pernah diberi kode “1”, jarang diberi kode “2”, kadang-kadang diberi kode “3”, sering diberi kode “4”, selalu diberi kode “5”. Variabel kebiasaan orang tua dikelompokkan menjadi 2 kategori berdasarkan median nilai soal kuesioner. Dikatakan kurang jika skor 18 diberi kode “0”, dikatakan baik jika ≥ 18 diberi kode “1”. g. Pengaruh teman sebaya, terdiri dari 4 pertanyaan dengan pilihan jawaban tidak pernah diberi kode “1”, jarang diberi kode “2”, kadang-kadang diberi kode “3”, sering diberi kode “4”, selalu diberi kode “5”. Variabel kebiasaan orang dikelompokkan menjadi 2 kategori berdasarkan median nilai soal kuesioner. D ikatakan kurang jika skor 12 diberi kode “0”, dikatakan baik jika ≥ 12 diberi kode “1”. h. Konsumsi fast food, variabel ini dikelompokkan menjadi 2 kategori yaitu sering dan jarang. Dikatakan sering jika jawaban ≥ 3x seminggu diberi kode “0”, dikatakan jarang jika jawaban 3x seminggu diberi kode “1”. i. Jumlah anggota keluarga, terdiri dari 1 pertanyaan. Variabel ini dikelompokkan menjadi 2 kategori yaitu besar dan kecil. Dikatakan besar jika jumlah anggota keluarga 4 orang diberi kode “0” dan dikatakan kecil jika anggota ≤ 4 orang diberi kode “1”. j. Pendapatan orang tua, terdiri dari 1 pertanyaan. Variabel ini dikelompokkan menjadi 2 kategori yaitu rendah dan tinggi. Dikatakan rendah jika pendapatan per bulan Rp. 1.529.150 diberi kode “0”, dikatakan tinggi jika pendapatan per bulan ≥ Rp. 1.529.150 diberi kode “1”. 2. Penyuntingan data data editing Data yang telah dikumpulkan melalui kuesioner, dikoreksi, diperiksa dan diseleksi kelengkapannya terlebih dahulu seperti kelengkapan pengisian, kesalahan pengisian dan konsistensi pengisian. Tahap ini dilaksanakan saat masih di lapangan dengan memastikan bahwa setiap pertanyaan yang terdapat di kuesioner telah terisi lengkap, jelas dan konsisten. 3. Membuat struktur data data structure Pertanyaan dalam kuesioner dijadikan template menggunakan perangkat komputer dan program statistik untuk memudahkan memasukkan data. 4. Memasukkan data data entry Dalam tahap ini dilakukan proses memasukkan data berupa kode jawaban ke dalam kolom template yang sudah dibuat sebelumnya. Pada tahap ini diperlukan ketelitian agar tidak terjadi double entry atau kesalahan memasukkan data yang lainnya. 5. Pembersihan data data cleaning Dilakukan pengecekan kembali data yang telah dimasukkan untuk memastikan data tidak ada yang salah baik dalam memberi kode atau kesalahan pengetikan sehingga data tersebut dapat dianalisis.

G. Analisis Data