signifikan antara pengaruh teman sebaya dengan perilaku konsumsi buah dan sayur.
Tidak adanya hubungan yang signifikan dikarenakan pengaruh teman sebaya lebih cenderung dalam hal konsumsi makanan yang tidak bergizi. Hal
ini sesuai dengan pernyataan Krolner et al 2011 bahwa pengaruh teman sebaya tidak turut mendukung konsumsi buah dan sayur, yang paling utama
karena ada tekanan kuat dari teman sebaya untuk mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Worthington 2000 juga menyatakan hal yang sama yaitu ketika
bersama dengan teman sebaya lebih mempengaruhi untuk mengonsumsi makanan yang tidak sehat dibandingkan ketika sedang bersama orang tua.
6. Hubungan Media MassaIklan dengan Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur
Media terdiri dari televisi radio, film, majalah, Koran dan buku. Pengaruh yang datang dari media tidak hanya berasal dari isinya tetapi juga dari pesan
iklan yang disampaikan. Media iklan tentang makanan baik itu media cetak maupun media elektronik memiliki peran dalam perilaku konsumsi. Menurut
Fisher dan Diane 2003 media bisa berpengaruh positif dalam mempromosikan informasi kesehatan dan peningkatan kesadaran atas pemilihan makanan yang
sehat. Menurut Schlenker 2007 perkembangan teknologi dan media massa
juga mempunyai peran dalam pemilihan makanan. Berg 1986 berpendapat
bahwa media massa terutama iklan-iklan perdagangan dan promosi penjualan sangat mempengaruhi pada pemilihan susunan makanan.
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara media massaiklan dengan perilaku konsumsi buah dan sayur.
Namun ada kecenderungan konsumsi buah dan sayur yang cukup lebih tinggi pada responden yang pernah membaca atau mendengar informasi mengenai
hubungan buah dan sayur terhadap kesehatan dibandingkan pada responden yang tidak pernah membaca atau mendengar informasi mengenai hubungan
buah dan sayur dengan kesehatan.Terpaparnya seseorang dengan informasi yang berhubungan dengan kesehatan akan membuat pengetahuannya menjadi
lebih terbuka sehingga lebih baik dalam memilih makanan sehat termasuk buah dan sayur.
Iklan informasi yang sering dilihat siswa lebih banyak iklan komersial di televisi tentang makanan-makanan ringan yang pada dasarnya bertentangan
dengan nilai gizi. Penelitian Freisling, et al 2009 menunjukkan bahwa remaja yang mendapatkan informasi gizi dari booklet, internet, artikel majalah dan
koran mengonsumsi buah dan sayur setiap hari sedangkan remaja yang terpapar iklan komersial di televisi dan radio kemungkinan konsumsi buah dan sayurnya
berkurang setiap harinya. Hasil penelitian yang dilakukan Jarret et al 2003 didapatkan hasil bahwa TV dianggap mempunyai peran dalam mendorong
seseorang untuk mengonsumsi makanan yang diiklankan di TV sebagai pengganti buah dan sayur sehingga konsumsi buah dan sayur pada remaja
masih rendah. Hal ini diperkuat dengan penelitian Rasmusen et al 2006, bahwa efek seringnya nonton tv akan berhubungan positif dengan penurunan
konsumsi sayur dan buah . Dapat disimpulkan media massa juga penting dalam menunjang konsumsi buah dan sayur pada remaja.
7. Hubungan Konsumsi Fast Food dengan Perilaku Konsumsi Buah dan