Pendekatan Penelitian Jenis Penelitian
56 kelompok subyek. Pertama-tama dilakukan pengukuran, lalu dikenakan perlakuan
untuk jangka waktu tertentu, kemudian dilakukan pengukuran untuk kedua kalinya.
Sugiyono 2010: 110 juga menambahkan, bahwa desain ini dapat membandingkan kondisi kelompok eksperimen dengan keadaan sebelum diberi
perlakuan. Lebih rinci Suharsimi Arikunto 2010: 124 memaparkan, bahwa di dalam desain ini observasi dilakukan sebanyak 2 kali yaitu sebelum eksperimen
dan sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen O
1
disebut
pre-test
, dan observasi sesudah eksperimen O
2
disebut
post-test
. Desain
ini dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 2. Model Visualisasi
Pretest-Postest Group Design
Keterangan:
O
1
: Kelompok eksperimen sebelum diberi
treatment Pretest
O
2
: Kelompok eksperimen setelah diberi
treatment Posttest
X : Pemberian
treatment
teknik sosiodrama Dalam penelitian ini kelompok eksperimen diberikan tiga kali
treatment
teknik sosiodrama yang bertema “Rapat Bersahabat”; “Osisku, you are my
everything” dan “Dukungan Antar Sesama yang Hebat”.
Perbedaan antara O
1
dan O
2
yakni O
2
- O
1
diasumsikan merupakan efek dari
treatment
atau eksperimen. Adapun prosedur rancangan penelitian
one group pretest-postest design
menurut Sumadi Suryabrata 2003: 102 sebagai berikut:
O
1
X O
2
57 1.
Kenakan O
1
, yaitu
pretest
, untuk mengukur
mean
kohesivitas kelompok sebelum subyek diberi perlakuan teknik sosiodrama
2. Kenakan subyek dengan X, yaitu pemberian teknik sosiodrama, dalam
jangka waktu tertentu 3.
Berikan O
2
, yaitu
posttest
, untuk mengukur
mean
kohesivitas kelompok setelah subyek dikenakan variabel eksperimental X
4. Bandingkan O
1
dan O
2
untuk menentukan seberapakah perbedaan yang timbul, sebagai akibat dari digunakannya variabel eksperimental X
5. Terapkan test statistik yang cocok untuk menentukan apakah perbedaan itu
signifikan.