Mencari Indikator Setiap Sub atau Bagian Variabel

75

J. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Uji Validitas Instrumen

Sugiyono 2010: 173 menyatakan bahwa valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Saifuddin Azwar 2006: 5 menambahkan bahwa validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Sejalan dengan beberapa ahli lainnya, Jonathan Sarwono 2006: 99 juga mengatakan bahwa suatu skala pengukuran dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Suharsimi Arikunto 2010: 212 menyatakan terdapat dua macam validitas yaitu validitas logis dan validitas empiris. Dikatakan validitas logis karena validitas ini diperoleh dengan suatu usaha hati-hati melalui cara-cara yang benar sehingga menurut logika akan dicapai suatu tingkat validitas yang dikehendaki. Validitas empiris atau validitas berdasarkan pengalaman merupakan validitas yang diperoleh dengan jalan mencobakan instrumen tersebut pada sasaran dalam penelitian. Langkah ini bisa disebut dengan kegiatan uji coba try-out instrumen. Setelah instrumen butir-butir pertanyaan disusun, instrumen juga harus ditelaah dengan mempergunakan kriteria tertentu disamping disesuaikan dengan kisi-kisi. Penelaah harus dilakukan oleh orang yang berkompeten di bidang yang bersangkutan, atau yang dikenal dengan istilah penilaian oleh ahlinya expert judgement . Validitas ini disebut validitas logis, validitas logis mempunyai tujuan untuk mendapatkan keterangan bagaimana kesesuaian antara instrumen dengan 76 tujuan penelitian yang dapat menggambarkan indikator setiap variabel, serta menelaah apakah butir-butir pernyataan dalam instrumen itu telah sesuai dengan konsep keilmuan yang susunan kalimatnya dapat dipahami oleh responden. Pengujian validitas logis pada penelitian ini dilakukan oleh Dosen Pembimbing, sedangkan pengujian validitas empiris dilakukan dengan mengujicobakan instrumen berupa skala kohesivitas kelompok kepada 32 pengurus OSIS lain yang bukan menjadi subyek penelitian. Setelah diujicobakan instrumen akan dihitung validitasnya dengan menggunakan program SPSS ver16.0. Kriteria validitas ditentukan dengan melihat nilai Pearson Correlation . Jika nilai Pearson Correlation nilai pembanding berupa r-kritis , maka item tersebut valid. r-kritis bisa menggunakan table r untuk mengetahui pernyataan yang valid dan tidak valid, dilihat nilai korelasi lalu dibandingkan dengan tabel korelasi Product-moment . Subyek uji coba penelitian dalam pengujian validitas instrumen yaitu 32 siswa yang terdiri dari 17 pengurus OSIS SMK YPKK 2 Sleman dan 15 pengurus OSIS SMK YPKK 3 Sleman. Setelah r hitung didapat, kemudian dikonsultasikan dengan r tabel untuk mengetahui butir soal yang valid dan butir soal yang tidak valid. Dengan pedoman pada taraf signifikansi 5 dengan N= 32 didapatkan nilai koefisien korelasi 0,349. Apabila r hitung yang didapat lebih besar atau sama dengan r tabel maka butir soal tersebut valid dan apabila r hitung yang didapat lebih kecil dari r tabel maka butir soal tersebut tidak valid. Diperoleh hasil dari 60 item pernyataan yang dapat dibuktikan sebanyak 43 item pernyataan yang dinyatakan valid dan 17 item