Menderetkan Deskriptor dari Setiap Indikator

76 tujuan penelitian yang dapat menggambarkan indikator setiap variabel, serta menelaah apakah butir-butir pernyataan dalam instrumen itu telah sesuai dengan konsep keilmuan yang susunan kalimatnya dapat dipahami oleh responden. Pengujian validitas logis pada penelitian ini dilakukan oleh Dosen Pembimbing, sedangkan pengujian validitas empiris dilakukan dengan mengujicobakan instrumen berupa skala kohesivitas kelompok kepada 32 pengurus OSIS lain yang bukan menjadi subyek penelitian. Setelah diujicobakan instrumen akan dihitung validitasnya dengan menggunakan program SPSS ver16.0. Kriteria validitas ditentukan dengan melihat nilai Pearson Correlation . Jika nilai Pearson Correlation nilai pembanding berupa r-kritis , maka item tersebut valid. r-kritis bisa menggunakan table r untuk mengetahui pernyataan yang valid dan tidak valid, dilihat nilai korelasi lalu dibandingkan dengan tabel korelasi Product-moment . Subyek uji coba penelitian dalam pengujian validitas instrumen yaitu 32 siswa yang terdiri dari 17 pengurus OSIS SMK YPKK 2 Sleman dan 15 pengurus OSIS SMK YPKK 3 Sleman. Setelah r hitung didapat, kemudian dikonsultasikan dengan r tabel untuk mengetahui butir soal yang valid dan butir soal yang tidak valid. Dengan pedoman pada taraf signifikansi 5 dengan N= 32 didapatkan nilai koefisien korelasi 0,349. Apabila r hitung yang didapat lebih besar atau sama dengan r tabel maka butir soal tersebut valid dan apabila r hitung yang didapat lebih kecil dari r tabel maka butir soal tersebut tidak valid. Diperoleh hasil dari 60 item pernyataan yang dapat dibuktikan sebanyak 43 item pernyataan yang dinyatakan valid dan 17 item 77 dinyatakan tidak validgugur. Hasil pengolahan seleksi butir item melalui SPSS dapat dilihat pada lampiran 2, berikut penyajiannya: Tabel 5. Item Valid dan Gugur Variabel ∑ Item Semula ∑ Item Gugur ∑ Item Valid Kohesivitas Kelompok 60item 17item 2, 4, 6, 9,10, 11, 14, 19, 26, 29, 31, 36, 41, 45, 46, 48, 50 43item 1, 3, 5, 7, 8, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 28, 30, 32, 33, 34, 35, 37, 38, 39, 40, 42, 43, 44, 47, 49, 51, 52, 53,54, 55, 56, 57, 58, 59, 60

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Menurut Sugiyono 2010: 173 instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Jonathan Sarwono 2006: 100 juga mengatakan bahwa reliabilitas menunjuk pada adanya konsistensi dan stabilitas nilai hasil skala pengukuran tertentu. Reliabilitas berkonsentrasi pada masalah akurasi pengukuran dan hasilnya. Saifuddin Azwar 2006: 4 menambahkan bahwa reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliaibility yang mempunyai asal kata rely dan ability . Pengukuran yang memilki reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel. Terdapat beberapa nama lain dari reliabilitas seperti keterpercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan, konsistensi, dan sebagainya, namun ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Berikut ini akan disajikan tabel menurut Sugiyono 2010: 257 sebagai pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi dari reliabilitas instrumen yang telah diketahui validitasnya. Interpretasi tersebut yaitu: