23 dengan hubungan sosial mereka. Teknik ini dapat digunakan ketika konselor
memiliki tujuan untuk mendidik dalam aspek sikap atau perilaku sosial konseli. Dilihat dari berbagai pendapat para ahli mengenai sosiodrama, dapat
disimpulkan bahwa sosiodrama merupakan dramatisasi tingkah laku yang bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah sosial, dimana sebagian peserta
bertindak sebagai pemeran dan selebihnya berperan sebagai pengamat.
2. Tujuan Sosiodrama
Menurut Syaiful Bahri Djamrah dan Aswan Zain 2010: 88 tujuan yang
diharapkan dengan penggunaan metode sosiodrama antara lain adalah:
a. Agar siswa dapat menghayati dan menghargai perasaan orang lain
b. Dapat belajar bagaimana membagi tanggung jawab
c. Dapat belajar bagaimana mengambil keputusan dalam situasai kelompok
secara spontan d.
Merangsang kelas untuk berpikir dan memecahkan masalah Roestiyah 2001: 90 secara rinci menyebutkan tujuan dari penggunaan
sosiodrama sebagai berikut: a.
Siswa dapat memahami perasaan orang lain, dapat
tepa seliro
dan toleransi. Karena dalam hidup, seringkali terjadi perselisihan yang
disebabkan karena salah paham. Maka dengan sosiodrama mereka dapat menghayati peranan apa yang dimainkan, mampu
menempatkan diri dalam situasi orang lain yang dikehendaki guru. Ia bisa belajar watak orang lain, cara bergaul dengan orang lain,
cara mendekati dan berhubungan dengan orang lain, dalam situasi itu mereka harus bisa memecahkan masalahnya.
b. Siswa dapat mengerti dan menerima pendapat orang lain. Dalam
kelompok tertentu sering terjadi perbedaan pendapat, yang satu berpendapat yang lain, hal ini terjadi karena perbedaan sudut
tinjauan dan argumentasi yang berbeda. Dengan mendramatisasi,
24 dalam situasi peranan yang dimainkannya siswa harus bisa
berpendapat, memberikan argumentasi dan mempertahankan pendapatnya, tetapi bila perlu harus bisa mencari jalan keluar atau
kompromi bila terjadi banyak perbedaan pendapat. Kemudian siswa
dengan perannya
itu harus
mampu mengambil
kesimpulankeputusan, karena dalam kehidupan bersama kita tidak bisa hidup sendiri, apalagi bermasyarakat Indonesia berasaskan
demokrasi, dan prinsip gotong-royong serta kekeluargaan. Maka hal-hal yang menyangkut kesejahteraan bersama perlu ada
musyawarah dan mufakat agar dapat mengambil keputusan bersama. Maka siswa dengan bermain peranan, harus dapat
melakukan perundingan untuk memecahkan bersama masalah yang dihadapi dan akhirnya mencapai keputusan bersama.
Berdasarkan pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari penggunaan teknik sosiodrama yaitu agar siswa dapat belajar menghormati orang
lain, bertanggungjawab terhadap tugasnya, serta belajar mengambil keputusan yang tepat dalam format kelompok.
3. Petunjuk Penggunaan Sosiodrama
Menurut Syaiful Bahri Djamrah dan Aswan Zain 2010: 89 petunjuk
penggunaan metode sosiodrama adalah sebagai berikut:
a. Tetapkan dahulu masalah-masalah sosial yang menarik perhatian siswa
untuk dibahas. Dengan mengangkat masalah yang menarik, siswa akan lebih antusias mengikuti ceritanya.
b. Ceritakan kepada kelas siswa mengenai isi dari masalah-masalah dalam
konteks cerita tersebut. Agar siswa mendapatkan kejelasan mengenai alur cerita dan permasalahan-permasalahan yang harus diselesaikan dalam
proses sosiodrama.
25 c.
Tetapkan siswa yang dapat atau bersedia untuk memainkan peranannya didepan kelas. Pemilihan peran bisa dimulai dengan sesi penawaran
setelah fasilitator menyebutkan kriteria peran, usulan dari kelompok atau berdasarkan keduanya.
d. Jelaskan kepada pendengar mengenai peranan mereka pada waktu
sosiodrama sedang berlangsung. Peran pendengar yaitu mengamati dan mengobservasi pelaksanaan sosiodrama. Hasil pengamatan dan observasi
dari kelompok pendengar akan dijadikan bahan diskusi setelah permainan peran selesai.
e. Beri kesempatan kepada para pelaku untuk berunding beberapa menit
sebelum mereka memainkan peranannya. Perlu ditetapkan berapa menit waktu yang dibutuhkan untuk persiapan. Persiapan tersebut membahas
mengenai bagaimana sosiodrama tersebut akan dimainkan. f.
Akhiri sosiodrama pada waktu situasi pembicaraan mencapai ketegangan. Fasilitator harus segera mengakhiri permainan jika dirasa sudah mencapai
tahap klimaks. g.
Akhiri sosiodrama dengan diskusi kelas untuk bersama-sama memecahkan masalah persoalan yang ada pada sosiodrama tersebut. Observasi dari
kelompok pendengar yang digunakan sebagai bahan diskusi untuk dicari pemecahan masalahnya.
h. Jangan lupa menilai hasil sosiodrama tersebut sebagai bahan pertimbangan
lebih lanjut. Hasil pemecahan masalah, dapat dijadikan bahan