Perkembangan Emosi Remaja Karakteristik Perkembangan Fase Remaja

42 orang tua yang bersikap eksklusif. Kriteria keberhasilan remaja dalam melakukan sosialisasi dilihat dari keaktifan remaja dalam kegiatan kelompok. Sedang kegagalan remaja dalam proses sosialisasi terutama dengan kelompok sebaya akan menyebabkan remaja menjadi pemalu, menyendiri, kurang percaya diri atau justru nampak dalam sikap yang sombong, keras kepala dan sering salah tingkah bila berada dalam situasi sosial. Sikap sosial remaja terutama yang berhubungan dengan proses sosialisasi dalam kelompok termanifestasi dalam perilaku-perilaku sebagai berikut: 1 Kompetisi atau Persaingan Persaingan dapat terjadi dalam kelompok yang biasa berujud persaingan yang sehat, tetapi dapat pula terjadi antar kelompok yang justru gampang menyulut permusuhan yang didasari solidaritas antar anggota kelompok. 2 Komformitas Perilaku Seragam Kecenderungan peremajaan ke arah konformitas perilaku lebih banyak terlibat pada kelompok yang kurang terorganisir. Sehingga pada “gang remaja” bisa terjadi remaja berbuat menyimpang hanya karena dorongan konformitas ini. 3 Menonjolkan Diri atau Menarik Perhatian Kecenderungan remaja untuk dapat membuktikan bahwa dirinya cukup berharga bagi kelompok merupakan dorongan utama pada perilaku untuk dapat menonjol dan menarik perhatian kelompok, antar anggota secara tidak langsung akan beruusaha menunjukkan potensi dan prestasi masing-masing yang pantas dihargai kelompok. 4 Menentang Otoritas Orang Tua Perilaku menentang otoritas orang tua dan orang dewasa lainnya yang dilakukan remaja, seringkali hanya dilandasi oleh rasa sekedar ingin berbeda dengan otoritas tersebut, tetapi pada masa remaja akhir sikap menentang yang mungkin dilakukan remaja sudah dilandasi pertimbangan norma sosial yang mantap. 5 Kesadaran Sosial Sekalipun masih sering berbuat kesalahan, sebenarnya pada diri remaja telah tumbuh kesadaran akan perlunya saling memberi dan menerima dalam kehidupan bersama kelompok, hanya saja karena perkembangan emosi remaja yang belum stabil sering mengalahkan kesadaran sosial ini. 43

c. Hambatan Sosial Remaja

Hambatan dalam proses sosialisasi pada remaja dapat disebabkan oleh berbagai faktor baik yang bersumber dari dirinya sendiri ataupun penyebab yang bersumber dari orang lain serta berbagai situasi dan kondisi sekitarnya. Secara rinci hambatan dalam bersosialisasi tersebut dijelaskan dalam enam kategori sebagai berikut: 1 Pengalaman yang Kurang Menyenangkan Dasar pengalaman emosional dan penyesuaian diri pada remaja yang kurang baik pada tahap perkembangan sebelumnya seperti pola asuh yang otoriter, penerimaan yang negatif dari lingkungan sosial seperti kebebasan untuk menerima atau berkunjung ke taman dalam perkembangannya akan menyebabkan remaja tumbuh menjadi remaja yang kurang percaya diri. 2 Kurang Adanya Bimbingan Secara langsung maupun tidak langsung bimbingan dari orang tua masih terus diperlukan oleh remaja dalam proses sosialisasi, baik bimbingan dalam memilih teman, membantu mengarahkan kegiatan kelompok sampai upaya membantu menyelesaikan masalah-masalah yang muncul. 3 Tidak Ada Contoh yang Baik Dalam proses sosialisasi, remaja memerlukan model yang dapat dicontoh. Bila dalam proses sosialisasi remaja tidak menemukan contoh yang baik, atau justru remaja lebih tertarik pada model yang negatif maka proses sosialisasi dan imitasi yang terjadi cenderung sama dengan model yang ditirunya. 44 4 Kurangnya Kesempatan Tidak adanya kesempatan bagi remaja untuk dapat mengadakan hubungan sosial dengan teman sebaya dan lingkungan lain atau tidak adanya kemampuan untuk bergabung dengan kelompok remaja tertentu akan menyebabkan tidak terbentuknya keterampialn remaja berkomunikasi dan kemampuan bersosialisasi serta bergaul. 5 Tidak Ada Motivasi Kegagalan bersosialisasi yang dialami remaja pada tahapan perkembangan sebelumnya bisa berakibat remaja menjadi malas dan tidak ada motivasi untuk bergaul dengan orang lain. Bila hal ini terjadi justru akan membuat kemampuan sosialisasinya semakin buruk. 6 Perbedaan Norma Sosial Bila kelompok sosial yang baru memiliki norma yang berbeda dengan kelompok sosialnya yang lama akan merupakan terhambatnya proses sosialisasi. Terdapat berbagai macam hambatan yang terjadi saat remaja melalui proses sosialnya antara lain : pengalaman yang kurang menyenangkan, kurang adanya bimbingan, tidak ada contoh yang baik, kurangnya kesempatan, tidak ada motivasi, perbedaan norma sosial. Semua permasalahan diatas hendaknya dapat diatasi demi tercapainya perkembangan sosial yang baik.

d. Problem dalam Kehidupan Sosial Remaja

Endang Poerwanti dan Nur Widodo 2002: 132-135 menjelaskan secara umum kehidupan sosial yang sangat berarti pada kehidupan kelompok remaja