40 terutama orang tua dan teman sebaya bersifat positif, maka berdampak positif juga
terhadap kematangan emosional remaja.
7. Perkembangan Sosial Remaja
Menurut Syamsu Yusuf 2006: 198 pada masa remaja berkembang “
social cognition
”, yaitu kemampuan untuk memahami orang lain. Remaja memahami orang lain sebagai individu yang unik, baik menyangkut sifat-sifat
pribadi, minat, nilai-nilai maupun perasaaanya. Pemahaman ini, mendorong remaja untuk menjalin hubungan sosial yang lebih akrab dengan mereka terutama
teman sebaya, baik melalui jalinan persahabatan maupun percintaan pacaran.
Hurlock 1997: 213 menyatakan bahwa yang terpenting dan tersulit bagi remaja dalam proses penyesuaian diri yaitu dengan meningkatnya pengaruh
kelompok sebaya, perubahan dalam perilaku sosial, pengelompokan sosial yang baru, nilai-nilai baru dalam seleksi persahabatan, nilai-nilai baru dalam dukungan
dan penolakan sosial, dan nilai-nilai baru dalam seleksi pemimpin. Endang Poerwanti dan Nur Widodo 2002: 116-120 memaparkan bahwa
perkembangan sosial remaja menjadi masalah penting dalam keseluruhan perkembangan remaja, karena merupakan salah satu ciri yang menonjol dalam
kehidupan remaja. Sehingga perkembangan sosial remaja sekaligus perlu juga dibahas berbagai hal yang berkaitan yaitu arti kelompok bagi remaja, sosialisasi
remaja, hambatan-hambatan sosial serta problem dalam kehidupan sosial remaja.
41
a. Arti Kelompok bagi Remaja
Pepatah yang menyatakan bahwa tidak orang yang dapat hidup sendiri, sangat tepat untuk kaum remaja. Dalam pertumbuhan dan perkembangannya
remaja sangat memerlukan kelompok sosial yang dapat menerima dia sebagaimana adanya. Corak dan kehidupan kelompok remaja akan mempengaruhi
gaya dan perilakunya. Sebaliknya remaja akan dapat merubah perilaku remaja seperti pola perilakunya. Secara umum kelompok remaja yang sehat akan dapat
memiliki fungsi sebagai:
1 Kelompok sosial merupakan wahana yang tepat bagi remaja
untuk membentuk sikap sosial yang positif. Pembentukan sikap sosial remaja tidak cukup dengan materi yang diceramahkan
tetapi lebih berupa contoh konkrit.
2 Keberhasilan remaja untuk mencapai kebebasan emosional dari
orang tua juga akan tercapai dengan bantuan kelompok sosialnya, dalam kelompok ini remaja akan belajar untuk dapat memenuhi
kewajibannya sebagai makhluk sosial dan berusaha memenuhi hak-hak dari anggota kelompok yang lain.
3 Perilaku heteroseksual yang sehat juga akan dapat dikembangkan
dalam kelompok sosialnya, remaja laki-laki akan cenderung berusaha untuk melindungi remaja perempuan, sesuai dengan
peran gender yang diperankannya.
b. Sosialisasi Remaja
Sosialisasi remaja nampak pada kesediaan remaja untuk mengikuti kelompok remaja tertentu, yang sesuai dengan minatnya. Keberhasilan remaja
dalam melakukan proses sosialisasi banyak dipengaruhi oleh sikap orang tua dan orang-orang disekitarnya pada perkembangan sebelumnya. Internalisasi nilai yang
dianut orang tua yang banyak melakukan kegiatan sosial di masyarakat akan menyebabkan remaja mudah melakukan proses sosialisasi dalam masyarakat.
Sebaliknya, remaja yang bersifat kaku dan salah tingkah biasanya berasal dari