Bubak Kawah Mertui Sungkeman Resepsi

Kacar Kucur | via: mantenhouse.com Dengan bantuan Pemaes, pasangan pengantin berjalan dengan saling menautkan jari kelingking ke tempat ritual kacar-kucur atau tampa kaya. Pengantin pria akan menuangkan kacang kedelai, kacang tanah, beras, jagung, beras ketan, bunga dan uang logam jumlahnya harus genap ke pangkuan perempuan sebagai simbol pemberian nafkah. Pengantin perempuan menerima hadiah ini dengan dibungkus kain putih yang ada di pangkuannya sebagai simbol istri yang baik dan peduli.

11. Dahar KembulDahar Walimah

Dahar KembulDahar Walimah | via: mantenhouse.com Kedua pengantin saling menyuapi nasi satu sama lain sebagai simbol kedua mempelai akan hidup bersama dalam susah dan senang dan saling menikmati milik mereka bersama. Pemaes akan memberikan sebuah piring berisi nasi kuning, telur goreng, kedelai, tempe, abon, dan hati ayam kepada pengantin perempuan. Pertama-tama, pengantin pria membuat tiga bulatan nasi dengan tangan kanannya dan menyuapkannya ke mulut pengantin perempuan. Setelah itu ganti pengantin perempuan yang menyuapi pengantin pria. Setelah makan, mereka lalu minum teh manis.

12. Rujak Degan

Rujak Degan | via: mantenhouse.com Acara pembuka untuk anak pertama, memohon supaya segera memiliki anak. Rujak degan artinya agar dalam pernikahan selalu sehat sejahtera. Sementara jika yang menikah adalah anak bungsu, ritualnya bernama Tumplak Punjen. Makna ritual tersebut berarti segala kekayaan ditumpahkan karena menantu yang terakhir.

13. Bubak Kawah

Bubak Kawah | via: tuannonamuda.blogspot.com Acara perebutan alat-alat dapur yang bermakna agar pernikahan keduanya sehat dan sejahtera.

14. Mertui

Mertui | via: antohadisoebroto.blogspot.com Orang tua pengantin perempuan menjemput orang tua pengantin laki-laki di depan rumah untuk berjalan bersama menuju tempat upacara. Kedua ibu berjalan di muka, kedua ayah di belakang. Orang tua pengantin pria duduk di sebelah kiri pasangan pengantin, dan sebaliknya.

15. Sungkeman

Sungkeman | via: antohadisoebroto.blogspot.com Kedua pengantin bersujud memohon restu dari masing-masing orang tua. Pertama ayah dan ibu pengantin perempuan, kemudian baru ayah dan ibu pengantin pria. Selama sungkeman, Pemaes mengambil keris dari pengantin pria untuk dikembalikan setelah prosesi selesai.

16. Resepsi

Resepsi | via: antohadisoebroto.blogspot.com Setelah semua upacara selesai dilakukan, saatnya untuk resepsi pernikahan dan para tamu mulai makan dan minum makanan tradisional Solo dengan disertai tari tradisional Jawa dan musik gamelan. Acara foto-foto dan salam-salaman dengan kedua pengantin juga dilangsungkan. Berikut contoh hidangan acara pernikahan adat Solo

A. Nasi LiwetInilah salah satu menu kegemaran para pelancong yang sempat mengunjungi

Solo. Nasi liwet adalah nasi gurih yang diguyur dengan sayur sambal goreng labu siam, suwiran ayam opor, potongan telur pindang, kemudian bagian atasnya dituangi areh santan kental berbumbu yang gurih serta taburan bawang goreng. Nasi liwet biasa disajikan dalam pincuk atau wadah dari daun pisang, hingga porsinya pun tak bisa terlalu besar, paling hanya 6-8 sendok saji saja. Jangan heran jika orang bisa tambah berkali-kali

B. Srabi SoloAda alasannya kue srabi Solo tersohor ke penjuru nusantara. Kelezatannya hadir

berkat sensasi legit srabi di bagian tengahnya yang lembut dan gurih. Meski kini banyak dimodifikasi dengan rasa ‘modern’ seperti penambahan telur, keju, dan coklat, versi asli tetap digemari. Srabi Solo terbuat dari tepung beras dicampur santan kental dan gula pasir, kemudian dimasak di atas loyang menggunakan tungku arang. Nikmat disantap selagi hangat.

C. Wedang RondeMinuman hangat beraroma jahe ini menjadi favorit di saat udara dingin atau

di sore dan malam hari. Wedang ronde terdiri dari bola-bola ketan berisi enting-enting kacang, kemudian diguyur dengan air jahe manis dan disajikan dengan irisan kolang-kaling serta kacang sangrai. Pilihan tepat untuk disajikan pada pesta kebun di senja hari, dan saksikan bagaimana pesta Anda semakin hangat dan akrab.

D. Gempol PleretSekilas, isinya mirip wedang ronde dengan bola-bola tepung beras seukuran

ibu jari orang dewasa. Kuahnya terbuat dari santan yang beraroma wangi daun pandan, kemudian dikucuri gula merah cair. Gempol pleret lebih enak diminum dalam keadaan dingin, jadi amat sesuai untuk pesta di siang hari.

E. Aneka JenangJenang adalah istilah bubur dalam bahasa Jawa. Jenis makanan yang

bertekstur lembut dan rasanya gurih manis ini merupakan makanan ‘klangenan’ yang banyak dicari. Aneka jenang yang paling umum antara lain jenang sum-sum, jenang grendul, jenang ketan ireng, jenang pathi, dan jenang mutiara.

F. Garang AsemKonon, inilah menu yang paling disukai para priyayi dan kalangan bangsawan

Solo sejak dulu. Cara penyajiannya pun sangat khas, yakni menggunakan bumbung bambu yang dibuat khusus untuk memasak dan menghidangkan garang asem. Dalam garang asem terdapat daging ayam kampong, belimbing wuluh, dan ada juga yang menggunakan jeroan ayam dan uritan telur muda yang sudah direbus. Semakin sedap karena disertai kuah segar beraroma rempah kencur.

G. Semar Mendem JepitJenis makanan ini ‘bersaudara’ dengan lemper, yakni sama-sama

terbuat dari ketan kukus yang diisi suwiran daging ayam atau daging sapi cincang berbumbu. Bedanya, semar mendem lebih pipih dan dibungkus dengan dadar telur tipis. Variasikan penyajiannya dengan cara dijepit dengan bambu dan dibakar sebentar hingga kulitnya agak gosong dan aromanya lebih sedap. Semar mendem jepit lebih sedap lagi bila dimakan dengan cocolan sambal dari santan yang direbus gula pasir, garam, dan sedikit larutan maizena. Cocok sekali untuk hidangan pesta, karena selain lezat juga penampilannya istimewa. H. Kroket SoloSekilas, bentuknya mirip dengan kroket biasa. Tapi kroket Solo bisa dikenali dari bulatannya yang lebih kecil, teksturnya lebih padat dan penyajiannya disertai garnis berupa irisan keju dan mentimun jepang.

I. Cabuk RambakMakanan rakyat yang satu ini sudah terhitung langka, dan biasanya

ditemukan pada perayaan Sekaten Maulid Nabi. Cabuk rambak terdiri dari potongan ketupat yang disiram kuah kental dari bubuk wijen yang digoreng bersama santan kelapa, cabai, bawang putih, kemiri, gula merah, dan rajangan daun jeruk purut. Cabuk rambak tambah istimewa karena disajikan dalam pincuk dan dihiasi krupuk gendar yang terbuat dari beras. Hidangan ini akan memperkuat nuansa Solo pada pesta pernikahan Anda.

J. Selat SoloTak lengkap membicarakan makanan khas Solo tanpa menyebut penganan yang

satu ini. Selat Solo merupakan adaptasi dari salad dan biefstuk versi Belanda. Bentuknya hampir mirip bestik Jowo, yakni daging yang dipipihkan lalu digoreng lalu disiram kuah kecap encer. Adanya rebusan buncis, kentang, wortel, telur rebus, daun salad, irisan bawang merah, dan mayones membuat hidangan sepinggan ini sangat colorful. Karena rasanya yang manis, asam, segar, dan cukup ringan, makanan ini cocok sebagai appetizer. Tak heran jika selat Solo menjadi menu ‘wajib’ dalam perhelatan istimewa. g Kesimpulan Hidangan pada acara pernikahan m erupakan ident it as acara it u sendiri. Banyak orang m enyediakan berbagai m acam hidangan m ew ah agar acara yang diadakan dinilai m ew ah dan berkesan. Jenis hidangan yang disajikan berbeda-beda pada set iap daerahnya. Acara at au prosesi acara juga berbeda-beda dengan w ilayah di Indonesia yang lainnya