6. Pembelajaran remedial dan pengayaan
KOMPETENSI DASAR
RENCANA REMIDI RENCANA
PENGAYAAN 4.3.Menganalisis
hidangan kesempatan khusus untuk acara
adat istiadat Menjelaskan ulang
materi yang belom faham
Mengerjakan ulang no soal yang belom
KKM untuk soal pengetahuan
Melakukan tes ulang praktik sampai
mencapai KMM Memberi tugas untuk
membuat rangkian acara adat istiadat beserta
gambar hidangan yang sesuai
6.3.Membuat dan menyajikan makanan
kesempatan khusus untuk acara adat
istiadat
Q. Media, Alat, Bahan, dan Sumber Belajar
Media : LCD, Powerpoint, Handout, papan tulis, kuis
Alat : Pensil gambar, alat tulis dan perlengkapannya
Bahan : Kertas gambar
SumberBelajar : a. Buku : Ridhayani, Saputra. 2012. Merencanakan Menyiapkan dan
Menampilkan. Anjar, Rustina.2013 Modul Hidangan Untuk Kesempatan Khusus
b. Internet : www.wikipedia.org
, www.zonanesia.com
, ilmupengetahuanumum.co, www.1001buku.or.id
Wonosari, September 2016 Mengetahui
Guru Pembimbing Mahasiswa PPL
RUSTINA ANJAR R, S.Pd Aisyah Kuncoro Putri
NIP. 19790228 200801 2 008 NIM.13511241021
Validasi Kaprodi Tanggal Validasi
HAND OUT KOMPETENSI DASAR KE
: 3.3 MATA PELAJARAN
: Hidangan Untuk Kesempatan Khusus POKOK MATERI
: Hidangan Khusus adat istiadat di berbagai wilayah Indonesia
i. Pengert ian Hidangan Khusus Adat Ist iadat
j. Jenis acara Adat Ist iadat dan hidangannya
k. kesimpulan
A. Acara Adat Istiadat
Acara at au upacara sering sekali disebut dengan selamat ansyukuran. Seseorang yang merasa mendapat anugerah dan karunia dari Tuhan, t ent u akan
bersyukur. Salah sat u kebiasaan masyarakat di Indonesia adalah mengadakan syukuran ket ika mereka mendapat kan anugrah dari Tuhan. Dengan t ujuan unt uk
bersyukur dan agar mendapat keselamat an bagi orang yang bersangkut an. Acara ini biasanya dihadiri oleh para t et ua desa, t et angga t erdekat sanak saudara dan
keluarga int i, t idak jarang juga keluarga mengundang t amu dari keluarga lain. Upacara selamat an merupakan salah sat u t radisi yang dianggap dapat menjauhkan
diri dari mala pet aka. Karena kesadaran diri akan diri yang lemah di hadapan kekuat an dari luar.
Secara t radisional acara selamat an dimulai dengan doa bersama, duduk bersila diat as t ikar, melingkari nasi t um peng dengan lauk pauk dan sesaji. Prakt ik
upacara selamat an sebagaimna yang diuangkapkan oleh hildered Geet z pada umumnya dianut oleh kaum Islam abangan, sedangkan bagi kaum Islam put ihan
prakt ik selamat an t idak mengandung hal-hal syirik yang menyolok didalamnya. Selamat an adalah ucapan doa bersama dengan seorang pemimpin at au modin yang
kemudian dit eruskan makan-makan berseama sekadarnya dengan t ujuan unt uk mendapat keselamat an dan perlindungan dari Tuhan Y.M .E
B. Jenis Acara Adat Istiadat Beserta Hidangannya
Upacara selamat an dilakukan unt uk merayakan hamper semua kejadian. Geet z mengkat egorikan merekan kedalam empat jenis ut ama :
a. Yang berkait an dengan kehidupan : kelahiran, khit anan, pernikahan, dan
kemat ian b.
Yang berkait an dengan perist iw a islam : misalkan M aulid Nabi c.
Bersih desa at au yang berkait an dengan int egrasi social desa d.
Kejadian yang t idak biasa misalnay berangkat untuk perjalanan panjang, pindah rumah, mengubah nama, kesembuhan penyakit , kesembuhan akan pengaruh
sihir, dan sebagainya
Seiring dengan perkembangna jaman banyak acara adat yang sudah t ergerus, ada pula acara adat yang sudah dikembangkan mencaji acara adat modern karena
disesuaikan dengan jaman dan kebut uhan set iap manusia. Berikut merupakan acara adat ist iadat yang belum dicampuri hal-hal modern :
1. Upacara t ingkeban at au M it oni
M it oni merupakan acara adat kelahiran yang mana dilakukan oleh ibu yang sedang mengandung usia t ujuh bulan. Tujuan dari mit oni ini sendiri adalah agar
ibu dan janisn selalu dijaga dalam kesejaht eraan dan keselamat an sampai lahirnya jabang bayi. Sesajian at au hidangan yang sering ada di acara mit oni
ant ara lain : a.
Sehelai t ikar rua dan dedaunan unt uk siraman b.
Seekor ayam jago yang sehat , hidup, melambangkan keluarga akn hidup baik dit engah masyarkat
c. Tujuh macam t umpeng
d. Tujuh macam sambal, art i semangat pada hidup, menjadi akt if dan kreat if
e. Sambal rujak sepayasegar, cerah hidupnya
f. Dlingo-dlenge, unt uk menghindari dari pengaruh roh jahat
g. Kue-kue manis, art inya agar hidup manis
h. Tujuh buah ket upat yang diidi abon, yaiut u yang art inya ada jalan buat
keluar bayi, t inggl t unggu saat nya i.
Panganan serabi dan kelepon j.
Telur kura-kura dit at uh diat as t umpeng megana kura-kura it u kuat dan peka inst ingknya
k. Bubur merah put ih, beart i selalu ingat dan hormat kepada orang t ua dan
pinisepuh l.
Berbagai macam buah-buahan unt uk kesehat an dan kebugaran m.
Berbagai macam nasi sepert i nasi kuning, nasi kebuli, nasi punar dll n.
Boneka laki-laki dan boneka perempuan maksudnya yang lahir pria at au w anit a sama saja
o. Gayung yang dibuat dari kelapa maksudnya supaya bisa berguna sepert i
pohon kelapa yang mana pada set iap bagiannya sangat berguna dan bermanfaat
2. Babaran
Babaran merupakan t radisi jaw a yang mana digelar dekat menjelang kelahiran, beberapa orang mengadakan selamat an kecil dengan anggot a keluarga saja,
hidangan yang biasa disajikan adalah sepiring jenang, nasi, urap, lauk pauk, dan sebuah pisang. Pisang ini dikupas bagian t engahnya unt uk melambangkan
kelahiran yang lancer 3.
Sepasaran Sepeasaran merupakan acara kelahiran yang digelar lima hari set elah selamat an
pert ama pada bayi. Selamat an ini digelar agak besar, pasaran ini biasanya ada acar pemberian nama juga. Hidangan yang sring disajikan adalah gudangan,
bumbu urap, bubuk kacang, t elur rebus, jangan kluw ih, pelas, dimana hidangan t ersebut dit empat kan pada sat u w adah bisa menggunakan w adah palst ik at au
besek. 4.
Selapanan Yait u acara kelahiran unt uk anak yang baru lahir, orang t uanya membuat
bancakan w et on pert ama kali, biasanya pada saaat usia anak menginjak umur 35 hari selapanan hari. Bancakan w et on akan dilaksanakan t epat pada acara
upacara selapanan at au selamat an ulang w et on yang pert ama kali, berikut beberapa sesaji dan hidangan diacara selapanan :
a. Tujuh macam sayuran, kacang dan kangkung harus ada set elah it u bebas
sisanya boleh sayur apa saja yang pent ing jumlahnya 7.maksudnya adalah 7 macam sayur menganding sinergisme harapan akan mendapat pit ulungan
at au pert olongan dari Tuhan. Unt uk kacang panjang dalam memasaknya t idak boleh dipot ong karena melambangkan umur yang panjang, rejeki yang
panjang dan panjang akal. b.
Telur : jumlahnya boleh 7,11, at au 17. Yang bermakna agar mendapat pit ulungan, kew elasan, dan pit ulungan sert a kew elasan
c. Bumbu urap, maknanya menandakan bahw a sesorang pada rent ang
kehidupan yang sesungguhnya kehidupan yang manis, pahit , dan get ir harus t et ap dijalani dan dihadapi
d. Empat macam polo-poloan
e. Nasi t umpeng put ih
f. Jajanan pasar dan buah bermakna agar keseht at an, keselamat an, supaya
selalu lengket mnyert ai kemanapun pergi dan dim ana pun berada g.
Kembang set aman h.
Uang logam i.
Bubur 7 rupa 5.
Tedhak sit en Slamet an pada acara t edhak sit en ini dilakukan saat bayi berumur 6 lapan at au 7
w et on. Tedhak sit en bisa disamakan usia bayi yang boleh menginjak t anah. Saat it u mungkin bayi sudah bisa duduk, memainkan t angannya, sudah merangkak,
berdiri, t ert aw a, dan bersuara. Bayi sudah punya keinginan meraih barang- barang dengan t angannya. M aka sejak saat it u bayi sudah boleh dit urunkan dari
gendongan, duduk dilant ai ist ilahnya mudhun. Jika menurut adat , semest inya bayi jangan dulu dit urunkan dit anah at au lant ai sendiri. Ket ika t edhak sit en
barulah dikenalkan t urun t anah pert ama kali, karena pengalaman pert ama bayi sehingga diadakan selamat an t edak sit en
Sarana t edhak sit en : a.
Jadah 7 w arna biasanya yang dipilih adalah w arna dari pelanggi. Lambing agar selalu lengket pada orang t ua dan bersujud kepada Tuhan.
b. Jenang bluw ok, t erbuat dari t epung beras agak kent al sebagai lambang bat u
ujian mengat asi berbagai kesulit an kehidupan c.
Andha, t erbuat dari t ebu w ulung. Andha ini t erdiri dari 2 t iang dan 7 anak t angga t idak boleh kurang at aupun lebih. Ini melambangkan langkah demi
selangkah memulai kehidupan baru hingga dew asa, anak selalu dalam keadaan urip manis bahagis hidupnya t ulus, beret ika dan bercit a-cit a
d. Kurungan kranji. Dunia merupakan t empat yang sempit jadi didit u anak
agar dapat mencari cit a-cit a sesuai dengan yang diinginkan kelak e.
Bokor, bokor ini diisi air dan bunga set aman, t ujuannya agar t erhindar dari marbahaya
f. Udhik-udhik, merupakan beras kuning yang dicampur dengan uang koin,
yang bert ujuan agar anak menjadi orang yang dermaw an g.
Dandana, diberi perhiasan, pakaian baru yang t ujuan si anak siap unt uk jalan keluar dan bermain bersama t eman-t emannya
Sesaji t edhak sit en : 1.
Nasi t umpeng 7 macam 2.
Bubur 7 macam : misalnya bubur mut iara, bubur ket an hit am, bubur kacang kedelai hijau, buur beras put ih, bubur beras gula jaw a, bubur sumsum,
bubur ket ela pohon 3.
Jajanan pasar Urut an upacara Tedhak Sit en
a Tet ahan : bayi dit urunkan dari gendongan lalu dit et ah 7 langkah
b Ngidah jadah : bayi dit et ah menginjak 7 jadah w arna-w arni dan jenang
buw ok c
Bayi dibimbing naik andha d
Kurungan. Bayi dimasukkan dalam kurungan yang mana disit u t erdapat mainan yang merupakan perw akilan cit a-cit anya
e M andi kembang set aman
f Berdandan
g Gelaran
h Sesaji udhik-udhik, dengan cara dilempar kepara t amu yang diw akili oleh
orang t ua bayi 6.
Sunat at au khit an Upacara selamat an acara sunat an bisanya dilakukan saat anak laki-laki berusia
16 t ahun. Sunat merupakan kew ajiban bagi para pemeluk agama islam. Unt uk hidangan t erpaku pada adat ist iadat setempat ., sehingga dapat menghidangkan
sesuai kemampuan dan selera masing-masing. 7.
Kemat ian Selamat an ini unt uk menyelamat kan jiw a orang yang sudah meninggal.
Perjalanan selamat an ini mendapat pengaruh dari ajaran Hindhu dan Budha. Akan t et api, akan t et api yang berbeda hanyalah ucapan doa at au mant ra.
a. Upacara ngesur t anah geblog
M erupakan upacara yang diselenggarakan pada saat hari meninggalnya seseorang. Upacara ini diselenggarakan sore hari set elaj jenazah
disemayamkan. Ist ilahnya sur at au ngusur t anah berat e menggeser t anah. M akna sur t anah adalah memindahkan alam fana kea lam baka dan w alag
semula yang berasal dari t anah akan kembali ke t anah juga. Bahan yang digunakan unt uk kenduri t erdiri at as :
1 Nasi gurih
2 Ingkung
3 Urap
4 Cabai merah ut uh
5 Krupuk rambak
6 Kedelai hit am
7 Baw ang merah yang dikupas kulit nya
8 Bungan kenanga
9 Garam yang dihaluskan
10 Tumpeng ungkur-ungkuran
b. Upacara t igang dint en
Upacara ini merupakan upacara kemat ian yang diselenggarakan unt uk memeperingat i t iga hari kemat ian sesorang. Peringat an ini dilakukan
dengankenduri menggundang kerabat dan t et angga t erdekat . Kenduri yang digunakan :
1. Takir pont ang berisi nasi put ih dan nasi kuning, dilengkapi dengan sudi-
sudi yang berisi kecambah, kacang panjang, baw ang merah, garam, kue apem, uang.
2. Nasi asahan t iga t ampah, daging lembu yang digoreng, lauk-pauk
kering, sambal sant an, sayur menir, jenang merah c.
Upacara pit ung dint en Upacara ini dilakukan set elah 7 hari meninggalnya seseorang. Bahan yang
digunakan unt uk kenduri adalah : 1
Kue apem yang didalamnya diberi uang logam, ket an, kolak semuanya dilet akkan dalam sat u t akir
2 Nasi asahan t iga t ampah, daging goreng, pindang merah yang dicampur
dengan kacang panjang yang diikat kecil-kecil dan daging jeroan yang dit empat kan dalam w adah berbent uk kerucut sert a pindang put ih
d. Upacara sekaw an dosa dint en
Upacara ini unt uk memeperingat i empat puluh hari meninggalnya sesorang. Biasanya peringat an dilakukan dengan kendur, kenduri yang digunakan
sama dengan peringat an t ujuh hari kemat ian seseorang, akan t et api ada t ambahan
sepert i berikut
: 1. Nasi w uduk
2. ingkung 3. kedelai hit am
4. cabai merah ut uh 5. rambak kulit
6. baw ang merah yang dikupas kulit nya 7. garam bunga kenanga
e. Upacara nyat us
Upacara kemat ian yang meperingat i serat us hari meninggalnya seseorang. Tat a cara dan bahan yang digunakan sama dengan kenduri di acara empat
puluh hari. f.
Upacara mendhak pisan Upacara medhak pisan merupakan upacara yang diselenggarakan ket ika
orang meninggal pada set ahun pert ama. Tat a cara yang digunkan sam dengan peringat an serat us hari.
g. Upacara mendhak pindho
M erupakan upacara t erakhir unt uk memperingat i meninggalnya seseorang. Tat a cara dan bahan yang digunakan unt uk memperingat i serat us hari
meninggalnya pada dasarnya sama dengan ket ika melakukan peringat an medhak pisan
h. Upacara mendhak kat elu
M erupakan peringat an seribu hari bagi orang yang sudah meninggal. Peringat an dilakukan dengan mengadakan kenduri di malam hari. Bahan
yang digunakan hamper sama dengan peringat an empat puluh hari, hanya saja ada sedikit t ambahan didalamnya sepert i :
1 Daging kambing domba becek. Sebelum dimasukan ke becek, kambing
disiram dengan bunga set aman lalu dicuci bulunya diselimut i dengan mori selembar sapu t angan, diberi kalung bunga yang t elah dirangkai,
diberi makanan daun sirih. Keesokan harinya kambing dit idurkan dan badannya digambar pola dengan menggunakan pisau. Hal ini dimaksud
unt uk mengirim t unggangan bagi arw ah yang mat i supaya lekas sampai surge.
2 Sepasang burung merpat i dikurung dan diberi rangkaian bunga. Set elah
doa burung merpat i dilepas dengan t ujuan agar dapat mengirim arw ah sampai ke surge
3 Sesaji, t erdiri at as t ikar Bangka. Benang lew e empat puluh helai, jodhog,
clupak berisi minyak kelapa dan uceg-uceg, minyak kelapa sat u bot ol, sisir, serit , cepuk berisi minyak t ua, cerm in, kapuk, kemenyan, pisang
raja, gula kelapa, bunga boreh. Semuanya dilet akkan diat as t ampah yang dilekt akkan dimana orang berkenduri unt uk berdoa
i. Kol
M erupakan peringat an unt uk orang yang sudah meninggal set elah seribu hari. Ngkoli diselenggarakan bert epat an dengan sat u t ahun at au set elah
nyew u. Saat peringat an ini harus bert epat n dengan hari dan bulan meninggalnya seseorang. Ngkoli dilakukan dengan kenduri yang bernabahn
kue apem, ket an, dan kolak. Semua dilet akkan dalam sat u t akir, pisang raja sat u t angkep, uang dan dupa
j. Bersih desa
Awalnya, upacara Bersih Desa ini dilaksanakan setelah masa panen padi tiba. Pada perkembangannya, kegiatan tradisional
tersebut kini diselenggarakan pada bulan Besar tahun Jawa satu tahun satu kali. Untuk harinya, tidak terpaku pada hari-hari tertentu,
hanya saja tidak pada hari pasaran Pon pasaran Jawa karena merupakan hari pantangan. Masyarakat percaya bahwa hari pasaran
Pon merupakan hari meninggalnya Panembahan Senopati. Tempat pelaksanaan upacara pada waktu dulu dilaksanakan di Pendopo,
tetapi karena kemajuan jaman tempat semakin terbatas maka pelaksanaan tempat upacara dilakukan di tempat Rois atau Kaum.
Tujuan dari penyelenggaraan upacara ini adalah sebagai ungkapan syukur kepada Yang Maha Agung karena masyarakat
Giwangan telah diberi keselamatan selama satu tahun dan juga permohonan akan keselamatan dan kesejahteraan pada tahun–tahun
yang akan datang semoga tidak terdapat bencana atau aral melintang yang berat di wilayah desa tersebut
Bersih Desa ini diawali dengan berbagai macam persiapan. Diantaranya adalah dengan melaksanakan kerja bakti di lingkungan
masing-masing warga. Kemudian juga dilakukan pembenahan jalan- jalan dan gang-gang kampung agar tampak lebih bersih dan rapi. Di
samping itu, juga dipersiapkan arena kesenian yang akan digelar pada saat yang bersamaan dengan upacara Bersih Desa. Persiapan-
persiapan tadi kebanyakan dikerjakan oleh kaum lelaki, baik tua maupun muda.
Sedangkan bagi para perempuan, mereka mempersiapkan nasi ambengan
yang digunakan
untuk kenduri.
Sebagian juga
mempersiapkan tumpeng dan sesaji lainya yang akan dibagikan pada masyarakat
setelah selesai
kenduri. Adapun
sesaji yang
dipergunakan adalah:
- Nasi Gurih, sebagai persembahan kepada para leluhur, - Ingkung, sebagai lambang manusia ketika masih bayi dan sebagai
lambang kepasrahan
pada Yang
Maha Agung,
- Jajan Pasar, sebagai lambang agar masyarakat mendapat berkah,
- Pisang Raja, sebagai lambang harapan agar mendapat kemuliaan dalam
masa kehidupan,
- Nasi Ambengan, sebagai ungkapan syukur atas rezeki dari Yang Maha
Agung, - Jenang, berupa jenang merah putih lambang bapak dan ibu
dan jenang palang penolak
marabahaya, - Tumpeng, berupa tumpeng lanang lambang Yang Maha Agung
dan tumpeng wadon lambang penghormatan pada leluhur yang ukurannya
lebih kecil,
dan - Ketan Kolak Apem, untuk memetri pada dhanyang yang ada
Yait u upacara yang diadakan pada set iap desa set elah masa panen padi, biasanya disuguhi dengan pert unjukan w ayang kulit dengan cerit a Dew i
Sri. Dalam proses slamat an ini biasanya disiapkan berbagai kelengkapan at au uba rampe sebagaimana lazimnya dalam bent uk slamet an yang lain.
Jenis uba yang digunakan berupa nasi, sayur yang diurap, ikan asin, t elur rebus, dan lain-lain. Selain uba rame juga t errsedia sajen at au sesaji
didalam nya, sajen ini sangat beragam dan t erkadang memiliki makna t ersendiri .berikut beberapa cont oh sesajen dalam kegiat an bersih desa :
1 Sajen gedhag raja
2 Sajen jajan pasar
3 Sajen kembang t elon
4 Sajen sega ambegan
5 Sajen sega gurih
6 Sajen t erakhir diw ujudkan dalam bent uk nasi gurih dan ingkung ayam
jago. Nasi dan ingkung dilet akkan dalam kw ali C.
Kesimpulan Dalam beberapa jenis selamat n ada yang mengesankan bahw a selamat an
seolah-olah budaya islam semat a. Lebih-lebih jika yang menyelenggarakan selamat an it u adalah kalangan islam sant ri. Biasanya dalam prakt iknya selamat an
t ersebut t idak sepenuhnya dapat dit erima, kecuali dengan membuang unsur-unsur syirik yang menyolok sepert i sebut an dew a-dew a, roh, dan sesaji. Namun pada masa
sekarang hal t ersebut mulai dilakukan oleh masyarakt luas ket ika mengadakan acara adat ist iadat . Hidanga yang disajikan juga t idak mengikut i ket ent uan t eradahulu t api
disamakan dengan hidangan adat it u berasal sesuai dengan kemampuaan dan kesukaan orang yang mengadakan acara t ersebut .
JOBSHEET HIDANGAN KESEMPATAN KHUSUS DAN FUSION FOOD
Sekolah : SMKN 3 Wonosari
Kelas Semester : XII 1
Mata Pelajaran : Hidangan Kesempatan Khusus dan Fusion Food
Materi Pokok : Hidangan Kesempatan Khusus Acara Adat istiadat
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit 2 x Pertemuan
A. KOMPETENSI INTI