125 meliputi persiapan kerja, sistematika dan cara kerja, hasil kerja, dan waktu.
Instrumen lembar observasi psikomotorik ini mengacu pada lembar penilaian ujian praktik kejuruan SMK tahun 20132014. Penilaian instrumen ini dengan
skala 1-4, skor terendah 1 dan skor tertinggi 4. Kisi-kisi instrumen dan lembar observasi ranah psikomotorik dapat dilihat pada Tabel 4 di bawah ini.
Tabel 4. Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Psikomotor No.
Komponen Penilaian
Indikator Keberhasilan
1.
Persiapan
Menyiapkan alat dan bahan 2.
Proses
Perakitan Penempatan komponen gerbang logika dasar
Mengetahui tipe komponen gerbang logika dasar Pengambilan
data praktik Memunculkan hasil keluaran dari masing-masing
gerbang logika pada perangkat lunak Membaca data keluaran rangkaian
Menganalisis data hasil keluara rangkaian
3.
Hasil Kerja
Uji coba rangkaian Kebenaran hasil laporan
4. Waktu
Waktu penyelesaian praktik
H. Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Uji Validitas
a. Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar
Validitas instrumen adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Tinggi rendahnya validitas
instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Penentuan
valid tidak instrumen tes, peneliti menggunakan rumus korelasi product
moment dengan angka kasar dari Syofian Siregar 2013: 77 sebagai berikut:
126
ℎ� ��
=
� ∑ − ∑
∑ √[�
2
− ∑
2
][�
2
− ∑
2
]
Keterangan: r
hitug
= Korelasi product moment
= Skor variabel jawaban responden = Skor total dari variabel untuk responden ke-n
� = Jumlah responden
Instrumen tes valid jika r
hitung
r
tabel
, sebaliknya jika r
hitung
r
tabel
maka butir tersebut tidak valid. Berdasarkan uji tes dengan jumlah sampel
sebanyak 30 peserta didik, harga r
tabel
dengan n = 30 dan taraf signifikansi α = 5 adalah 0,361. Soal dikatakan valid jika r
hitung
r
tabel
r
hitung
0,361. Hasil dari uji coba instrumen sebanyak 43 butir soal diperoleh butir soal valid
sebanyak 20 butir soal secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 3.
b. Tingkat Kesukaran difficulty index
Indeks kesukaran butir tes dilakukan untuk mengetahui seberapa sulit atau mudah tes yang telah diselenggarakan. Tingkat kesukaran
diperhitungkan dari perbandingan antara jumlah peserta didik tes yang dapat menjawab benar dan yang tidak dapat menjawab dengan benar.
Berikut rumus yang digunakan menghitung tingkat kesukaran butir tes Suharsimi Arikunto, 2013: 208.
P = �
� Keterangan:
P = indeks kesukaran soal B = banyak siswa yang menjawab soal itu dengan betul
Js = jumlah seluruh siswa peserta tes