Alat Ukur Pembangunan Tujuan Pembangunan Nasional Negara Berkembang

berkelanjutan bagi seluruh lapisan masyarakat dengan menjunjung tinggi azas keadilan.

II.2.1.1 Alat Ukur Pembangunan

Menurut Arif Budimandalam skripsi Alex Candro Sidabutar, 2008: 20 dalam bukunya Teori Pembangunan Dunia Ketiga, diuraikan indikator-indikator pembangunan. Indikator tersebut adalah: 1. Kekayaan Rata-Rata. Kemajuan ekonomi masyarakat biasanya ditandai dengan pemerataan pendapatan. Berdasarkan hal tersebut kemajuan ekonomi menjadi hal yang signifikan dalam pembangunan. 2. Pemerataan Bangsa atau negara yang berhasil melakukan pembangunan adalah mereka yang disamping tingginya produktifitas, penduduknya juga makmur juga sejahtera dan relatif merata. 3. Kualitas Kehidupan. Kualitas yang dimaksud adalah rata-rata harapan hidup, rata-rata jumlah kematian bayi, dan rata-rata presentasi buta huruf. 4. Kerusakan Lingkungan. Pembangunan tidak akan jauh pengaruhnya terhadap lingkungan sebagai objek yang sangat dekat dengan pembangunan. 5. Keadilan Sosial dan Kesinambungan. Adanya pembangunan yang berkelanjutan adalah bukti bahwa pembangunan tersebut akan berhasil. Universitas Sumatera Utara

II.2.1.2 Tujuan Pembangunan Nasional Negara Berkembang

John Friedman dalam Sri Mulyani 2005:26 mengemukakan bahwa kota- kota sangat berperan dalam pembangunan nasional. Di negara-negara berkembang pada umumnya tujuan pembangunan nasional antara lain: 1. Peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pertumbuhan produksi dengan laju yang lebih pesat dari pertumbuhan penduduk. 2. Peningkatan integrasi sosial melalui peningkatan partisipasi yang lebih luas dan efektif dalam pembuatan keputusan publik yang menyangkut masyarakat. 3. Peningkatan integrasi keruangan spatial integration dengan menebarkan proses pembangunan kesegenap kawasan di negara melalui sistem perkotaan yang seimbang. Tujuan-tujuan tersebut akan bergeser urgensinya dan akan muncul tujuan- tujuan baru dengan berjalannya waktu dan evolusi pembangunan nasional. Pembangunan nasional terjadi dalam sistem perkotaan. Pembangunan akan bermula disuatu kawasan atau pemukiman tertentu dan dampaknya akan diteruskan serta dirasakan di kawasan perkotaan lainnya. struktur dan bentuk sistem perkotaan akan berbeda sesuai dengan fungsi yang dilaksanakan oleh subsistem-subsistem atau pusat pemukiman didalamnya. Misalnya sistem perkotaan yang berfungsi utama pusat-pusat pemukiman adalah perdagangan akan berbeda dengan yang fungsi utamanya adalah pemerintahan atau pelayanan sosial bagi masyarakat. Sebagian besar kota di negara-negara yang sedang berkembang belum dapat berfungsi sepenuhnya. Peranannya sebagai wadah konsentrasi pemukiman Universitas Sumatera Utara dan sebagai pusat kegiatan-kegiatan sosial-ekonomi masih kurang memuaskan. Kebutuhan masyarakat perkotaan sangat banyak jumlahnya dan beranekaragam, sedangkan kemampuan penyediaan fasilitas prasarana dan sarana dan pelayanan perkotaan yang diperlukan masih terbatas, sehingga ketidakseimbangan dan ketimpangan perkotaan akan menimbulkan permasalahan yang serius dan harus ditanggulangi secepatnya. Dengan permasalahan yang banyak pembangunan yang dilakukan haruslah pembangunan yang berkelanjutan.

II.2.1.3. Pembangunan Berkelanjutan