dan sebagai pusat kegiatan-kegiatan sosial-ekonomi masih kurang memuaskan. Kebutuhan masyarakat perkotaan sangat banyak jumlahnya dan beranekaragam,
sedangkan kemampuan penyediaan fasilitas prasarana dan sarana dan pelayanan perkotaan yang diperlukan masih terbatas, sehingga ketidakseimbangan dan
ketimpangan perkotaan akan menimbulkan permasalahan yang serius dan harus ditanggulangi secepatnya. Dengan permasalahan yang banyak pembangunan yang
dilakukan haruslah pembangunan yang berkelanjutan.
II.2.1.3. Pembangunan Berkelanjutan
Banyak pemahaman yang keliru mengenai pembangunan berkelanjutan sehingga tidak sedikit visi pembangunan yang keliru atau tidak jelas formulasinya
sehingga tidak jelas pula arah arah pembangunan yang dilaksanakan . perumusan visi pembangunan yang salah akan menyebabkan kesalahan dalam langkah-
langkah strategis yang akan diambil. Pembangunan berkelanjutan sering disalah artikan sebagai suatu bentuk pembangunan atau kegiatan yang terus berlanjut,
susul menyusul antara program pembangunan yang satu dengan program pembangunan yang lain sampai waktu tertentu, sehingga hal ini mudah sekali
untuk dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu apalagi dalam era otonomi seperti saat ini.
Pengertian pembangunan berkelanjutan menurut Yunus 2005:141 adalah suatu pola pembangunan yang bertujuan untuk mencukupi atau memenuhi
kebutuhan generasi penduduk masa kini tanpa membahayakan kemampuan generasi yang akan datang untuk mencukupi kebutuhannya. Hal yang paling
mendasar untuk dipahami dalam mengaplikasikan konsep Sustainable
Universitas Sumatera Utara
Development yaitu harus mampu menerjemahkan makna pernyataan meeting the needs of the present generation disatu sisi dan without jeopardizing the ability of
the future generations to meet their own needs di sisi lain. United Nations Conference on Human Settlements dalam Yunus 2005:154 telah mencoba
menjabarkan kedua ungkapan tersebut kedalam bahasa pembangunan yang lebih mudah dipahami dan diaplikasikan.
Hal-hal yang terkait dengan upaya pemenuhan generasi masa kini meliputi tiga Yunus 2005:155 hal yang pertama kebutuhan ekonomi yang meliputi
kemampuan mengakses semua sumber daya untuk dimanfaatkan dalam pencapaian kesejahteraan masyarakat yang lebih tinggi khususnya penduduk
perkotaan yang miskin the urban poor. Dalam aspek ekonomi ini yang diperhatikan adalah economic security yang dapat dirasakan oleh seluruh lapisan
masyarakat baik yang sehat maupun yang sakit, yang cacat maupun yang tidak cacat, yang menganggur ataupun tidak menganggur khususnya pada saat mereka
tidak mampu lagi bekerja secara produktif. Kedua kebutuhan sosial, kultural dan kesehatan yang meliputi semua upaya pemenuhan kebutuhan tempat tinggal yang
sehat, aman dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat dan dilengkapi oleh fasilitas pemukiman yang memadai. Persediaan air bersih yang cukup, jaringan
sanitasi dan drainase yang baik, transportasi yang lancar dan pemeliharaan kesehatan yang cukup, pendidikan yang terjangkau serta program pengembangan
anak-anak yang terarah dan terstruktur. Ketiga Kebutuhan politik terkait dengan rasa bebas dalam mengeluarkan pendapat dan kesempatan yang sama dalam
berpartisipasi dalam kancah politik baik lokal, regional maupun nasional.
Universitas Sumatera Utara
Pemenuhan kebutuhan generasi sekarang tanpa mengancam kemampuan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya dapat dituangkan kedalam
lima strategi, pertama terkait dengan pemanfaatan energi dan pemeliharaan kualitas udara, strategi ini menekankan pada penghematan energi baik untuk
rumah tangga dan industri dengan tujuan menekan selama mungkin cadangan atau persediaan sehingga dapat dimanfaatkan oleh generasi mendatang. Kedua terkait
dengan pemanfaatan lahan dan ruang terbuka hijau di kota, oleh karena sebagian besar pemanfaatan lahan didaerah perkotaan adalah untuk pemukiman maka tidak
berlebihan kiranya memberikan perhatian terhadap kawasan ini. Penataan kawasan pemukiman secara internal baik pemukiman yang sudah terlanjur kumuh
ataupun pemukiman yang berpotensi menjadi kumuh. Ketiga terkait dengan strategi dalam pemanfaatan air, bahan bangunan dan limbah. Keempat terkait
dengan strategi kebijakan dibidang transportasi misalnya upaya mensosialisasikan pemanfaatan sarana trasnportasi bebas polusi seperti seperda. dan kelima strategi
yang terkait dengan kesehatan,kenyamanan, ketentraman dan ketenangan hidup. Upaya untuk meningkatkan taraf hidup, pendidikan, penekanan tindak kriminal
perbaikan dan penyediaan perumahan khusus bagi masyarakat miskin di perkotaan.
II.2.2 Pengertian Kota