hukum pemerintah daerahnya tidak terbatas pada daerah terbangun saja tetapi termasuk wilayah yang belum terbangun yang berada dalam batas-batas wilayah
yang sudah ditetapkan.
II.2.2.1 Tantangan Pembangunan Perkotaan
Menurut Sri Mulyani Indrawati 2005:13 Tantangan pokok yang dihadapi dalam pembangunan perkotaan nasional yaitu, 1 permasalahan penyediaan
lapangan pekerjaan, diperkotaan sangat tinggi arus urbanisasi yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota, dalam hal ini kota dijadikan sasaran empuk bagi
masyarakat untuk mencari pekerjaan, namun tidak dapat dipungkiri banyak masyarakat desa yang datang ke kota gagal dan menjadi pengangguran, hal ini
akibat dari tidak seimbangnya antara penduduk kota dengan lapangan pekerjaan yang tersedia, 2 Penyediaan lingkungan perumahan, prasarana dan sarana
perkotaan, serta pelayanan dasar, 3 Peningkatan kualitas lingkungan hidup diperkotaan,4 penyerasian antar golongan dan penyelesaian masalah sosial
lainnya, 5Peningkatan kesadaran budaya, 6 Peningkatan keamanan dan ketertiban kota, 7 Pengendalian pengembangan sistem perkotaan dan kota-kota
baru, 8 Pengendalian dan pencegahan urban sprawl. 9 Penanganan masalah pedesaan, pinggiran kota, hubungan antar kota dan desa-kota, 10 Peningkatan
kapasitas, kelembangaan, pembiayaan dan pengelolaan kota dalam meningkatkan pelayanan masyarakat. 11 Peningkatan kinerja kota dalam menjalankan peran
sebagai motor pendorong pembangunan wilayah dan pelayanan wilayah pengaruhnya.
Universitas Sumatera Utara
Kesebelas butir tersebut merupakan tantangan dasar dalam pengembangan perkotaan, seiring dengan upaya mengatasi isu-isu dan permasalahan yang
dihadapi kota-kota itu sendiri. Menurut Raharjo 2006:187 Secara umum masalah perkotaan dapat
dibagi dalam beberapa kelompok yaitu: 1.
Keadaan lingkungan fisik perkotaan yang kurang memadai antara lain laju pertumbuhan perkotaan yang cepat dan tidak berencana, perilaku para
pendatang baru yang masih belum menyelesaikan dengan tata kehidupan kota, penciptaan lapangan kerja yang terbatas, kebutuhan akan perumahan
yang terus meningkat, penggunaan ruang kota yang tidak efisien. 2.
Perencanaan dan program pembangunan kota serta koordinasi pelaksanaannya masih mengalami berbagai kelemahan.
3. Sarana penunjang yang tersedia seringkali belum dimanfaatkan
sepenuhnya. Misalnya keahlian dan keterampilan yang berada diperuruan tinggi.
4. Partisipasi masyarakat dari lapisan atas sampai lapisan bawah untuk
menunjang pembangunan kota belum dikembangkan secara luas. 5.
Norma-norma tata tertib pergaulan sosial, tertib hukum dan tertib kemasyarakatan ternyata sering kurang efektif disebabkan karena kondisi
sosial dan ekonomi yang rendah dari sebagian penghuni kota dan terdapat pihak-pihak yang sengaja mengabaikan peraturan-peraturan yang berlaku
sehingga menganggu tata kehidupan masyarakat kota.
Universitas Sumatera Utara
II.2.2.2. Strategi Kebijakan Pembangunan Kawasan Perkotaan