Pengertian Hasil Belajar Hakikat Belajar a.

Hasil belajar yang dicapai oleh seorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam diri faktor internal maupun dari luar diri faktor eksternal individu. Secara garis besar ada tiga macam faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa: 1 Faktor stimuli belajar, yakni segala hal diluar individu untuk mengadakan reaksi atau perbuatan belajar. 2 Faktor metode belajar, yakni metode mengajar yang dipakai oleh gurusangat mempengaruhi metode belajar yang dipakai oleh siswa. 3 Faktor individual, yakni faktor yang ada dalam diri siswa itu sendiri ”. 36 Sedangkan, Dimyati dan Mudjiono mengatakan, “hasil belajar menekankan kepada diperolehnya informasi tentang seberapakah perolehan siswa dalam mencapai tujuan pengajaran yang ditetapkan.” 37 Dari berbagai definisi yang telah diuraikan di atas, secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkahlaku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Sehubungan dengan pengertian itu perlu diutarakan sekali lagi bahwa perubahan tingkahlaku yang timbul akibat proses kematangan, gangguan kejiwaan, mabuk, dan emosional tidak dapat dikatakan sebagai proses belajar. Perubahan tingkahlaku tersebut dapat berupa memperoleh perilaku yang baru atau memperbaikimeningkatkan perilaku yang sudah ada dan dapat berupa yang bersifat sementara atau tiba-tiba terjadi kemudian menghilang. Perubahan itu dapat melalui mendengar, membaca, mengikuti petunjuk, mengamati, memikirkan, meniru, melatih, dan mencoba sendiri atau berarti dengan pengalaman. Tingkahlaku yang mengalami perubahan menyangkut semua aspek kepribadiantingkahlaku seseorang, pengetahuan, kemampuan, keterampilan, kebiasaan, sikap dan aspek lainnya. 36 Abu Ahmadi, dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta,1991, hal 131-137 37 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran,Jakarta: PT.Asdi Mahasatya,2002 hal, 190

c. Faktor-faktor yang memengaruhi Hasil belajar

Dari beberapa ahli pendidikan atau pengamat pendidikan banyak sekali yang mempunyai pendapat tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar. Ini terlihat dari beberapa ahli pendidikan yang mempunyai beberapa pendapat yang hampir sama ada juga yang sedikit berbeda, tetapi penulis berpandangan faktor-faktor yang berbeda dari beberapa ahli adalah faktor-faktor yang saling melengkapi karena tiap ahli berpendapat sesuai dengan keadaan pendidikan pada masa yang diamati para ahli pendidikan tersebut. Aminuddin menggolongkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar terdiri dari ”faktor endogen antara lain seperti minta belajar, kesehatan, perhatian, ketenangan jiwa diwaktu belajar, motivasi, kegairahan diri, cita-cita, kebugaran jasmani, kepekaan alat-alat indra dalam belajar. Dan faktor eksogen, yang mempengaruhi keberhasilan hasil belajar peserta didik antara lain seperti keadaan lingkungan belajar susana kelas, cuaca, letak sekolah ditempat ramai atau tidak, faktor interaksi peserta didik dengan pendidikannya ”. 38 Beberapa faktor yang disebutkan di atas dapat terlihat pada saat ini seperti pada faktor eksogen antara lain seperti keadaan lingkungan sekitar tempat siswa belajar sekolah tidak sedikit sekolah yang lokasi bangunannya dekat dengan kegiatan-kegiatan publik atau masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya seperti sekolah yang dekat dengan pasar atau pusat-pusat perbelanjaan mall, pusat permainan anak, jalan raya, terminal yang ada disekitar sekolah, akibatnya siswa sering tidak konsentrasi dalam proses belajar mengajar dan yang terparah banyak siswa yang membolos pada saat proses kegiatan belajar mengajar sedang berjalan, terlihatnya siswa yang kedapatan ditempat umum seperti pada mall, tempat bermain, mengindikasikan bahwa suasana sekolah yang kurang kondusif bagi siswa untuk melaksanakan kegiatan belajar- mengajar. Cuaca pun salah satu dari beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi 38 Aminuddin Rasyad, Teori Belajar dan Pembelajaran Jakarta:Uhamka Presscet. Ke 4. hal. 103 hasil belajar siswa jika pada suatu wilayah cuaca tersebut berpotensi panas. Seperti cuaca yang ada di daerah yang banyak menghasilkan minyak bumi, juga berdiri gedung-gedung sekolah, suasana belajar pun gerah. Adapun sebagai solusi bila keadaan dana memungkinkan sekolah dapat mengatasinya dengan pendingin ruangan atau penyejuk ruangan berupa kipas angin atau AC Air Conditioning. Sebaliknya juga apabila disuatu wilayah tertentu cuaca memang berpotensi dingin, sebagai solusi dengan memakai jaket penghangat pada saat belajar. Faktor eksternal lainnya adalah faktor motivasi. Zikri Neni Iska berpendapat bahwa, ”Motivasi merupakan keadaan dalam diri individu atau organisme yang mendorong perilaku ke arah tujuan”. 39 Motivasi sangat penting bagi anak dalam menunjang keberhasilan belajarnya. Siswa yang mengalami Proses belajar, agar berhasil sesuai dengan tujuan yang harus dicapainya, perlu memperhatikan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar. Faktor eksternal dapat dijelaskan lebih luas. Hal ini dapat dilihat dari pendapat para tokoh yang saling melengkapi dalam menyebutkan faktor eksternal yang disebutkan diatas, ternyata banyak faktor eksternal yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Disamping faktor eksternal yang bersifat fisik tersebut diatas, banyak juga yang lain yang dapat dikelompokan sebagai berikut seperti: yang datang dari sekolah interaksi guru dan murid, cara penyajian dalam belajar, hubungan antar murid, standar pelajaran diatas ukuran, media pendidikan, kurikulum, keadaan gedung, waktu sekolah, pelaksanaan disiplin, metode belajar, tugas rumah, yang datang dari masyarakat media massa, teman bergaul, kegiatan lain, cara hidup lingkungan, dan yang datang dari keluarga cara mendidik, suasana keluarga, pengertian atau pemahaman orang tua, keadaan sosial ekonomi keluarga, dan latar belakang kebudayaan atau kebiasaan dalam keluarga. Martinis Yamin berpendapat ”Suatu permasalahan yang dihadapi lembaga pendidikan di Indonesia yang juga merupakan faktor eksternal yang lain adalah 39 Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri Dan Lingkungan , hal. 39 belum terpecahkan adalah besarnya ukuran kelas”. 40 Pada umumnya sekolah- sekolah yang memiliki kelas-kelas berukuran besar yang dapat menampung siswa dalam jumlah yang banyak, tetapi sebenarnya kurang ideal dalam menunjang suasana kegiatan belajar mengajar.

4. Penelitian Tindakan Kelas Classroom Action Reseach

a. Pengertian Penelitan Tindakan Kelas

Menurut Kemmis, “penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan oleh peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran praktik sosial mereka”. 41 Adapun McNiif memandang “Penelitian Tindakan Kelas adalah sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan keahlian mengajar. PTK merupakan penelitian tentang, untuk, dan oleh masyarakat atau kelompok sasaran dengan memanfaatkan interaksi, partisipasi, dan koloboratif antara peneliti dengan kelompok sasaran”. 42 Jadi PTK atau Classroom Action Research CAR adalah penelitian tindakan yang dilaksanakan oleh guru didalam kelas, yang hakikatnya dilakukan dalam rangkaian guna memecahkan masalah. Penelitian Tindakan Kelas PTK, yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan aktual pembelajaran di kelas. Penelitian tindakan kelas PTK adalah penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas untuk mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada suatu subjek penelitian di kelas tersebut. 43 Berbeda dengan Rochiati Wiriaatmadja dalam bukunya Metode Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas yakni bagaimana sekelompok guru 40 Martinis Yamin, Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia,Jakarta: Gaung Persada Pers. 2006cet-ke 2, hal. 128 41 Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Kencana, 2010 , hal. 24 42 Wijaya Kusuma, Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : PT Permata Puri Media, 2010, cet. 2, hal. 8 43 Trianto, Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas Teori dan Praktik , Jakarta : Prestasi Pustaka, 2011 , hal. 13 dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. 44 Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif dengan guru bidang studi Sosiologi di sekolah dengan pembelajaran dilakukan peneliti dan guru berperan sebagai observer. Objek penelitian dalam hal ini adalah proses pembelajaran yang merupakan interaksi antara guru, siswa, dan bahan belajar. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas PTK adalah untuk memecahkan masalah, memperbaiki kondisi, mengembangkan, dan meningkatkan mutu pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart yaitu dengan sistem per siklus. Dimana setiap siklusnya mencakup empat tindakan penelitian yaitu: perencanaan, pelaksanan tindakan, observasi dan refleksi. 45 Perencanaan Planning, pada tahapan ini terdiri dari rencana tindakan, serta segala keperluan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas PTK mulai dari bahan ajar, rencana pelaksanaan pengajaran yang mencakup metode mengajar serta teknik atau instrument evaluasi, dipersiapkan pada tahap ini. Pelaksanaan Tindakan Acting, tahapan ini merupakan implementasi pelaksanaan dari semua rencana yang telah dibuat, dan berlangsung di dalam kelas. Pengamatan Observing, kegiatan observasi ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Data yang dikumpulkan pada tahap ini berisi tentang pelaksanaan tindakan dan rencana yang sudah dibuat, serta dampaknya terhadap proses dan hasil intruksional yang dikumpulkan dengan alat bantu instrument pengamatan yang dikembangkan oleh peneliti. Refleksi Reflecting, merupakan tahapan untuk memproses data yang didapat saat dilakukan pengamatan. Data kemudian ditafsirkan, di cari eksplanasinya, di analisis, dan di sintetis. 46 Berdasarkan penjelasan tahapan empat tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas PTK, dimana setiap siklus nya terdiri dari empat tahapan. Biasanya berlangsung 44 Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2006 , hal. 13 45 Trianto, Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas Teori dan Praktik , Jakarta : Prestasi Pustaka, 2011 , hal. 37 46 Trianto, ibid , hal. 37

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di Kelas X Ma Attaqwa

1 9 174

PERAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN KELAS X MAN LIMA PULUH TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

0 1 23

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ANAK Keefektifan Penggunaan Media Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Anak

0 1 16

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ANAK Keefektifan Penggunaan Media Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Anak

0 2 24

PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI.

0 2 49

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA STELLARIUM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI :Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Geografi di MA Insan Mandiri Bandung.

2 5 42

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO BLOGGING (VLOGGING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI.

8 13 46

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SOSIOLOGI.

0 0 43

1 PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS VIDEO SCRIBE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

0 0 10

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN LCD PROYEKTOR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

1 6 15