Prawacana Secara harfiah arti Ahlussunnah wal jama’ah adalah sebagai berikut: 1) Ahl

A. Prawacana Secara harfiah arti Ahlussunnah wal jama’ah adalah sebagai berikut: 1) Ahl

secara bahasa berarti keluargaa Nabi SAW, sahabat Nabi dan tabi’in (pengikut nabi), jika dikaitkan dengan aliran atau madzhab maka artinya adalah pengikut aliran atau pengikut madzhab.

2) As-Sunnah secara bahasa berasal dari kata: "sanna yasinnu", dan "yasunnu sannan", dan "masnuun" yaitu yang disunnahkan. Sedangkan "sanna amr" artinya menerangkan (menjelaskan) perkara. As-Sunnah juga mempunyai art i "at-Thariqah" (jalan/ metode/ pandangan hidup) dan "As-Sirah" (perilaku) yang terpuji. secara bahasa juga mempunyai arti jalan atau ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Nabi SAW, di samping memiliki arti al-Hadist. Secara istilah pengertian As- Sunnah adalah Yaitu petunjuk yang telah ditempuh oleh rasulullah SAW dan para Sahabatnya baik berkenaan dengan ilmu, ‘aqidah, perkataan, perbuatan maupun ketetapan. As-Sunnah juga digunakan untuk menyebut sunnah-sunnah (yang

berhubungan dengan) ibadah dan ‘aqidah. Lawan kata "sunnah" adalah "bid'ah". 3) Al-

Jama’ah secara bahasa berarti Jama'ah diambil dari kata "jama'a" artinya mengumpulkan sesuatu, dengan mendekatkan sebagian dengan sebagian lain. Seperti kalimat "jama'tuhu"

"fajtama'a" (maka berkumpul).Dan kata tersebut berasal dari kata "ijtima'" (perkumpulan), ia lawan kata dari "tafarruq" (perceraian) dan juga lawan kata dari "furqah" (perpecahan).. Jama'ah adalah sekelompok orang banyak; dan dikatakan juga sekelompok manusia yang berkumpul berdasarkan satu tujuan. Secara istilah Al-Jama’ah adalah adalah pendahulu ummat ini dari kalangan para sahabat, tabi'in dan orang-orang yang mengikuti jejak kebaikan nabi SAW sampai hari kiamat; dimana mereka berkumpul berdasarkan Al-Qur-an dan As-Sunnah dan mereka berjalan sesuai dengan yang telah ditempuh oleh Rasulullah SAW baik secara lahir maupun bathin. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT yang telah memerintahkan kaum Mukminin dan menganjurkan mereka agar berkumpul, bersatu dan tolong-menolong. Dan Allah melarang mereka dari perpecahan, perselisihan dan permusuhan. Allah SWT berfirman: "Dan berpeganglah kamu semua kepada t ali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai." (Ali Imran: 103). Dia berfirman pula, "Dan janganlah kamu menyerupai orang- orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang ket erangan yang jelas kepada mereka." (Ali Imran: 105). Sehingga, Ahlusunnah wal Jama’ah adalah orang-orang yang mempunyai sifat dan karakter mengikuti sunnah Nabi SAW dan menjahui perkara-perkara yang baru dan bid’ah dalam agama. Atau dalam pengertian yang lain adalah 0rang- orang yang mengikuti jalan Nabi, Para Shahabat dan tabi’in.

Pendapat yang lain mengatakan bahwa Ahlusunnah wal Jama’ah adalah mereka yang berpegang teguh pada sunnah Nabi Muhammad SAW, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti jejak dan jalan mereka, baik dalam hal ‘aqidah, perkataan maupun perbuatan, juga mereka yang istiqamah (konsisten) dalam ber- ittiba' (mengikuti Sunnah Nabi SAW) dan menjauhi perbuatan bid'ah. Mereka itul ah golongan yang tetap menang dan senantiasa ditolong oleh Allah sampai hari Kiamat. Oleh karena itu mengikuti mereka (Salafush Shalih) berarti mendapatkan petunjuk.

Sedangkan menurut Syekh Abu al-Fadl Abdus Syakur As-Senori dalam karyanya “Al-Kawakib al-Laama’ah fi Tahqiqi al-M usamma bi Ahli as-Sunnah wa al- Jamaah” menyebutkan definisi Ahlussunnah wal jamaah sebagai kelompok atau golongan yang senantiasa komitmen mengikuti sunnah Nabi SAW dan thoriqoh para sahabatnya dalam hal akidah, amaliyah fisik (fiqh) dan akhlaq batin (tasawwuf). Dan menurut Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani dalam kitabnya, Al-Ghunyah li Thalibi Thariq al-Haq juz I hal 80 mendefinisikan Ahlussunnah wal jamaah sebagai berikut “Yang dimaksud dengan assunnah adalah apa yang t elah diajarkan oleh Rasulullah SAW (meliput i ucapan, perilaku sert a ket et apan Beliau). Sedangkan yang dimaksud dengan pengert ian jamaah adalah segala sesuat u yang t elah disepakat i oleh para sahabat Nabi SAW pada masa empat Khulafa’ur-Rosyidin dan t elah diberi hidayah Allah “ .

Dalam sebuah hadits dinyatakan : لﺎﻗ ﻢﻠﺳو ﮫﯿﻠﻋ ﷲ ﻰﻠﺻ ﷲ لﻮﺳر نأ ﮫﻨﻋ ﷲ ﻲﺿر ةﺮﯾﺮھ ﻲﺑأ ﻦﻋ : ﺖﻗﺮﻔﺗو ﺔﻗﺮﻓ ، ﻦﯿﻌﺒﺳو ىﺪﺣإ ﻰﻠﻋ دﻮﮭﯿﻟا ﺖﻗﺮﺘﻓا اﻮﻟﺎﻗ ةﺪﺣاو ، ّﻻا رﺎﻨﻟا ﻲﻓ ﺎﮭﻠﻛ ﺔﻗﺮﻓ ، ﻦﯿﻌﺒﺳو ثﻼﺛ ﻰﻠﻋ ﻲﺘﻣأ ﺖﻗﺮﻔﺗو ﺔﻗﺮﻓ ، ﻦﯿﻌﺒﺳو ﻦﯿﻨﺛإ ﻰﻟا ىرﺎﺼﻨﻟا : ﺎﯾ ﻢھ ﻦﻣو لﺎﻗ ﷲ ؟ لﻮﺳر : ﻲﺑﺎﺤﺻأو ﮫﯿﻠﻋ ﺎﻧ يﺬﻟا أ ﻰﻠﻋ يﺬﻟا ﻢھ . ﮫﺟﺎﻣ ﻦﺑاو يﺬﯿﻣﺮﺘﻟاو دواد ﻮﺑأ هاور

“Dari Abi Hurairah r.a., Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : Umat Yahudi t erpecah menjadi 71 golongan. Dan umat Nasrani t erpecah menjadi 72 golongan. Dan umat ku akan t erpecah menjadi 73 golongan. Semua masuk neraka kecuali sat u. Berkat a para sahabat : “Siapakah mereka wahai Rasulullah?’’ Rasulullah SAW menjawab : “M ereka adalah yang mengikut i aku dan para sahabat ku.”. HR. Abu Dawud, Turmudzi, dan Ibnu M ajah.