Peran M anusia Terhadap Lingkungan

1. Peran M anusia Terhadap Lingkungan

Manusia memiliki peranan yang amat penting dalam pemeliharaan lingkungan. Sebagaimana dikutip Yusuf al-Qaradhawi dalam Araghib al-Asfahani bahwa, ada tiga tujuan manusia berperan terhadap lingkungan :

“Pertama: Untuk mengabdi pada Allah swt, (Adz-Dzariyat: 56) “Dan Aku tidak menciptakn jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahku” . Ibadah ini meliputi seala sesuatu yang disenangi Allah swt dan diridhai-Nya baik berupa perkataan maupun perbuatan. Maka dalam konteks ini sebenarnya bentuk ibadah mencakup semua aspek kehidupan. Kedua: Sebagai wakil (Khalipah) Allah SWT di atas bumi. Allah berfirman (Al-baqarah: 30) “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seoran khalifah di muka bumi” , supaya praktik kekhalipahan ini terwujud, mereka ditunt ut untuk menegakan kebenaran dan keadilan, serta menyiarkan kebaikan dan kemaslahatan. Ketiga: Membangun peradaban dimuka “Pertama: Untuk mengabdi pada Allah swt, (Adz-Dzariyat: 56) “Dan Aku tidak menciptakn jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahku” . Ibadah ini meliputi seala sesuatu yang disenangi Allah swt dan diridhai-Nya baik berupa perkataan maupun perbuatan. Maka dalam konteks ini sebenarnya bentuk ibadah mencakup semua aspek kehidupan. Kedua: Sebagai wakil (Khalipah) Allah SWT di atas bumi. Allah berfirman (Al-baqarah: 30) “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seoran khalifah di muka bumi” , supaya praktik kekhalipahan ini terwujud, mereka ditunt ut untuk menegakan kebenaran dan keadilan, serta menyiarkan kebaikan dan kemaslahatan. Ketiga: Membangun peradaban dimuka

Manusia melakukan tindakan kesalahan pengelolaan dalam interaksinya dengan berbagai komponen alam dan sumberdaya dalam suatu ekosistem, maka akan terjadi pencemaran, krisis lingkungan, degradasi mutu lingkungan dan bahkan bencana alam. Menurut Gail Omvedt sebagaimana dikutip Amaladoss menyebutkan, merusak lingkungan merupakan kemerosotan dan berdampak buruk pada kualitas diri sendiri. Dan orang yang mengeksploitasi alam secara rakus dan merusak berarti ia berusaha merampas eksistensi dan kehidupan alam semesta serta berusaha menggugat dan merampas hak dan kekuasaan Tuhan. Oleh karenanya sebagai orang beriman maka ia mesti mereflleksikan atau mempraktikkan teologi lingkungan dalam proses menuju keselamatan seluruh ciptaan Tuhan.

Menurut Yusuf Qardhawi ada beberapa factor-faktor merusak lingkungan:

a) M engubah cipt aan Allah. Mengubah sunnah Allah merupakan salah sat u pengrusak lingkungan yang sangat berbahaya , yang akan melampai batas-batas asli penciptaanNya, yang disediakan bagi kemaslahatan manusia. Mengubah di sini maksudnya yaitu mengubah fitrah manusia yang telah diciptakan Allah sesuai dengan fitrahnya, dan setan akan berupaya menggoda manusia merusak (an-Nahl: 119);

b) Kezaliman. Kezaliman merupakan perusakan di laut dan darat dan ini merupakan pengrusakan yang paling berbahaya, baik kepada manusia, hewan, tumbuhan dan benda-benda padat, tanah, air, udara dan lain-lain. Sesungguhnya kezaliman dan kejahatan adalah perbuatan yang dibenci oleh Allah. Dan Allah akan membalas perbuatan zalim (an- Naml: 52), (al-Kahfi: 59), (Yunus: 23) dan (Hud: 117). Orang baik berbuat kebajikan tidak akan dihancurkan oleh Allah meskipun tidak beragama Islam. Karena perbuatan baik untuk merka sendiri dan Allah menunda hukuman sampai kiamat. Hal ini senada dengan ungkapan Ibnu Taimiyah, “ Sesungguhnya Allah akan membiarakan Negara kafir apabila berlaku adil dan akan memusnahkan Negara Islam yang banyak terjadi kezaliman di dalamnya” dengan kata lain, orang zalim tidak akan bermanfaat Islamnya jika ia berlaku zalim terhadap makhluk Allah lainnya;

c) Berjalan sombong di muka bumi, (lihat ,al-qoshos: 41);

d) M enurut i hawa nafsu. Bila manusia ditundukkan oleh hawa nafsu dan mementingkan kepuasan syahwat serta hasrat dunia, mendahulukan hawa nafsu daripada akalnya maka kerusakanpun terjadi, bahkan akan dibinasakan oleh Allah (al-Mukminun: 71)

e) Penyimpangan dari keseimbangan kosmos . Allah telah menciptakan sesuatu sesuai dengan ukurannya lalu diletaknya sesuatu dengan segala perhitungan (Ar-Ra’du: 8), (al-hijr:19), (ar-Rahman: 5-9), ayat ini mengisyarat pada keseimbangan kosmos. Kerusakan yang terjadi di muka bumi disebabkan oleh e) Penyimpangan dari keseimbangan kosmos . Allah telah menciptakan sesuatu sesuai dengan ukurannya lalu diletaknya sesuatu dengan segala perhitungan (Ar-Ra’du: 8), (al-hijr:19), (ar-Rahman: 5-9), ayat ini mengisyarat pada keseimbangan kosmos. Kerusakan yang terjadi di muka bumi disebabkan oleh

f) Kufur t erhadap nikmat Allah. Manusia yang lupa mensyukuri dan memelihara dan menyalah gunakan melanngar aturan Allah oran itu dikatakan kufur nikmat yang akhirnya menyebabkan hilangnya nikmat tersebut. Pelakunya akan mendapat hukuman dari Allah, banyak ayat tentang membicarakan tentang kufur nikmat akan mendapat kesensaraan dan juga membuat kerusakan diantaranya: (Ibrahim: 7, Al-Ahzab: 182, Ali-Imran: dan an-Naml: 112 dan Ibrahim: 28).