H adis-hadis tentang Terjadinya Perpecahan Umat I slam

C. H adis-hadis tentang Terjadinya Perpecahan Umat I slam

Sebelum Rasulullah SAW meninggal dunia, beliau pernah bersabda, bahwa umat Islam akan berpecah-belah. Dan perpecahan itu, akan terjadi sebanyak 73 firqoh . Di antara firqoh yang sekian banyak itu hanya satu golongan yang dianggap benar, dan dijamin bebas dari siksaan api neraka. Yaitu golongan yang dinamakan: “Ahlussunnah Wal Jama’ah”. Sedang yang 72 firqoh lainnya dimasukkan ke dalam api neraka. Hadis di bawah ini menyatakan:

“.... Pada suat u hari ket ika Nabi bangun dari t empat t idurnya, dengan muka merah padam seraya bersabda: La llaha lllallah, celaka orang Arab ini, pada masa dekat akan t imbul malapet aka yang buruk. Kemudian Nabi memberi isyarat , menggambarkan adanya perselisihan-perselisihan yang akan t eriadi sesudah beliau wafat .” (HR Bukhari, dari Zainab Bint i Jahasy).

“Akan t erjadi pada umat ku, sebagaimana yang t elah t eriadi pada Bani Israil set apak demi set apak. Sesungguhnya Bani Israil itu t elah berpecah-belah menjadi 72 golongan. Dan umat ku akan berpecah blah menjadi 73 golongan. Semuanya masuk neraka, kecuali sat u golongan saja. Kemudian para sahabat bert anya: Siapakah sat u golongan it u, wahai Rasulullah? Nabi menjawab: Yait u mereka yang mengikut i sunnahku dan sunnah sahabat ku (HR. Al-Hakim dari Ibnu Umar).

“Orang Yahudi t elah berpecah-pecah menjadi 71 golongan, dan orang-orang Krist en berpecah-belah menjadi 72 golongan. Dan umat ku akan berpecah-belah menjadi 73 golongan. Yang selamat dari siksaan api neraka hanya sat u golongan saja. Sedangkan lainnya hancur masuk neraka. Dit anyakan, golongan manakah yang selamat it u? Nabi SAW . menjawab: Yait u mereka yang mengikut i jejakku dan jejak sahabat -sahabatku.” (Al-Hadis)

“Umatku akan berpecah belah menjadi 73 golongan. D i ant ara golongan-golongan it u yang selamat hanya sat u golongan saja. Sedangkan lainnya adalah binasa (sesat ). Dit anyakan oleh sahabat : Siapakah golongan yang selamat it u? Nabi SAW menjawab: Yaitu golongan Ahlus Sunnah W al Jama’ah. Dit anyakan lagi: Apakah Golongan Ahlus Sunnah W al Jama’ah it u? Nabi SAW . menjawab: yaitu golongan yang mengikut i jejakku dan jejak sahabatku.” (Al-Hadis)

“Sungguh t elah diriwayat kan dari Khulafa’ Rasyidin bahwa sesudah mereka nant i t erjadi perpecahan umat Islam menjadi beberapa golongan. M ereka menerangkan bahwa golongan yang selant at it u hanya sat u golongan saja dan selainnya adalah sesat di dunia dan celaka binasa di akhirat . “ (Al-Hadis)

“Dari lbnu Abbas berkat a bahwa Rasulullah SAW bersabda: Ada dua firqoh dari umat ku yang pada hakikat nya mereka tidak ada sangkut -paut dengan Islam, yaitu kaunm M urji’ah dan kaum Qadariyah.” (HR. lmam al-Tirmidzi)

“Dari Hudzaifah RA. Berkat a, Bersabda Rasulullah SAW : Bagi seliap umat ada M ajusinya. Dan Majusi umat ku adalah orang yang mengingkari t akdir. Kalau mereka mat i, jangan dihadiri pemakamannya, dan kalau mereka sakit jangan dijenguk. M ereka adalah kelompok Dajjal. M emang Allah SW T berhak unt uk memasukkan mereka ke dalam kelompok Dajjal.” (HR. Abu Daud)

“Kelak akan t erjadi kerusuhan fitnah, di mana orang yang t inggal diam duduk it u lebih baik daripada orang yang berjalan dan orang yang berjalan it u lebih baik daripada orang yang berlari. Ingat lah, apabila t erjadi kerusuhan fit nah, maka barangsiapa yang mempunyai unt a, supaya menyingkir dengan membawa untanya dan barang siapa yang mempunyai kambing supaya menyingkir dengan membawa kambingnya dan barang siapa yang memiliki sebidang t anah, supaya menyingkir di sit u. Kemudian salah seorang sahabat bert anya: Apabila t idak mempunyai unt a atau kambing at au sebidang t anah, kemudian orang it u lalu pergi ke mana? Nabi menjawabnya: Pergilah mengambil pedang dan memukul bagian yang t ajam dengan bat u (supaya t umpul), kemudian berusaha menyelamat kan diri sedapat -dapat nya.” (HR M uslim dari Abi Bakrah)

“Sesungguhnya Bani Isra’il t elah berpecah-belah menjadi 71 golongan, dan umat ku akan berpecah-belah menjadi 72 golongan. Semuunya akan masuk neraka, kecuali sat u golongan saja yang selamat , yait u golongan al-Jama’ah.” (HR. lbnu M ajah dari Anas bin M alik)

“Sesungguhnya akan t erjadi at as umat ku, sepert i apa yang t elah t erjadi pada Bani Isra’il. Bani Isra’il t elah berpecah-belah menjadi 72 golongan dan umat ku akan berpecah-belah menjadi 73 golongan, lebih sat u golongan dari mereka. Semuanya masuk neraka, kecuali sat u golongan saja yang selamat . Sahabat -sahabat bert anya: W ahai Rasulullah SAW , golongan apakah yang selamat it u? Nabi SAW . menjawabnya: Yait u golongan yang mengikut i jejakku dan sahabat -sahabatku.” (Al- Hadis)

“M aka bahwasanya siapa yang hidup (lama) diant aramu niscaya akan melihat perselisihan (paham) yang banyak. Ket ika it u, pegang t eguhlah sunnahku dan sunnah Khulafa’ Rasyidin yang diberi hidayah. Pegang-t eguhlah dan gigit lah dengan gerahammu.” (HR. Abu Daud dari Abd. Rahman bin Amr as-Salma)

“Akan ada di lingkungan umatku t iga puluh orang pembohong yang mendakwahkan bahwa dirinya itu Nabi. Aku (Nabi) adalah Nabi penut up t idak ada lagi Nabi sesudahku.” (HR. Tirmidzi dari Tsauban).

“Akan muncul sat u kaum di akhir zaman, orang-orang muda berpaham jelek. M ereka banyak mengucapkan perkat aan “khairil bariyah” (firman Allah yang dibawa oleh Nabi). Iman mereka t idak melampaui kerongkongannya. M ereka ke luar dari agama bagaikan meluncurnya anak panah dari busumya. Kalau orang-orang ini berjumpa denganmu lawanlah mereka.” (HR. Imam Bukhari dari Ali KW )

Perpecahan yang terjadi di kalangan umat Islam yang diterangkan dalam hadis-hadis tersebut sebanyak 73 golongan, dalam kitab Al-Farqu Bainal Firaq oleh Syaikh Al-Bagdadi diterangkan secara terinci. Kemudian satu dari 73 golongan tersebut ialah golongan yang selamat dari siksaan api neraka, yang disebut golongan Ahlussunnah Wal Jama’ah. Jadi bilangan itu bukan menunjukkan arti bilangan sesungguhnya, tetapi betapa banyaknya perpecahan-perpecahan itu terjadi, sehingga menimbulkan golongan-golongan yang sulit dihitung satu per satunya. Contoh: golongan-golongan yang belum disebutkan di atas, antara lain golongan Ahmadiyah, Baha’iyah, dan sebagainya. Belum lagi dihitung aliran-aliran kepercayaan di Indonesia yang sebagiannya mengaitkan ajaran-ajarannya dengan agama Islam.[]