Prosedur Pengembangan METODE PENELITIAN

3.2 Prosedur Pengembangan

Peneliti mengembangkan produk ini dengan mengikuti prosedur penelitian pengembangan hasil gabungan modifikasi antara model pengembangan Kemp dan langkah penelitian Borg and Gall Sugiyono, 2010:408-425. yaitu 1 potensi masalah, 2 pengumpulan data, 3 desain produk, 4 validasi desain, 5 Revisi desain, 6 uji desain coba desain, 7 revisi desain sampai menghasilkan prototype bahan ajar mengacu kurikulum 2013 dengan bagan sebagai berikut : Gambar 3.2 Langkah-langkah Pengembangan Bahan Ajar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar diatas dapat dijabarkan sebagai berikut : Tahap pertama, potensi dan masalah. Potensi dan meliputi analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan wawancara kepada guru. Jumlah guru kelas IV yang diwawancara ada satu guru. Wawancara digunakan untuk mengetahui pemahaman guru mengenai tingkat kebutuhan implementasi Kurikulum 2013. Wawancara juga digunakan untuk mengetahui apakah guru telah menggunakan pendekatan saintifik, serta memasukkan nilai-nilai pendidikan karakter berbasis budaya lokal dalamdalam setiap pembelajarannya. Tahap kedua, pengumpulan data. Pengumpulan informasi secara detail berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV. Hasil wawancara menunjukkan bahwa guru tersebut belum sepenuhnya menggunakan pendekatan saintifik, serta belum sepenuhnya memahami pendidikan karakter berbasis buadya lokal. Hasil kajian menunjukkan bahwa semua perangkat pembelajaran tersebut belum sepenuhnya menggunakan pendekatan saintifik sebagaimana kurikulum 2013 yang semestinya dijalankan. Tahap ketiga, desain produk meliputi menentukkan KI, KD, indikator, tujuan pembelajaran, urutan isi, strategi pembelajaran, cara penyimpanan, Instructional Resource sumber atau bahan, evaluasi dari sub tema yang ditentukan. Hal tersebut akan di desain menjadi produk bahan ajar mengacu Kurikulum 2013. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tahap keempat, validasi desain. Produk yang telah didesain sebelum diujicobakan akan divaidasi oleh 4 orang yang dianggap berkompeten dalam bidang kurikulum, terutama Kurikulum 2013. Tujuan validasi desain adalah untuk memperoleh beberapa kritikan dan masukkan dari keempat orang tersebut. Kritikan dan masukkan akan digunakan untuk merevisi desain produk, sehingga layak diujicobakan. Proses validasi produk dilakukan dengan memberikan kopian desain produk dalam bentuk hard copy. Tahap kelima, revisi desain. Revisi desain merupakan langkah yang ditempuh atas dasar analisis validasi ahli. Hasil validasi berupa masukkan mengenai kelemahan ataupun kelebihan desain produk yang telah diberikan kepada para validator ahli. Tahap keenam, uji cob produk. Desain produk yang telah direvisi akan diujicobakan pada masyarakat sasaran.Peneliti melakukan uji coba kepada 10 siswa kelas IV SD Bopkri Sidomulyo II. Uji coba dilakukan dengan memberikan pembelajaran dengan menggunakan produk bahan ajar yang telah dibuat. Setelah uji coba dilakukan peneliti memberikan kuesioner kepada siswa. Tujuan dari pemberian kuesioner untuk mengetahui presepsi siswa terhadap produk bahan ajar yang dikembangkan dan untuk mendapatkan masukan dari siswa. Tahap ketujuh, tahap terakhiradalahrevisi setelah uji coba.Pada langkah ini peneliti merevisi produk bahan ajar berdasarkan hasil uji coba dan berdasarkan masukan para siswa subjek uji coba. Tahap akhir setelah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI revisi desain ini merupakan produk final yang telah dikembangkan yaitu bahan ajar kelas IV sub tema Indahnya Budaya Indonesia yang mengacu pada kurikulum 2013.

3.3 Jadwal Penelitian