Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

49

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan ini dilakukan peneliti untuk memperoleh berbagai informasi mengenai kebutuhan guru tentang bahan ajar yang mengacu pada Kurikulum 2013, khususnya untuk siswa kelas IV SD. Data ini diperlukan untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang segala hal yang berkaitan dengan Kurikulum 2013. Data diperoleh dari hasil wawancara dengan guru kelas IV SD yang sudah melaksanakan Kurikulum 2013. Wawancara dilaksanakan pada tanggal 9 September 2013 di SDN 1 Godean dengan menggunakan pedoman pertanyaan yang sudah disusun peneliti terlampir. Setelah mendapatkan data analisis kebutuhan berdasarkan wawancara yang sudah dilaksanakan, digunakan untuk membuat suatu produk yang berupa bahan ajar yang mengacu pada Kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV SD. Daftar pertanyaan wawancara terdiri dari sebelas pertanyaan. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru kelas IV SD diperoleh beberapa informasi bahwa guru menyadari pentingnya bahan ajar sebagai pegangan untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan ajar yang sudah ada atau tersedia masih mengacu pada kurikulum lama, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Berhubung ada perubahan pada Kurikulum SD dari KTSP menjadi Kurikulum 2013, guru merasa kesulitan dan kebingungan dalam mencari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dan mengembangangkan bahan ajar yang baru. Sebenarnya guru sudah mendapatkan sosialisasi tentang kurikulum baru ini dan sudah disediakan bahan ajar oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional. Namun guru masih merasa kebingungan dalam menggunakan bahan ajar yang sudah ada. Bahan ajar yang sudah tersedia masih terbilang sederhana dan masih dalam tahap penyelesaian. Pengembangan bahan ajar yang baru mengacu Kurikulum 2013 ini mengintegrasikan beberapa mata pelajaran menjadi satu tema pembelajaran. Selain mengintegrasikan beberapa mata pelajaran dalam pembelajarannya, kurikulum yang baru juga menggunakan pendekatan saintifik dan penilaian otentik. Guru mengatakan dengan adanya pendekatan saintifik pada pembelajaran sangat baik bagi perkembangan siswa, karena setiap siswa akan mengalami proses mengamati, menanya, menalar, mencoba, menyajikan serta mengkomunikasikan dalam proses pembelajarannya. Penilaian otentik juga sangat membantu guru dalam proses penilaian. Kurikulum baru ini, penilaian tidak semata-mata hanya melihat dari hasil belajar siswa saja, namun semua kegiatan yang dilakukan siswa dari awal hingga akhir pembelajaran dinilai oleh guru. Hal ini terkadang membuat siswa merasa kebingungan dalam mengikuti pembelajaran, dikarenakan bahan ajar yang sudah tersedia masih terlalu sederhana dan siswa belum terbiasa menggunakan pembelajaran yang terintegrasi dan sudah terbiasa menggunakan sistem pembelajaran yang terkotak- kotak. Pendekatan saintifik dan penilaian otentik yang dikenalkan kepada siswa pada pembelajaran masih belum dapat tercapai dengan baik, karena bahan ajar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI yang masih baru dan sederhana, membuat guru merasa kebingungan dalam mengembangkan kegiatan yang menggunakan pendekatan saintifik. Belum lagi pada kurikulum yang baru ini, diharapkan guru mampu mengembangkan secara mandiri bahan ajar yang berbasis budaya lokal sesuai dengan lingkungan sekolahan tersebut. Hal ini dirasa sangat menyulitkan guru, karena biasanya budaya lokal menjadi mata pelajaran tersendiri, sedangkan pada kurikulum ini semua pembelajaran diintegrasikan menjadi satu. Selain itu, budaya lokal yang diharapkan dapat dikembangkan oleh guru juga dirasa terlalu sulit, karena bahan ajar yang sudah ada tidak sesuai dengan budaya lokal pada masing-masing sekolah. Perubahan Kurikulum 2013 yang baru ini tidak diimbangi dengan ketersediaan bahan ajar yang memadai, sehingga mempersulit guru dalam mencari bahan ajar yang sesuai dengan Kurikulum 2013. Hal ini semakin menambah repot guru dalam mempersiapkan segala persiapan pembelajaran yang baru dengan menggunakan pendekatan saintifik, mengintegrasikan beberapa mata pelajaran, dan menggunakan penilaian otentik. Guru juga menyatakan perlunya penyempurnaan bahan ajar yang sudah ada. Bahan ajar yang sudah ada masih terlalu sederhana dan ketersediaan bahan ajar belum memadai, sehingga pembelajaran yang dicita-citakan dengan perubahan kurikulum baru ini dapat berjalan dengan maksimal. Penjabaran hasil analisis kebutuhan tersebut, dapat disimpulkan bahwa guru menyadari masih perlunya bahan ajar yang baru, terutama yang mengacu pada Kurikulum 2013 agar mamapu mempersiapkan dengan baik kegiatan belajar mengajar. Bahan ajar yang sudah disediakan pihak Kementrian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pendidikan dan Kebudayaan Nasional masih terlalu sederhana dan dalam tahap penyempurnaan. Oleh sebab itu, guru dan siswa membutuhkan bahan ajar yang benar-benar baik untuk kegiatan belajar mengajar dengan penerapan kurikulum yang baru yaitu Kurikulum 2013.

4.2 Deskripsi Produk Awal