Kerangka Berpikir LANDASAN TEORI

2.3 Kerangka Berpikir

Kurikulum 2013 yang dibuat oleh pemerintah untuk memperbaiki mutu pendidikan di Indonesia ini terbilang masih sangat baru di lingkungan pendidikan SD. Kurikulum 2013 yang sudah dibuat menerapkan pengajaran pembelajaran dengan sudah tidak mengkotak-kotakan setiap mata pelajaran, namun sudah menerapkan pembelajaran tematik yang terintegrasi. Pembelajaran tematik integratif yang akan diajarkan di sekolah-sekolah sangat membantu siswa dalam pemahaman materi yang akan diterima dengan mudah, karena materi yang diajarkan biasanya berdekatan langsung dengan kehidupan sehari-hari mereka, terutama budaya yang berada di sekitar lingkungan sekolah. Mata pelajaran yang satu dengan lainnya akan saling melengkapi atau membaur menjadi satu tema pembelajaran, sehingga secara tidak sadar siswa akan menempuh beberapa mata pelajaran dalam satu hari. Bahan ajar juga memiliki peranan penting bagi guru dan siswa untuk kegiatan belajar mengajar. Oleh sebab itu, bahan ajar sepatutnya tersedia sebagai mana mestinya yang berguna bagi guru untuk bahan referensi dalam mempersiapkan segala hal dalam mengajar. Namun sebaliknya, karena Kurikulum 2013 masih terbilang baru, maka bahan ajar yang tersedia juga masih sedikit dan belum memadai. Adapun bahan ajar yang sudah disediakan oleh pemerintah masih terbilang sederhana dan masih dalam proses penyempurnaan. Oleh karena itu, masih perlunya tambahan bahan ajar yang baru yang mengacu pada Kurikulum 2013 sebagai tambahan referensi bagi guru dalam mengajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Bermula dari alasan tersebut, maka peneliti mengembangkan bahan ajar yang mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV sekolah dasar.Bahan ajar yang sudah dibuat, dapat digunakan dalam pembelajaran akan memudahkan guru dalam mempersiapkan kegiatan belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pembelajaran yang akan dilaksanakan.

2.4 Pertanyaan Penelitian