26 sebelum penilaian; meninjau, menyaring, dan melakukan peningkatan;
memberikan umpan balik dan asesemen pembelajaran.
5. Mengkomunikasikan
Menurut Patta Bundu 2006: 26, komunikasi adalah kemampuan untuk menyampaikan hasil pengamatan atau pengetahuan yang dimiliki
kepada orang lain, baik secara lisan atau tulisan. Kegiatan belajar saat mengkomunikasikan menurut ketentuan Kemendikbud 2014: 20 adalah
menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya.Penyajian informasi diwujudkan
dalam laporan, grafik, gambar, diagram, atau tabel. Hasil penyajian tersebut dapat berupa hasil kerja secara individu maupun kelompok.
Setelah dikomunikasikan, hasil kerja tersebut akan mendapat klarifikasi dari guru.
Kompetensi yang
dikembangkan melalui
kegiatan mengkomunikasikan adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, serta mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan
benar. Kemampuan siswa dalam mengkomunikasikan hasil belajarnya,
menurut Usman Samatowa 2010: 102 ditandai oleh indikator berikut: a.
menyampaikan dan mengklarifikasi idegagasan dengan lisan atau tulisan,
b. membuat catatan hasil observasi dalam percobaan,
c. menyampaikan informasi dalam bentuk grafik, diagram, atau tabel,
d. memilih alat komunikasi yang cocok agar mudah dipahami oleh
orang lain.
27 Ketika mengkomunikasikan, siswa menuangkan hasil kegiatan belajarnya
kegiatan berpikirnya dalam suatu wujud yang dapat disampaikan kepada orang lain.
Guru perlu mengembangkan kemampuan siswa dalam melakukan komunikasi yang baik dengan cara: memberi kesempatan untuk
mempraktekkan komunikasi yang efektif pada orang lain Patta Bundu, 2006: 125.Kegiatan mengkomunikasikan oleh siswa dapat berlangsung
jika guru memberi kesempatan dan memfasilitasi pelaksanaannya. Sebelum itu, guru juga perlu membantu siswa dalam menyajikan informasi
yang diketahuinya. Hal ini dikarenakan keterampilan berkomunikasi yang dimiliki siswa berbeda-beda Patta Bundu, 2006: 37.
Terdapat beberapa kesamaan antara keterampilan proses dalam sains dengan langkah-langkah kegiatan pada penerapan pendekatan ilmiah dalam
proses pembelajaran. Keterampilan proses sains khususnyadibutuhkan dalam kegiatan penelitian atau percobaan. Akan tetapi, penerapan pendekatan ilmiah
tidak hanya dibatasi pada mata pelajaran tertentu. Guru dapat menyesuaikan langkah-langkah pembelajaran pada pendekatan ilmiah dengan kekhasan
masing-masing mata pelajaran Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014. Langkah-langkah pendekatan ilmiah di SD diterapkan dalam proses
pembelajaran tematik terpadu integratif yang menggunakan tema untuk mengaitkan berbagai macam kegiatan pembelajaran.
28 Penelitian ini menelaah penerapan pendekatan ilmiah dalam
pembelajaran menurut ketentuan Kurikulum 2013. Pedoman yang digunakan adalah peraturan-peraturan atau pedoman dari Kemendikbud.
F. Penilaian Otentik