Latar Belakang Pengembangan Kurikulum 2013 Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013

7

BAB II KAJIAN TEORI

A. Tinjauan terhadap Kurikulum 2013

1. Latar Belakang Pengembangan Kurikulum 2013

Pendidikan berperan penting dalam membentuk suatu masyarakat. Menjawab berbagai permasalahan bangsa dan menjawab tantangan global, diperlukan berbagai tindakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Pengembangan kurikulum, menurut Mulyasa 2013: 6 termasuk perubahan mendasar yang dengan sendirinya menuntut dan mempersyaratkan berbagai perubahan pada komponen-komponen pendidikan yang lain. Hal tersebut berujung pada harapan meningkatnya kualitas pendidikan yang ada. Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan proyek nasional sebagai langkah lanjutan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK yang telahdirintis pada tahun 2004 dan Kurikulum Tingkat Satuan PendidikanKTSP 2006. Kurikulum 2013 mencakupkompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secaraterpadu. Perlunya pengembangan Kurikulum 2013 didorong oleh hasil studi internasional mengenai kemampuan peserta didik di Indonesia yang masih berada di peringkat bawah dibandingkan dengan negara lain. Selain itu, berbagai kelemahan masih ditemukan dalam evaluasi yang dilakukan pada kurikulum sebelumnya KTSP 2006. Hal tersebut disampaikan dalam 8 materi presentasi Pengembangan Kurikulum 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2012: slide ke-12.

2. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013

Menurut pasal 36 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 ayat 1, pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan diatur dalam Peraturan Pemerintah PP Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan SNP dan PP Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas PP Nomor 19 tahun 2005. Berdasarkan kedua peraturan pemerintah tersebut, dituliskan bahwa standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. SNP meliputi delapan standar, yaitu: 1 standar kompetensi lulusan SKL; 2 standar isi; 3 standar proses; 4 standar pendidik dan tenaga kependidikan; 5 standar sarana dan prasarana; 6 standar pengelolaan; 7 standar pembiayaan; dan 8 standar penilaian pendidikan. Pengembangan Kurikulum 2013 dimulai dengan penataan terhadap empat elemen standar nasional, yaitu standar kompetensi kelulusan SKL, standar isi, standar proses, dan standar penilaian Mulyasa, 2013: 60. Perumusan Kurikulum 2013 dilakukan dengan beberapa penyempurnaan pola pikir yang digunakan pada perumusan kurikulum sebelumnya, yakni KBK 2004 dan KTSP 2006 Mulyasa, 2013: 63. 9 Terdapat beberapa prinsip pada proses pembelajaran dan penilaian dalam Kurikulum 2013. Disebutkan dalam lampiran Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah bahwa proses pembelajaran diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberi ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Proses pembelajaran tersebut dilakukan dengan pendekatan ilmiah. Penilaian terhadap hasil belajar berbasis proses dan produk, atau disebut dengan penilaian otentik.

3. Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar