MenanyaQuestioning Menerapkan Pendekatan Ilmiah dalam Proses Pembelajaran

20 Kebanyakan siswa sekolah dasar melakukan pengamatan pada media gambar Kemendikbud, 2014: 63. Namun tidak menutup kemungkinan siswa dibimbing untuk melakukan pengamatan terhadap objek nyata atau situasi tertentu di lingkungan sekitar. Kompetensi yang dikembangkan dari kegiatan mengamati adalah melatih kesungguhan, ketelitian, dan mencari informasi Kemendikbud: 2014: 19. Kegiatan mengamati ditempuh oleh siswa dengan bantuan guru. Peran yang dapat dilakukan guru antara lain: memberikan penjelasan mengenai objek yang akan diamati, membuat pedoman observasi jika diperlukan, menjelaskan aspek apa saja yang perlu diamati, dan menjelaskan cara pencatatan atau penyampaian informasi yang diperoleh dari kegiatan pengamatan Kemendikbud, 2013: 215. Pencatatan hasil observasi dilakukan pada instrumen yang dibuat oleh guru berupa lembar observasi. Kemendikbud 2014: 63 menyatakan bahwa praktek observasi dalam pembelajaran akan lebih optimal jika siswa dan guru melengkapi diri dengan alat-alat pencatatan dan alat lain yang diperlukan.

2. MenanyaQuestioning

Limbach Waugh 2009: 4 menyatakan bahwa menanya adalah bagian penting dari proses belajar mengajar. Pada pendekatan ilmiah, kegiatan menanya lebih ditekankan pada siswa. Kemendikbud 2014: 64 mencantumkan bahwa kegiatan menanya dilakukan dengan cara siswa mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa 21 yang diamati atau untuk mendapatkan informasi tambahan mengenai apa yang diamati. Kompetensi yang dikembangkan dari kegiatan menanya adalah mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk sikap kritis. Dengan demikian, penting bagiguru membuka kesempatan secara luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau dilihat. Selain itu, guru juga perlu membimbing siswa untuk dapat mengajukan pertanyaan mengenai hasil pengamatan maupun mengenai hal lain sehingga meningkatkan rasa ingin tahu siswa. Hal tersebut ditegaskan dalam Lampiran IV Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 yang memuat pedoman umum pembelajaran pada Kurikulum 2013. Walaupun lebih ditekankan pada siswa, banyak manfaat ketika guru mengajukan pertanyaan. Menurut Kerry, Wragg, dan Brown dalam Kyriacou, 2011: 95-96guru dapat mendorong pemikiran siswa, mengatur dan menenangkan kelas, beralih ke poin materi yang lain sebagai aktivitas pemanasan bagi siswa, dan membangun interaksi dalam kelas dengan menggunakan pertanyaan. Guru perlu memikirkan bobot atau kualitas pertanyaan yang diberikan pada siswa. Berikut ini penjelasan Hasibuan dan Moedjiono 2006: 16 mengenai jenis-jenis pertanyaan menurut taksonomi Bloom: a. Pertanyaan pengingatan recall question atau knowledge question 22 Merupakan pertanyaan yang jawabannya bersifat hafalan atau ingatan. b. Pertanyaan pemahaman comprehension question Jawaban pertanyaan ini didapat dengan jalan mengorganisasi informasi yang diterima menggunakan kata-kata sendiri, menginterpretasikan atau membaca informasi yang dilukiskan melalui grafik atau kurva dengan jalan membandingkan atau membedakan. c. Pertanyaan penerapan application question Pertanyaan ini menuntut jawaban yang didapat dengan cara menerapkan pengetahuan, informasi, aturan-aturan, atau kriteria. d. Pertanyaan analisis analysis question Jawaban pertanyaan jenis ini didapat dengan cara mengidentifikasi motif masalah yang ditampilkan, mencari bukti yang menunjang kesimpulangeneralisasi, menarik kesimpulan berdasar informasi, membuat generalisasi berdasarkan informasi yang ada. e. Pertanyaan sintesis synthesis question Pertanyaan ini merupakan pertanyaan terbuka yang memiliki lebih dari satu jawaban. Jawaban didapat dengan membuat ramalan atau prediksi, memecahkan masalah berdasar imajinasinya, memunculkan suatu komunikasi. f. Pertanyaan evaluasi evaluation question 23 Jawaban pertanyaan diperoleh dengan cara memberikan penilaian atau pendapatnya terhadap masalah yang ditanyakan. Kyriacou 2011: 94 menggolongkan jenis pertanyaan menurut Bloom menjadi dua, yaitu pertanyaan tingkat rendah dan pertanyaan tingkat tinggi. Pertanyaan tingkat rendah menuntut siswa mengingat dan menuturkan fakta-fakta atau informasi. Pertanyaan tingkat tinggi menuntut siswa memproses informasi, seperti mencari sebab, mengevaluasi atau menerapkan informasi. Menurut Kyriacou 2011: 96, selain bobot pertanyaan, hal lain yang harus diperhatikan oleh guru saat memberikan pertanyaan adalah mengenai pentargetan, interaksi, umpan balik, dan perluasan pemikiran siswa. Pentargetan mencakup penyeleksian guru terhadap siswa mana yang akan menjawab pertanyaannya. Selain itu, pentargetan juga memperhatikan penyesuaian pertanyaan bagi siswa sasaran. Aspek interaksi terkait dengan teknik yang digunakan guru dalam menyampaikan dan menjawab pertanyaan. Umpan balik atau reaksi yang diberikan oleh guru terhadap siswa yang menanggapi pertanyaan berpengaruh pada atmosfer pembelajaran. Penggunaan pertanyaan untuk membangun dialog di kelas akan membantu siswa mengkonstruksi pengetahuan dan pemahaman.

3. Mengumpulkan InformasiMencoba