Deskripsi Data ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

siswa 73,3 berjenis kelamin perempuan. Berdasarkan data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini adalah perempuan. 2. Deskripsi Variabel Penelitian a. Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif Tabel 5.4 Perhitungan dan Interpretasi Penilaian Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif Interval Skor Frekuensi Presentase Kriteria 106-125 55 29,411 Sangat Tinggi 91-105 76 40,641 Tinggi 81-90 34 18,181 Sedang 71-80 15 8,021 Rendah 25-70 7 3,743 Sangat Rendah Jumlah 187 100 Tabel di atas menunjukkan hasil bahwa sebanyak 55 siswa 29,411 memiliki persepsi mengenai tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan kriteria sangat tinggi, 76 siswa 40,641 memiliki persepsi mengenai tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan kriteria tinggi, 34 siswa 18,181 memiliki persepsi mengenai tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan kriteria sedang. 15 siswa 8,021 memiliki persepsi mengenai tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan kriteria rendah. 7 siswa 7,743 memiliki persepsi mengenai tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan kriteria sangat rendah. Berdasarkan hasil perhitungan, rata-rata mean didapat hasil 94,893; nilai tengan atau median = 94; dan nilai modus 94. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara garis besar siswa memiliki persepsi tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi pada kategori tinggi. b. Kecerdasan Emosional Tabel 5.5 Perhitungan dan Interpretasi Penilaian Kecerdasan Emosional Interval Skor Frekuensi Presentase Kriteria 98-115 37 19,8 Sangat Tinggi 84-97 114 61 Tinggi 75-83 33 17,6 Sedang 65-74 3 1,6 Rendah 23-64 Sangat Rendah Jumlah 187 100 Tabel di atas menunjukkan hasil bahwa sebanyak 37 siswa 19,8 memiliki persepsi mengenai kecerdasan emosional dengan kriteria sangat tinggi, sebanyak 114 siswa 61 memiliki persepsi mengenai kecerdasan emosional dengan kriteria tinggi, sebanyak 33 siswa 17,6 memiliki persepsi mengenai kecerdasan emosional dengan kriteria sedang, sebanyak 3 siswa 1,6 memiliki persepsi mengenai kecerdasan emosional dengan kriteria rendah, dan tidak ada siswa yang memiliki persepsi dengan kriteria sangat rendah. Berdasarkan hasil perhitungan di atas didapat rata-rata mean sebesar 90,84 90,8395722 dibulatkan, nilai tengan atau median = 91, dan modus = 92. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara garis besar kecerdasan emosional yang dimiliki siswa berada pada kategori tinggi. c. Keterampilan Berpikir Kreatif Tabel 5.6 Perhitungan dan Interpretasi Penilaian Keterampilan Berpikir Kreatif Interval Skor Frekuensi Presentase Kriteria 98-115 24 12,8 Sangat Tinggi 84-97 48 25,7 Tinggi 75-83 68 36,4 Sedang 65-74 40 21,4 Rendah 23-64 7 3,7 Sangat Rendah Jumlah 187 100 Pada tabel 5.6 menunjukkan hasil bahwa sebanyak 24 siswa 12,8 memiliki persepsi mengenai kecerdasan emosional dengan kriteria sangat tinggi, sebanyak 48 siswa 25,7 memiliki persepsi mengenai kecerdasan emosional dengan kriteria tinggi, sebanyak 68 siswa 36,4 memiliki persepsi mengenai kecerdasan emosional dengan kriteria sedang, sebanyak 40 siswa 21,4 memiliki persepsi mengenai kecerdasan emosional dengan kriteria rendah, sebanyak 7 siswa 3,7 memiliki persepsi mengenai kecerdasan emosional dengan kriteria sangat rendah. Berdasarkan hasil perhitungan didapat rata-rata mean sebesar 80 79,9090 dibulatkan, nilai tengan atau median = 80, dan modus = 81. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara garis besar keterampilan berpikir kreatif yang dimiliki siswa berada pada kategori sedang.

B. Pengujian Prasyarat Analisis Data

1. Tingkat keterlaksanaan Pembelajaran Aktif pada Materi Akuntansi dengan Kecerdasan Emosional. Tabel 5.7 Hasil Uji Normalitas Mengenai Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif dengan Kecerdasan Emosional Equation Model Summary Parameter Estimates R Square F df1 df2 Sig. Constant b1 Linear ,632 317,911 1 185 ,000 ,034 ,017 Pada tabel 5.7 menunjukkan hasil perhitungan pengujian normalitas bivariat untuk data tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif dengan data kecerdasan emosional. Pada tabel diatas diperoleh R square = 0,632. Berdasarkan hasil tersebut diperoleh bahwa nilai R square 0,8, maka dapat disimpulkan bahwa data mengenai tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan data kecerdasan emosional cenderung berdistribusi tidak normal. 2. Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif pada Materi Akuntansi dengan Keterampilan Berpikir Kreatif. Tabel 5.8 Hasil Uji Normalitas Mengenai Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif dengan Keterampilan Berpikir Kreatif Equation Model Summary Parameter Estimates R Square F df1 df2 Sig. Constant b1 Linear ,651 345,421 1 185 ,000 ,034 ,018 Pada tabel 5.8 menunjukkan hasil perhitungan pengujian normalitas bivariat untuk data tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif dengan data keterampilan berpikir kreatif siswa. Pada tabel 5.8 diatas diperoleh R square = 0,651. Berdasarkan hasil tersebut diperoleh bahwa nilai R square 0,8 maka dapat disimpulkan bahwa data mengenai tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan data keterampilan berpikir kreatif cenderung berdistribusi tidak normal.

C. Pengujian Hipotesis

Melalui pengujian prasyarat analisis data yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa data mengenai tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif cenderung berdistribusi tidak normal 0,8. Tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan kecerdasan emosional cenderung tidak berdistribusi normal, dan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan keterampilan berpikir kreatif juga belum menunjukkan berdistribusi normal. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, maka teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik korelasi Spearman yang diolah dengan bantuan program SPSS versi 21.0 For Windows. 1. Rumusan Hipotesis Pertama a. Rumusan Hipotesis H 01 = Tidak ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan kecerdasan emosional. H a1 = Ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan kecerdasan emosional.

Dokumen yang terkait

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa : survey pada siswa kelas XII IIS SMA di wilayah Kabupaten Bantul yang menerapkan kurikulum 2013.

0 0 165

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa : survei pada siswa kelas XII IIS di SMA N 1 Wates, SMA N 2 Wates, dan SMA N 1 Sentolo di Kabupaten Kulonprogo.

0 18 171

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 0 2

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 2 229

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

5 14 226

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan Keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 0 205

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa

0 1 163

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional siswa

0 0 158

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan keterampilan berpikir kreatif dan efikasi diri

0 4 189

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN BERPIKIR KREATIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

0 0 12