D. Kecerdasan Emosional 1. Pengertian Kecerdasan Emosional
Menurut  Goleman  1999:  45  kecerdasan  emosional  merupakan kemampuan  seperti  kemampuan  untuk  memotivasi  diri  sendiri  dan
bertahan menghadapi frustasi; mengendalikan dorongan hati, dan tidak melebih-lebihkan  kesenangan;  mengatur  suasana  hati  dan  menjaga
agar  beban  stres  tidak  melumpuhkan  kemampuan  berfikir;  berempati dan berdoa. Kecerdasan emosional adalah kemampuan merasakan dan
memahami secara lebih efektif terhadap daya kepekaan emosi. Dengan demikian kecerdasan emosional merupakan kemampuan yang dimiliki
individu  yang  berupa kemampuan mengendalikan  dorongan  hati,  dan tidak  melebih-lebihkan  kesenangan, mengatur  suasana  hati  dan
menjaga  agar  beban  stres  tidak  melumpuhkan  kemampuan  berfikir, berempati  dan  berdoa,  yang  semua  hal  tersebut  diperoleh  sebagai
akibat dari proses perkembangan hidupnya. Apabila  seseorang  pandai  menyesuaikan  diri  dengan  suasana
hati  individu  yang  lain  atau  dapat  berempati,  orang  tersebut  akan memiliki  tingkat  emosionalitas  yang  baik  dan  akan  lebih  mudah
menyesuaikan  diri  dalam  pergaulan  sosial  serta  lingkungannya. Individu  akan  mudah  menjalin  hubungan  dan  kerja  sama  dengan
orang-orang  disekitarnya.  Individu  juga  dapat  memotivasi  dirinya sendiri  maupun  orang  lain  dalam memecahkan  masalah. Sehubungan
dengan  hal  tersebut,  dalam  menyesuaikan  diri  dengan  lingkungan
sosialnya,  setiap  individu  perlu  untuk  dapat  mengelola  emosi  dirinya maupun  emosi  orang  lain. Dengan  demikian,  dalam  mengelola  emosi
diri  sendiri  serta  emosi  orang  lain  diperlukan  kemampuan  untuk memahami  perasaan  serta  kepekaan  terhadap  setiap  emosi  atau
perasaan  diri  sendiri  maupun  emosi  atau  perasaan  orang  lain.  Bila seseorang dapat memahami segala bentuk emosi, maka emosi tersebut
dapat dijadikan energi untuk menciptakan koneksi yang baik.
2. Indikator Kecerdasan Emosional
Menurut Goleman 1999: 58. kecerdasan emosional merupakan suatu  bentuk  kecerdasan  dalam  memproses  tindakan  berupa
pengendalian  dan  kesadaran  emosional  diri,  memotivasi  serta  peka terhadap orang  lain  dan  lingkungan, dengan  indikator-indikator
berupa:
a.
Mengenal  emosi  diri.  Kesadaran  diri  mengenali  perasaan  waktu perasaan
itu terjadi
merupakan kecerdasan
emosional, kemampuan memantau perasaan dari waktu ke waktu merupakan
hal penting bagi wawasan psikologi dan pemahaman diri.
b.
Mengelola  emosi.  Menangani  perasaan  agar  perasaan  dapat terungkap  dengan  pas  adalah  kecakapan  yang  bergantung  pada
kesadaran diri.
c.
Memotivasi  diri  sendiri.  Menata  emosi  sebagai  alat  untuk mencapai  tujuan  adalah  hal  yang  sangat penting  dalam  kaitan
untuk  memberi  perhatian  untuk  memotivasi  diri  sendiri  dan menguasai diri sendiri, dan untuk berkreasi.
d.
Mengenali  emosi  orang  lain.  Empati,  kemampuan  yang  juga bergantung
pada kesadaran
diri emosional,
merupakan “keterampilan bergaul”.
Orang yang empatik lebih mampu menangkap sinyal-sinyal sosial yang tersembunyi yang mengisyaratkan apa-apa yang dibutuhkan
atau dikehendaki orang lain.
e.
Membina hubungan dengan orang lain. Seni membina hubungan, sebagian  besar  merupakan keterampilan mengelola  emosi  orang
lain. Orang-orang yang hebat dalam keterampilan ini akan sukses dalam bidang apa pun yang mengandalkan pergaulan yang mulus
dengan orang lain; mereka adalah bintang-bintang pergaulan.
3. Macam-macam Emosi:
Daniel  Goleman  1999:411-412 mengemukakan  beberapa macam emosi yaitu:
a. Amarah : beringas , mengamuk, benci, jengkel, kesal hati. b. Kesedihan : pedih, sedih, suram, melankolis, mengasihi diri, putus
asa. c. Rasa  takut  :  cemas,  gugup,  khawatir,  was-was,  perasaan  takut
sekali, waspada, tidak tenang. d. Kenikmatan  :  bahagia,  gembira,  riang,  puas,  senag,  terhibur,
bangga. e. Cinta : penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa
dekat, bakti, hormat, kemesraan, kasih. f. Terkejut : terkesiap, terkisap, takjub, terpana.
g. Jengkel : hina, jijik, muak, mual, tidak suka. h. Malu : hati-hati, kesal hati, sesal, hina, dan hati hancur lebur.
4. Manfaat Keterampilan Sosial dan Emosional
Daniel  Goleman  1999:  403-405  mengemukan  manfaat dari adanya keterampilan sosial dan emosional bagi anak, bagi tingkah laku
mereka  di  dalam  dan  di  luar  sekolah,  dan  bagi  kemampuan  belajar mereka, yaitu:
a. Kesadaran Diri Emosional 1
Perbaikan dalam mengenali dan merasakan emosinya sendiri 2
Lebih mampu memahami penyebab perasaan yang timbul b. Mengelola Emosi
1 Toleransi  yang  lebih  tinggi  terhadap  frustasi  dan  pengelolaan
amarah 2
Berkurangnya  ejekan  verbal,  perkelahian,  dan  gangguan  di