Tujuan-tujuan tersebut merupakan analisis yang didasarkan pada pengembangan
kurikulum 2013
yang disosialisasikan
oleh Kemendikbud. Beberapa tujuan kurikulum 2013 di atas dapat dipahami
bahwa secara umum tujuan tesebut hampir sama dengan tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Hanya saja pada
kurikulum 2013, pemerintah telah menyiapkan buku teks pembelajaran, serta berusaha meningkatkan hard skills dan soft skills peserta didik
secara seimbang dan berkelanjutan.
C. Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif 1. Pengertian Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007: 627, keterlaksanaan berasal dari kata dasar laksana, berarti sifat, laku, atau
perbuatan, imbuhan keter-an menyatakan suatu hal atau peristiwa yang telah terjadi. Dengan demikian, keterlaksanaan berarti suatu hal,
keadaan, kejadian, atau peristiwa yang telah berlangsung. Sedangkan menurut Pat Hollingsworth Gina Lewis 2008: viii pembelajaran
aktif ialah siswa belajar secara aktif ketika mereka secara terus-menerus terlibat, baik secara mental ataupun secara fisik, pembelajaran aktif itu
penuh semangat, hidup, giat, berkesinambungan, kuat, dan efektif. Pembelajaran aktif melibatkan pembelajaran yang terjadi ketika siswa
bersemangat, siap secara mental, dan bisa memahami pengalaman yang dialami.
Menurut Hamruni 2009 dalam Suyadi 2013:36, pembelajaran aktif adalah segala bentuk pembelajaran yang
memungkinkan peserta didik berperan secara aktif dalam proses pembelajaran, baik dalam bentuk interaksi dengan peserta didik ataupun
peserta didik dengan guru dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, pembelajaran aktif merupakan suatu pembelajaran yang
memusatkan perhatian sepenuhnya kepada peserta didik, dan peserta didik berperan sebagai subyek dalam pembelajaran.
Pembelajaran aktif sangat erat kaitannya dengan konteks PAKEM, berikut adalah kajian teoritis pembelajaran aktif berdasarkan
konteks pakem menurut Zulfahmi 2013: 278-284 a.
Kajian Teoretis Standar Standar Teori standar pertama tentang pembelajaran aktif dalam
konteks PAKEM adalah teori yang diungkapkan oleh Depdiknas 2005, 2006, dan 2009. Menurut Depdiknas 2005:3, kata aktif
dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif
bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Selanjutnya, ditambahkan bahwa belajar memang merupakan
suatu proses aktif dari si pembelajar dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima
kucuran ceramah guru tentang pengetahuan.
b. Kajian Teoretis Terkembang Elaborated
Pemikiran tentang pembelajaran aktif active learning bukan merupakan pemikiran yang bersifat regional, tetapi
internasional. Menurut filsuf terkemuka Amerika, John Dewey sangat mengagungkan proses berpikir ilmiah yang bercorak
induktif melalui inkuiri serta meyakini pentingnya peran pengalaman dalam berpikir. Pengalaman bukan sekedar
akumulasi masa lalu, tetapi merupakan akomodasi guna memahami pengalaman baru dan merumuskannya sebagai
akomodasi bagi pengalaman berikutnya. Proses ini berlangsung terus secara berkelanjutan. Dengan kata lain, dalam konteks
pendidikan, Dewey meyakini bahwa pendidikan merupakan proses berkelanjutan yang mengakomodir pengalaman manusia
untuk mampu memaknai dan merumuskan.
Pendidikan dipandang sebagai usaha untuk memajukan individu melalui proses inkuiri berkelanjutan sehingga mampu
merancang, mengembangkan, dan menata kehidupan masa mendatang yang lebih baik dibandingkan dengan masa lampau. Dalam pandangan
Dewey, proses belajar adalah proses individual meskipun dapat berlangsung dalam konteks sosial. Siswa secara individual akan
mengembangkan pengalaman yang telah dimiliki untuk memaknai pengalaman baru dan merumuskan pengalaman baru tersebut. Oleh
sebab itu, siswa atau anak hendaknya dijadikan sebagai subyek pembelajaran, bukan obyek.
Menurut Robson 2010:1 dalam Zulfahmi 2013: 278-284, pembelajaran aktif memberikan peluang seluas-luasnya untuk
mengembangkan interaksi antara guru dengan siswa, antar siswa itu sendiri, serta antara siswa dengan bahan atau topik dalam suatu
disiplin akademis.
Keuntungan utama
pengimplementasian pembelajaran aktif adalah:
a. memungkinkan tingginya tingkat partisipasi aktif peserta didik,
b. mendorong
penggunaan pengalaman
dan pengetahuan
sebelumnya, c.
memungkinkan adanya perspektifpandangan baru tentang topik atau materi,
d. memungkinkan berkembangnya konstelasi nilai dan asumsi dari
berbagai disiplin ilmu, e.
memungkinkan berkembangnya sikap terbuka terhadap hasil pembelajaran,
f. memungkinkan adanya dukungan dan rekan rekan belajar,
g. mendorong adanya kristalisasi dan refleksi pengalaman, serta,
h. mendorong adanya rasa tanggung jawab untuk belajar sehingga