e keterampilan menilai evaluation, meliputi menentukan patokan penilaian sendiri dan dapat menentukan kebenaran
pertanyaan, rencana atau tindakan, mampu mengambil keputusan terhadap situasi yang terbuka, dan dapat
melaksanakan gagasannya.
2 Aspek Afektif Ciri-ciri kreativitas yang lebih berkaitan dengan sikap dan
perasaan seseorang ciri-ciri non-aptitude yaitu: a rasa ingin tahu;
b bersifat imajinatiffantasi; c merasa tertantang oleh kemajemukan;
d sifat berani mengambil resiko; e sifat menghargai;
f percaya diri; g keterbukaan terhadap pengalaman baru; dan
h menonjol dalam salah satu bidang seni
6. Faktor Penghambat Pengembangan Kreativitas.
Berdasarkan proyek 1000 guru dalam studi Fryer 1996 dalam Florence Beetlestone 2012: 169 menunjukkan bahwa ada enam
faktor kunci yang bisa menjadi hambatan bagi perkembangan kreatifitas, antara lain:
a. Lingkungan yang menghambat,
b. Latar belakang keadaan di rumah, di mana kadang-kadang banyak
kegiatan anak yang dilarang, c.
Guru yang mendorong kerja cepat, d.
Tekanan dari teman sebaya, e.
Penekanan pada perbedaaan antara bekerja dan bermain.
F. Kerangka Berpikir
1. Hubungan Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif dengan
Kecerdasan Emosional Salah satu komponen pembelajaran aktif yang dapat mendorong
peserta didik untuk memiliki kecerdasan emosional adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa. Konsep ini menjelaskan
bahwa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, seorang pendidik harus melibatkan siswa secara aktif dalam proses kegiatan
pembelajaran, karena dalam pembelajaran aktif peserta didik merupakan subjek dan pendidik hanya berperan sebagai fasilitator.
Dalam upaya membangun pembelajaran berpusat pada siswa, pendidik perlu memahami bahwa masing-masing siswa memiliki karakteristik
dan tingkatan emosi yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, dalam merancang sebuah pembelajaran,
pendidik perlu menyamakan pemusatan perhatiaan pada masing-masing siswa secara sama rata,
agar masing-masing siswa memperoleh perlakuan yang adil. Dalam proses pembelajaran yang berpusat pada siswa, para peserta didik
membiasakan untuk bersikap mandiri dan mampu menyesuaikan diri dengan keadaaan yang sedang terjadi selama proses pembelajaran. Jika
individu pandai menyesuaikan diri dengan suasana hatinya, dapat berempati, dan mampu menciptakan situasi kondisi yang positif, maka
individu tersebut memiliki tingkat emosionalitas yang baik sehingga akan lebih mudah menyesuaikan diri dalam pergaulan sosial serta