Pengujian Hipotesis ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

2. Rumusan Hipotesis Kedua a. Rumusan Hipotesis H 01 = Tidak ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan keterampilan berpikir kreatif siswa. H a1 = Ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan keterampilan berpikir kreatif siswa. b. Pengujian Hipotesis Tabel 5.10 Hasil Uji Korelasi Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif dengan Keterampilan Berpikir Kreatif Correlations Aktif Kreatif Spearmans rho Aktif Correlation Coefficient 1,000 ,492 Sig. 1-tailed . ,000 N 187 187 Kreatif Correlation Coefficient ,492 1,000 Sig. 1-tailed ,000 . N 187 187 . Correlation is significant at the 0.01 level 1-tailed. Pada tabel 5.10 menunjukkan hasil bahwa correlation coefficient spearman rho = + 0,492. Tanda arah positif + bermakna bahwa dengan meningkatnya tingkat pembelajaran aktif, maka keterampilan berpikir kreatif siswa juga akan meningkat. Nilai correlation coefficient spearman rho = + 0,492 berada pada rentang 0,40 – 0,599 yang menunjukkan bahwa hubungan yang terjadi antara tingkat pembelajaran aktif dengan keterampilan berpikir kreatif adalah hubungan positif dengan kategori cukup. Nilai sig 1-tailed = 0,000 α = 0,01 berarti H a1 diterima dan H o1 ditolak, maka kesimpulan dalam penelitian menyatakan bahwa ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan keterampilan berpikir kreatif siswa.

D. Pembahasan 1. Hubungan Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif pada

Materi Akuntansi dengan Kecerdasan Emosional Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan, maka diperoleh hasil penelitian yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan kecerdasan emosional. Adanya hubungan tersebut ditunjukkan oleh nilai Spearman rho + = 0,505; nilai sig 1-tailed = 0,000 α = 0,01. Pada perhitungan dan interpretasi penilaian mengenai persepsi siswa terhadap keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi, didapat kesimpulan bahwa secara garis besar siswa memiliki persepsi tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan kategori tinggi, yaitu ditunjukkan pada perhitungan rata-rata mean = 94,893; nilai tengah atau median = 94; dan nilai modus = 94. Pada kecerdasan emosional diperoleh kesimpulan bahwa secara garis besar kecerdasan emosional yang dimiliki siswa berada pada kategori tinggi, hal tersebut diketahui berdasarkan perhitungan rata-rata mean = 90,84 hasil pembulatan; nilai tengah atau median = 91; dan modus = 92. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kecerdasan emosional yang dimiliki siswa berada pada kategori tinggi. Namun demikian, nilai koefisien korelasi tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan kecerdasan emosional menunjukkan derajat hubungan positif dengan kategori cukup. Hubungan positif yang berada pada kategori cukup memiliki makna bahwa skor antar variabel memiliki tingkat kesensitifan yang cukup pula. Tingkat kesensitifan yang cukup berarti keseluruhan responden pada saat pengisian kuesioner secara konsisten menghasilkan skor yang cukup untuk kedua variabel. Hasil penelitian yang menunjukkan hubungan positif antara kedua variabel ialah menurut Meier dalam Zulfahmi 2013: 278-284, menyatakan bahwa model pembelajaran aktif terbagi atas beberapa dimensi yang disingkat SAVI: somatis, auditori, visual dan intelektual. Prinsip-prinsip yang melandasi SAVI salah satunya adalah emosi positif sangat membantu pembelajaran, serta otak-citra menyerap informasi secara langsung dan otomatis. Pada proses pembelajaran aktif pembelajaran bukan hanya melibatkan aktivitas belahan otak sebelah kanan namun juga kiri. Dengan kata lain, faktor kesadaran dan ambang sadar hendaknya dikembangkan secara maksimal. Faktor emosi sangat tergantung pada penciptaan suasana yang menyenangkan dalam konteks kelas yang demokratis. Siswa hendaknya juga mampu mengendalikan emosi dan dapat menikmati proses dan pemerolehan hasil belajarnya. Hasil penelitian lain yang serupa ialah menurut Bonwell and James A. Eison 2010: 1 dalam Zulfahmi 2013: 278-284, yaitu aspek kesadaran siswa saat melakukan sesuatu dalam pembelajaran merupakan kunci pembelajaran aktif. Kesadaran siswa dapat menggambarkan keadaan emosi siswa karena apabila siswa memiliki kesadaran penuh untuk melakukan kegiatan pembelajaran, maka siswa tersebut juga akan menjalani proses pembelajaran dengan keadaan emosional yang baik. Menurut Robson 2010:1 dalam Zulfahmi 2013: 278-284, pembelajaran aktif memberikan peluang seluas-luasnya untuk mengembangkan interaksi antara guru dengan siswa, antar siswa itu sendiri, serta antara siswa dengan bahan atau topik dalam suatu disiplin akademis. Pembelajaran aktif menitik beratkan pada kerja sama dan strategi pembelajaran yang kooperatif, maka dari itu diperlukan upaya menjalin relasi oleh peserta didik dengan sesamanya agar peserta didik dapat sepenuhnya melakukan proses pembelajaran. Relasi yang terjalin dengan baik akan dapat memotivasi diri individu

Dokumen yang terkait

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa : survey pada siswa kelas XII IIS SMA di wilayah Kabupaten Bantul yang menerapkan kurikulum 2013.

0 0 165

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa : survei pada siswa kelas XII IIS di SMA N 1 Wates, SMA N 2 Wates, dan SMA N 1 Sentolo di Kabupaten Kulonprogo.

0 18 171

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 0 2

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 2 229

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

5 14 226

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan Keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 0 205

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa

0 1 163

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional siswa

0 0 158

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan keterampilan berpikir kreatif dan efikasi diri

0 4 189

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN BERPIKIR KREATIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

0 0 12