Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura

Bila ditinjau dari segi besarnya anggaran yang dialokasikan seperti yang tertuang dalam Tabel 23, maka jumlah Belanja Langsung adalah Rp. 6.310.974.050,- dengan rincian Rp. 1.451.240.000,- atau sebesar 23 untuk usulan berdasarkan Musrenbang, sebesar Rp. 4.608.890.450,- atau 73,03 untuk kegiatan berdasarkan usulan SKPD dan Rp. 250.843.600,- atau 3,97 merupakan kegiatan lanjutan. Dari uraian diatas, dapat dilihat bahwa, penyerapan aspirasi masyarakat pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura sudah sangat baik, dimana jumlah usulan masyarakat dalam Musrenbang yang masuk ke dalam APBD sudah berimbang dengan jumlah usulan SKPD yaitu masing-masing 21 kegiatan atau sebesar 49 total kegiatan yang ada pada APBD tahun anggaran 2008. Hal ini jelas sangat membanggakan, sebab Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Aceh Tamiang sudah benar-benar mampu merespon keinginan masyarakat sesuai dengan kebutuhan mereka. Kalau pun masyarakat beranggapan bahwa APBD seringkali tidak memihak masyarakat karena masih banyak aspirasi mereka yang belum tertampung, hal lebih dikarenakan faktor ketersediaan dana yang terbatas. Seperti yang diungkapkan informan dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura : ”..........wajar masyarakat beranggapan demikian, karena jumlah usulan selalu lebih banyak dibandingkan dengan dana yang tersedia. Sudah pasti tidak semua bisa tertampung untuk satu tahun anggaran.” Namun bila ditinjau dari jumlah anggaran yang mampu diserap untuk kegiatan berdasarkan hasil musrenbang memang belum cukup baik, yaitu hanya sebesar 23 dari jumlah anggaran belanja langsung yaitu sebesar Rp. 1.451.240.000,-. Menurut Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Aceh Tamiang hal ini disebabkan karena kualitas dari usulan masyarakat yang masih yang belum cukup baik. Kegiatan yang diusulkan sangat monoton, biasanya hanya seputar bantuan benih. Informan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Aceh Tamiang mengungkapkan : “..........sebagian besar usulan kegiatan yang bersumber dari Musrenbang maupun usulan langsung bersifat bantuan benih dan monoton hanya masalah yang itu-itu saja setiap tahun diusulkan, belum pernah muncul kegiatan yang benar-benar bisa mencakup kepentingan jauh kedepan, makanya hal itu kami usulkan dari Renja dan Renstra.” Dari penelitian yang penulis lakukan, benar apa yang diungkapkan oleh pihak Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, dan dari 21 kegiatan berdasarkan usulan SKPD sebenarnya beberapa diantaranya adalah kegiatan yang bersifat pengembangan pertanian. Selain itu pihak Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura juga melakukan survei terhadap usulan-usulan masyarakat baik yang ada dalam Musrenbang maupun yang disampaikan langsung ke Dinas. Hal ini dimaksudkan agar apa yang nantinya dimasukkan ke dalam APBD benar-benar merupakan prioritas mengingat banyaknya kegiatan yang diusulkan oleh masyarakat. “.........kita selalu melakukan survei terhadap usulan masyarakat untuk menentukan prioritas, selain disebabkan oleh banyaknya usulan yang masuk sedangkan dana yang tersedia terbatas juga dikarenakan beragamnya kegiatan masyarakat dari setiap Desa, dan setiap Desa mengganggap apa yang mereka usulkan sudah sangat prioritas.” Memang, intervensi politik juga tidak lepas dari penentuan kegiatan yang ada di Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, namun mereka berupaya sebisa mungkin untuk mengurangi hal tersebut dengan cara melengkapi usulan-usulan masyarakat tersebut dengan data pendukung. Sehingga baik Eksekutif maupun Legislatif benar-benar yakin apa yang mereka usulkan dalam APBD adalah yang terbaik untuk masyarakat. Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa tingkat penyerapan aspirasi masyarakat pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Aceh Tamiang sudah sangat baik, hal ini hendaknya dapat menjadi motivasi bagi para stakeholder agar dalam pengambilan setiap keputusan harus benar-benar didasarkan atas kepentingan masyarakat.

6. Kantor Peternakan

Jumlah Belanja pada Kantor Peternakan Kabupaten Aceh Tamiang adalah sebesar Rp. 2.916.019.925,- yang terdiri dari ; Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 870.559.420,- dan Belanja Langsung sebesar Rp. 2.045.460.505,- lihat Lampiran 7. Berdasarkan Tabel 22 maka jumlah kegiatan pada Kantor Peternakan Kabupaten Aceh Tamiang di Tahun Anggaran 2008 adalah 19 kegiatan, yang terdiri dari 3 kegiatan berdasarkan hasil Musrenbang, 14 kegiatan berdasarkan usulan SKPD dan 2 kegiatan merupakan kegiatan lanjutan. Sedangkan usulan jumlah usulan keseluruhan pada Musrenbang adalah 122 kegiatan. Bila ditinjau dari segi besarnya anggaran yang dialokasikan seperti yang tertuang dalam Tabel 23, maka jumlah Belanja Langsung adalah Rp. 2.045.460.505,- dengan rincian Rp. 78.990.000,- atau sebesar 3,86 untuk usulan berdasarkan Musrenbang, sebesar Rp. 1.323.470.185,- atau 64,70 untuk kegiatan berdasarkan usulan SKPD dan Rp. 643.000.320,- atau 31,44 merupakan kegiatan lanjutan. Penyerapan aspirasi masyarakat dalam APBD khususnya kegiatan pada Kantor Peternakan dapat digambarkan pada grafik berikut : Gambar 12. Grafik Tingkat Penyerapan Aspirasi Masyarakat Pada Kantor Peternakan Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2008