Konsep Pembangunan TINJAUAN PUSTAKA

1. Pembangunan berarti membangkitkan kemampuan optimal manusia, baik individu maupun kelompok capacity 2. Pembangunan berarti mendorong tumbuhkan kebersamaan dan kemerataan nilai dan kesejahteraan equity 3. Pembangunan berarti menaruh kepercayaan kepada masyarakat untuk membangun dirinya sendiri sesuai dengan kemampuan yang ada padanya. Kepercayaan ini dinyatakan dalam bentuk kesempatan yang sama, kebebasan memimilih, dan kekuasaan untuk memutuskan empowerment 4. Pembangunan berarti membangkitkan kemampuan untuk membangun secara mandiri sustainability 5. Pembangunan berarti mengurangi ketergantungan Negara yang satu dengan Negara yang lain dan menciptakan hubungan saling menguntungkan dan saling menghormati interdependence. Schumacher 1979 : 160-161 menitikberatkan pada tiga faktor penting pembangunan, yakni pendidikan, organisasi dan disiplin. Ketiga faktor itu harus dikembangkan setapak demi setapak, dan tugas utama dari politik pembangunan haruslah mempercepat evolusi ketiganya. Ketiganya harus menjadi milik seluruh masyarakat, bukan hanya milik segolongan kecil elit saja. Untuk mencapai keberhasilan pembangunan maka banyak aspek atau hal-hal yang harus diperhatikan, yang diantaranya adalah keterlibatan masyarakat di dalam pembangunan. Cahyono 2006 : 2, menyatakan prinsip-prinsip pembangunan partisipatif adalah : 1. Perencanaan program harus berdasarkan fakta 2. Program harus memperhitungkan kemampuan masyarakat dari segi teknik, ekonomi dan sosialnya 3. Program harus memperhatikan unsur kepentingan kelompok dalam masyarakat 4. Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program 5. Pelibatan sejauh mungkin organisasi-organisasi yang ada 6. Program hendaknya memuat program jangka pendek dan jangka panjang 7. Memberi kemudahan untuk evaluasi 8. Program harus memperhitungkan kondisi, uang, waktu, alat dan tenaga KUWAT yang tersedia. Menurut Cahyono 2006 : 1 pembangunan partisipatif adalah pembangunan yang memposisikan masyarakat sebagai subyek atas program pembangunan yang diperuntukkan bagi kepentingan mereka sendiri. Pelibatan masyarakat mulai dari tahap perencanaan-pelaksanaan-monitoring-evaluasi. Selain itu pengerahan massa baca: mobilisasi diperlukan jika program berupa padat karya. Pendekatan pembangunan Desa karenanya didesain untuk menciptakan peningkatan kondisi ekonomi dan sosial bagi masyarakat Desa. Pendekatan ini menitikberatkan pada pentingnya partisipasi penduduk, berorientasi kebutuhan, keswadayaan, peningkatan kesadaran, perencanaan bottom-up, dan pemberdayaan masyarakat. Aspek integratif dan keberlanjutan merupakan inti pendekatan ini. Pendekatan pembangunan masyarakat mendasarkan diri pada asumsi bahwa pembangunan berhulu ditingkat akar rumput grassroots level. Inisiatif, kreatifitas, dan tenaga mereka dapat didayagunakan untuk mengembangkan kehidupan mereka sendiri, dengan menggunakan proses demokratis dan kerja-kerja sukarela. Hal ini mengimplikasikan bahwa melalui peningkatan kesadaran, orang-orang di tingkat akar rumput dibangunkan kesadaran akan potensi yang ada dalam diri mereka. Pada tataran ideal, para anggota masyarakat mengorganisir diri mereka dalam suatu perilaku demokratis, untuk : a menentukan kebutuhan, permasalahan, isu-isu; b mengembangkan rencana dan strategi pemenuhan kebutuhan, dan c mengimplementasikan rencana yang ada dengan partisipasi sebesar mungkin dari masyarakat untuk meraup hasil-hasil pembangunan Ali, 2007 : 83-84.

2.2. Konsep Partisipasi

Di medio 1970-an, ketika ideologi developmentalism telah mulai menampakkan wajah bopengnya, E.F Schumacher menyerukan bahwa pembangunan tidak dimulai dengan barang, tetapi dimulai dengan orang. Menurutnya, manusia adalah sumber utama segala macam kekayaan. Kalau mereka tidak diikutsertakan, kalau mereka dipermainkan oleh orang-orang yang menyebut dirinya ahli dan oleh perencana- perencana yang pongah, maka pembangunan apapun tidak menghasilkan buah Ali, 2007 : 83. Partisipasi merupakan kata yang sering digunakan dalam pembangunan. Penafsiran tentang artinyapun beragam. FAO seperti yang dikutip Mikkelsen 2001 : 64, memberikan arti partisipasi, yaitu : 1. Partisipasi adalah kontribusi sukarela dari masyarakat kepada proyek tanpa ikut serta dalam pengambilan keputusan. 2. Partisipasi adalah suatu proses yang aktif, mengandung arti bahwa orang atau kelompok yang terkait, mengambil inisiatif dan menggunakan kebebasannya untuk melakukan hal itu. 3. Partisipasi adalah pemantapan dialog antara masyarakat setempat dengan staf yang melakukan persiapan, pelaksanaan, monitoring proyek, agar supaya memperoleh informasi mengenai konteks local dan dampak sosial. 4. Partisipasi adalah keterlibatan sukarela oleh masyarakat dalam perubahan yang ditentukannya sendiri. 5. Partisipasi adalah keterlibatan masyarakat dalam pembangunan diri, kehidupan dan lingkungan mereka. Mubyarto dalam Rahayu 2008 ; 6 mendefenisikan partisipasi sebagai kesediaan membantu berhasilnya setiap program sesuai kemampuan setiap orang tanpa berarti mengorbankan kepentingan diri sendiri. Partisipasi dibangun atas dasar beberapa prinsip yaitu Anonimous, 2008 ; 41 : 1. Kebersamaan Setiap individu, kelompok atau organisasi dalam masyarakat membutuhkan suatu kebersamaan untuk berbuat, bertindak dan mengatasi permasalahan dan