Dinas Kehutanan dan Perkebunan

yang terdiri dari 1 kegiatan berdasarkan hasil Musrenbang dan 5 kegiatan berdasarkan usulan SKPD. Sedangkan usulan jumlah usulan keseluruhan pada Musrenbang adalah 133 kegiatan. Penyerapan aspirasi masyarakat dalam APBD khususnya kegiatan pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan dapat digambarkan pada grafik berikut : Gambar 13. Grafik Tingkat Penyerapan Aspirasi Masyarakat Pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2008 Bila ditinjau dari segi besarnya anggaran yang dialokasikan seperti yang tertuang dalam Tabel 23, maka jumlah Belanja Langsung adalah Rp. 1.160.785.000,- dengan rincian Rp. 21.600.000,- atau sebesar 1,86 untuk usulan berdasarkan Musrenbang dan sebesar Rp. 1.139.185.000,- atau 98,14 untuk kegiatan berdasarkan usulan SKPD. Dari uraian diatas dapat dilihat bahwa, alokasi anggaran belanja langsung untuk Dinas Kehutanan dan Perkebunan sangat minim yaitu sebesar Rp. 1.160.785.000,-. Untuk Daerah yang memiliki total luas lahan perkebunan 52.830 Ha dan Hutan seluas 50.771 Ha BPS Aceh Tamiang; 2008 tentu anggaran sebesar itu tidak akan memadai. Bila dilihat dari kegiatan dalam APBD tahun 2008 lihat Lampiran 8 hanya kegiatan yang merupakan tupoksi Dinas dan kegiatan tersebut juga bersifat operasional saja memang harus dianggarkan yang dapat ditampung. Sedangkan 1 satu kegiatan yang berdasarkan musrenbang hanya bantuan bibit sebesar Rp. 21.600.00,- Minimnya dana yang dianggarkan untuk Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Aceh Tamiang ini ternyata disebabkan oleh intervensi politik. Informan dari Tim Anggaran Pemerintah Daerah TAPD menyatakan : “..........ada ketidak cocokan antaran Panitia Anggaran Legislatif dengan Kepala Dinas pada saat itu, sehingga mereka menolak semua kegiatan yang diusulkan oleh Dinas. Kecuali kegiatan yang bersifat rutin memang harus dianggarkan untuk operasional dinas saja yang mereka setujui.” Hal ini tentu saja berdampak buruk bagi masyarakat, lebih lagi banyaknya hutan dan perkebunan masyarakat yang rusak akibat banjir bandang pada 23 Desember 2006 yang harus segera direhabilitasi. Informan pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan menyatakan : “..........Kita tidak bisa berbuat banyak, semua yang kita usulkan tidak disetujui. Hanya 1 kegiatan untuk masyarakat yang diberikan dengan dana yang sangat minim, padahal hampir seluruh usulan masyarakat meminta bantuan bibit, dikarenakan memang sebahagian kebun mereka telah rusak akibat banjir.” Dari uraian diatas diatas dapat disimpulkan bahwa, politik juga sangat mempengaruhi tingkat penyerapan aspirasi masyarakat, dalam hal ini dicontohkan dengan ketidak cocokan antaran Panitia Anggaran Legislatif dengan Dinas Kehutanan dan Perkebunan.

8. Dinas Kelautan dan Perikanan

Jumlah Belanja pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Tamiang adalah sebesar Rp. 4.266.301.828,- yang terdiri dari ; Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 1.078.754.293,- dan Belanja Langsung sebesar Rp. 3.187.547.535,- lihat Lampiran 9. Berdasarkan Tabel 22 maka jumlah kegiatan pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Tamiang di Tahun Anggaran 2008 adalah 28 kegiatan, yang terdiri dari 22 kegiatan berdasarkan hasil Musrenbang dan 6 kegiatan berdasarkan usulan SKPD. Sedangkan usulan jumlah usulan keseluruhan pada Musrenbang adalah 63 kegiatan. Bila ditinjau dari segi besarnya anggaran yang dialokasikan seperti yang tertuang dalam Tabel 23, maka jumlah Belanja Langsung adalah Rp. 3.187.547.535,- dengan rincian Rp. 2.631.686.535,- atau sebesar 82,56 untuk usulan berdasarkan Musrenbang dan sebesar Rp. 555.861.000,- atau 17,44 untuk kegiatan berdasarkan usulan SKPD. Penyerapan aspirasi masyarakat dalam APBD khususnya kegiatan pada Dinas Kelautan dan Perikanan dapat digambarkan pada grafik berikut : Gambar 14. Grafik Tingkat Penyerapan Aspirasi Masyarakat Pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2008