CBOE dan mulai memperdagangkan call option sebanyak 16 saham pada 26 April 1973. Pada hari pertama terjadi transaksi sebesar 911 kontrak dan kemudian
meroket menjadi 200.000 kontrak lebih di tahun berikutnya. Kemudian bank-bank dan perusahaan-perusahaan asuransi memasukkan
options ke dalam portofolio mereka, membuat perkembangan options semakin
pesat, hingga pada akhir tahun 1974 saja, rata-rata jumlah kontrak opsi yang diperdagangkan telah mencapai rata-rata 200.000 kontrak per hari Karnadjaja et
al . 2007.
2.4 Pengertian Opsi
Opsi adalah suatu kontrak berupa hak bukan kewajiban bagi pembeli kontrak opsi taker untuk membeli atau menjual suatu aset tertentu kepada
penjual kontrak opsi writer pada harga tertentu dan dalam jangka waktu yang telah ditentukan di muka. Sebagai salah satu instrumen derivatif di pasar modal,
ada beberapa underlying assets atau aset yang dapat dijadikan dasar opsi tersebut,
yaitu saham, obligasi, mata uang dan juga komoditi Safitra et al. 2011.
Opsi saham stock option adalah salah satu jenis kontrak opsi yang menggunakan saham sebagai aset yang mendasari underlying assets. Opsi
saham merupakan instrumen derivatif karena nilainya diturunkan dari nilai dan karakteristik aset saham yng mendasarinya. Pemegang opsi tidak diwajibkan
untuk melaksanakan haknya atau akan melaksanakan haknya jika perubahan dari harga underlying assetnya akan menghasilkan keuntungan baik dengan menjual
atau membeli underlying asset tersebut. Kontrak Opsi Saham KOS, adalah suatu produk efek yang memuat hak
beli call option atau hak jual put option atas saham induk underying stock dalam jumlah, harga pelaksanaan strike price or exercise price, dan waktu
periode tertentu. Strike price atau dikenal pula dengan istilah exercise price adalah harga yang ditetapkan bursa efek untuk setiap seri KOS sebagai acuan
pelaksanaan. Sebagaimana layaknya suatu saham, KOS adalah surat berharga yang juga
dapat diperjualbelikan, namun yang diperjualbelikan adalah hak beli dan hak jual. Secara singkat opsi adalah kontrak yang memberikan hak bukan kewajiban
kepada pemiliknya untuk membeli call option atau menjual put option sejumlah aset dengan dasar harga patokan tertentu sebelum atau saat kontrak jatuh
tempo Safitra et al. 2011.
2.5 Jenis Opsi
Opsi terbagi menjadi beberapa jenis, tergantung pada sudut pandang yang digunakan. Berdasarkan cara atau tempat opsi tersebut diperdagangkan, opsi
terbagi menjadi tiga golongan Safitra et al. 2011, yaitu: 1. Opsi yang diperdagangkan di bursa listed options
2. Opsi yang diperdagangkan antara dua pihak dan sering kali diperdagangkan di luar bursa Over the Counter-OTC
3. Opsi saham karyawan employee stock option, yaitu opsi yang diterbitkan perusahaan sebagai kompensasi atau bonus bagi para karyawan.
Listed options meliputi opsi saham, opsi komoditi, opsi obligasi, opsi
indeks saham, opsi kontrak berjangka. Sementara itu, opsi OTC meliputi opsi suku bunga, opsi valuta asing, dan opsi swap swap option. Berdasarkan metode
exercise -nya, opsi terbagi menjadi dua jenis yaitu opsi tipe Amerika dan opsi tipe
Eropa. Opsi tipe Amerika American Options memberikan kesempatan kepada pemegang opsi untuk meng-exercise haknya setiap saat hingga waktu jatuh tempo.
Sedangkan opsi tipe Eropa European Options hanya memberikan kesempatan kepada pemegang opsi untuk meng-exercise haknya pada saat waktu jatuh tempo.
2.5.1 Komponen Opsi
Komponen-komponen opsi terdiri dari Karnadjaja et al. 2007:
• Kontrak Resmi
Kontrak resmi adalah sebuah kontrak, dimana terdapat dua pihak yang sepakat membuat suatu kontrak yang mempunyai sifat mengikat yang
tidak dapat dibatalkan secara sepihak.
• Hak Opsi
Hak opsi tanpa adanya kewajiban adalah hak membeli yang disebut opsi call
dan hak menjual yang disebut opsi put.
• Aset Dasar
Aset dasar atau underlying assets adalah aset yang mendasari apa yang diperjualbelikan. Aset ini dapat berbentuk berbagai macam, bisa berupa
saham, EFT, index, futures, currencies, bonds, commodity dan lain-lain. Dalam penelitian ini akan dibahas opsi dengan aset dasar underlying
assets berupa saham.
• Harga Perjanjian
Harga perjanjian atau strike price adalah harga dimana aset yang dimaksudkan dalam kontrak resmi tersebut diperjualbelikan.
• Waktu Jatuh Tempo
Jangka waktu tertentu opsi atau expiration date adalah hari terakhir dimana sebuah opsi dapat dieksekusi. Setiap opsi mempunyai jangka
waktu hidup atau masa berlaku, mulai dari 1 hari sampai dengan maksimum 3 tahun.
2.5.2 Opsi Call
Opsi call adalah suatu kontrak dimana pembeli taker call kontrak opsi saham KOS diberi hak oleh penjual writer call KOS untuk membeli saham
acuan dalam jumlah dan pada harga perjanjian strike price tertentu dan berlaku pada periode waktu tertentu. Taker call berhak sepenuhnya untuk mengeksekusi
hak belinya atau tidak, sampai waktu jatuh tempo Safitra et al. 2011. Penjual call option writer, wajib untuk menyerahkan atau menjual
underlying stock saham acuan dalam jumlah dan pada harga perjanjian strike
price dimaksud kepada pembeli call option taker karena telah menerima call
premium call option price dari pembeli call option tersebut.
2.5.3 Opsi Put
Opsi Put adalah suatu kontrak dimana pembeli taker put KOS diberi hak oleh penjual writer put KOS untuk menjual saham acuan dalam jumlah dan
harga pelaksanaan strike price tertentu dan berlaku pada waktu tertentu. Taker berhak sepenuhnya untuk mengeksekusi hak jualnya atau tidak, sampai dengan
waktu jatuh tempo Safitra et al. 2011.
Penjual put option
writer put, wajib untuk membeli saham acuan underying stock dalam jumlah dan harga pelaksanaan strike price dimaksud
kepada pembeli taker put karena telah menerima put premium put option price dari pembeli put option tersebut.
2.6 Perdagangan Kontrak Opsi Saham di BEI
Bursa Efek Jakarta, saat ini bernama Bursa Efek Indonesia yang merupakan hasil penggabungan dengan Bursa Efek Surabaya, secara resmi
meluncurkan KOS pada Oktober 2004. Perdagangan kontrak opsi saham dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui Jakarta Options Trading System
JOTS, yang dilaksanakan berdasarkan proses tawar-menawar secara berkesinambungan continuous auction market oleh perusahaan anggota bursa di
pasar reguler KOS. Kontrak opsi saham di BEI memiliki spesifikasi bisnis tertentu yang dapat dilihat pada Tabel 1 berikut http:www.jsx.co.id.
Tabel 1 Spesifikasi bisnis kontrak opsi saham di BEI
Tipe KOS Call Option dan Put Option
Satuan perdagangan 1 kontrak = 10.000 opsi saham
Masa berlaku 1, 2 dan 3 bulan
Pelaksanaan hak exercise Tipe Amerika
Penyelesaian pelaksanaan hak Secara tunai pada T+1, T = hari bursa dengan
pedoman: Call option = WMA – Strike price Put option
= Strike price – WMA Margin awal
Rp.3.000.000 per kontrak WMA
weighted moving average adalah rata – rata tertimbang dari saham acuan opsi
selama 30 menit dan akan muncul setelah 15 menit berikutnya
Strike price adalah harga tebus exercise price untuk setiap seri
KOS yang ditetapkan 7 seri untuk call option dan 7 seri untuk put option berdasarkan closing price saham
acuan opsi saham
Automatic exercise diberlakukan apabila:
Call option jika WMA
≥
110 dari strike price Put option
jika WMA
≤
90 dari strike price Jam perdagangan KOS
Senin – Kamis : 09.30 – 12.00 WIB 13.30 – 16.00 WIB
Jumat : 09.30 – 11.30 dan 14.00 – 16.00 WIB Jam pelaksanaan hak
Senin – Kamis : 10.01 – 12.15 WIB 13.45 – 16.15 WIB
Jumat : 10.01 – 11.45 dan 14.15 – 16.15 WIB
Tabel 1 bersumber dari website resmi Bursa Efek Indonesia. Otoritas Bursa Efek Indonesia mengatur dan mengontrol perdagangan opsi saham di bursa sehingga
perdagangan opsi saham dapat berjalan dengan baik. Secara mendasar kontrak
opsi saham di Bursa Efek Indonesia memiliki spesifikasi bisnis yang berbeda dengan yang berlaku di bursa beberapa negara lain. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada Tabel 2 berikut. Tabel 2 Spesifikasi bisnis perdagangan opsi di beberapa bursa
BURSA Faktor
CBEO AMEX
LIFFE HKEx
KSE Underlying
Saham biasa dan ADRs
Saham biasa dan ADRs
LIFFE Equity Option
mewakili 87 perusahaan
Saham yang likuid
KOSPI 200 Option dan
Single Stock Option
Unit of Trading
Satu satuan kontrak = 100
sahamADRs Satu satuan
kontrak = 100 saham
Satu satuan kontrak = 1000
saham Satu lot
saham dasar Satu kontrak
= 100 saham Dasar
Contract Month
January Cycle,
February Cycle, March Cycle
Spot 2 bulan kalender
berikutnya Kontrak akan
diselesaikan pada 2 bulan
diantara March, Jun,
Sept dan Dec
Exercise style
American style
American style
European style American style
European style
Exercise price
interval 2.5 poin
untuk strike price
antara 5 sd 25.
5 poin untuk strike price
antara 25 sd 200.
10 poin untuk strike price
di atas 200.
2.5 poin untuk strike
price dibawah 25.
5 poin untuk strike price
antara 25 sd 200.
10 poin untuk strike price
di atas 200.
0.5 penceshare 0.25 pence
share untuk equity
option
tertentu Pencantuman
harga tidak melebihi 15
dari harga pada hari
sebelumnya dari
underlying asset
Position Limit
Frekuensi perdagangan
terbesar, posisi batas
kontrak 75.000
kontrak, kemudian
berturut-turut lebih kecil
yaitu 60.000, 31.500,
22.500 dan 13.500
kontrak Frekuensi
perdagangan terbesar,
posisi batas kontrak
75.000 kontrak,
kemudian berturut-turut
lebih kecil yaitu 60.000,
31.500, 22.500 dan
13.500 kontrak
Net Limit untuk tier 1 :
10.000, untuk tier 2 :
30.000
Settlement of Exercise
T + 3 T + 3
T + 4 T + 2
T + 1 untuk KOSPI 2000
T + 3 untuk Single Stock
Option
Tabel 2 bersumber dari hasil riset Badan Pengawas Pasar Modal BAPEPAM pada tahun 2003 yang dituangkan di dalam Studi Perdagangan Opsi di Pasar
Modal Indonesia . Pada lajur baris diberikan bursa di beberapa negara antara lain:
Chicago Board Option Exchange CBOE, American Stock Exchange AMEX,
The London International Financial Futures and Option Exchange LIFFE,
Hongkong Exchange and Clearing Limited HKEx dan The Korea Stock
Exchange KSE. Sedangkan pada lajur kolom adalah spesifikasi bisnis opsi dari
masing-masing bursa di beberapa negara tersebut. Dari Tabel 1 dan Tabel 2, dapat dilihat perbedaan mendasar dari masing–
masing spesifikasi bisnis perdagangan opsi di beberapa negara. Sehingga dalam penentuan nilai kontrak opsi saham di Bursa Efek Indonesia tidak dapat
disamakan dengan cara penentuan nilai opsi saham yang berlaku di negara lain.
2.6.1 Persyaratan Suatu Saham Memiliki Opsi Saham
Tidak semua saham menawarkan opsi saham stock option. Saham yang mempunyai opsi saham sebagai turunannya yang kemudian diperdagangkan di
bursa dikenal sebagai optionable stocks. Suatu perusahaan harus memenuhi kriteria tertentu sebelum opsi saham sebagai derivatif instrumen saham yang
mereka miliki dapat diperdagangkan di bursa. Berikut ini kriteria atau persyaratan yang umumnya dibutuhkan oleh bursa Safitra et al. 2011:
1. Harga penutupan harus mempunyai nilai minimum tiap harga saham untuk sebagian besar dari hari-hari perdagangan selama tiga bulan
penanggalan yang utama. 2. Perusahaan itu harus mempunyai ≥ 2.000 pemegang saham.
3. Perusahaan itu harus mempunyai ≥ 7 juta saham yang diadakan secara umum.
4. Saham harus terdaftar di bursa NYSE, AMEX atau Nasdaq US Market. Hal-hal di atas hanyalah persyaratan yang umumnya dibutuhkan oleh
semua bursa. Kriteria pendataan yang khusus berubah dari waktu ke waktu dan dari bursa ke bursa. Beberapa bursa bahkan membutuhkan pemeriksaan kualitas
pada jenis dari perusahaan dan potensialnya sebelum mengijinkan opsi saham mereka diperdagangkan secara umum.
Berdasarkan Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep- 310BEJ09-2004 tentang Peraturan Nomor II-D Tentang Perdagangan Opsi
Saham, syarat underlying saham dapat memiliki instrumen derivatif opsi saham, adalah:
1 Saham tersebut telah tercatat di Bursa sekurang-kurangnya 12 dua belas bulan.
2 Transaksi atas saham tersebut dalam 12 dua belas bulan terakhir menunjukkan:
• Frekuensi transaksi sekurang-kurangnya 2.000 dua ribu setiap bulannya.
• Rata-rata volatilitas harga harian intraday volatility sekurang- kurangnya sebesar 0,5 nol koma lima persen per hari.
3 Harga saham sekurang-kurangnya Rp.500,- lima ratus rupiah. 4 Saham tersebut memenuhi kapitalisasi pasar Market Capitalization
sekurang-kurangnya Rp.500.000.000.000,- lima ratus miliar rupiah. Namun dengan pertimbangan tertentu, bursa berwenang memilih dan
menetapkan saham perusahaan tercatat yang memenuhi persyaratan untuk menjadi underlying saham.
2.6.2 Rekapitulasi Perdagangan Opsi Call di BEI
Perkembangan perdagangan kontrak opsi saham sejak diluncurkan sampai sekarang mengalami perkembangan yang tidak stabil bahkan menurun
dikarenakan beberapa kendala yang sedang diperbaiki. Adapun rekapitulasi perkembangan perdagangan opsi call kontrak opsi saham di Bursa Efek Indonesia
mulai dari tahun 2004 – 2008 diberikan pada Tabel 3 berikut. Tabel 3 Rekapitulasi perdagangan opsi call kontrak opsi saham di BEI
Tahun Hari Perdagangan
Kontrak yang Dibuat Nilai Kontrak
Frekuensi
2004 56 150
236.500.000 104
2005 243 149
101.840.000 131
2006 242 - -
- 2007 246
281 1.363.060.000 163
2008 240 87
495.800.000 84
Tidak ada transaksi
Tabel 3 diambil dari majalah IDX Monthly Statistics, Desember 2009 mengenai Stock Option Activities
terbitan Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2009 – 2012 perdagangan KOS mengalami penurunan, tetapi seiring dengan perkebangan
Bursa Efek Indonesia, maka pada tahun 2012 ini perdagangan KOS sedang direvitalisasi oleh otoritas Bursa Efek Indonesia sebelum diluncurkan kembali.
2.6.3 Pedoman Pengkodean Kontrak Opsi Saham
Dalam mengeluarkan produk kontrak opsi saham ada pedoman untuk pengkodean dan pemberian nomor seri dari KOS yang dikeluarkan oleh otoritas
Bursa Efek Indonesia. Sebagai contoh untuk nomor seri KOS CINDF2275, C
digit ke 1 menyatakan call option yang akhir masa berlakunya pada hari bursa
terakhir bulan Maret, INDF digit ke 2 s.d 5 menyatakan kode saham induk PT Indofood Sukses Makmur Tbk, sedangkan angka 2275 digit ke 6 s.d 10
merupakan strike price. Pedoman untuk membuat kode dan seri dari KOS diambil dari surat edaran BEI, Nomor: SE-010BEJ10-2004 sebagai berikut.
• Untuk setiap Seri KOS yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia disiapkan kode efek yang merupakan gabungan dari huruf capital dan
angka sebanyak 10 sepuluh digit, perhatikan contoh dibawah ini:
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 M N N N N 9 9 9 9 9
• Digit kesatu dengan huruf besar menyatakan tipe opsi saham call option dan akhir masa berlaku dari setiap seri KOS.
M
Huruf besar A sd L menyatakan Call Option dan akhir masa berlaku KOS, sebagai berikut:
A = Hari Bursa terakhir bulan Januari; B = Hari Bursa terakhir bulan Februari;
C = Hari Bursa terakhir bulan Maret; D = Hari Bursa terakhir bulan April;
E = Hari Bursa terakhir bulan Mei; F = Hari Bursa terakhir bulan Juni;
G = Hari Bursa terakhir bulan Juli; H = Hari Bursa terakhir bulan Agustus;
I = Hari Bursa terakhir bulan September; J = Hari Bursa terakhir bulan Oktober;
K = Bulan November L = Bulan Desember
• Digit kedua sampai dengan digit kelima menyatakan kode efek perusahaam tercatat yang merupakan saham induk underlying stock opsi
saham, yang sama dengan kode saham dalam perdagangan ekuitas saat ini.
NNNN
4 empat huruf capital, yang menyatakan Kode Efek dari Saham Induk Underlying Stock
• Digit keenam sampai dengan digit kesepuluh merupakan Strike Price dari seri KOS yang bersangkutan.
99999
5 lima angka tanpa menggunakan separator, yang menyatakan Strike Price
2.6.4 Penetapan Seri Kontrak Opsi Saham
Dalam perdagangan KOS, otoritas Bursa Efek Indonesia mengeluarkan pengumuman berupa surat edaran penetapan seri KOS. Untuk satu underlying
stock dikeluarkan sebanyak tujuh seri kontrak opsi saham. Sebagai contoh untuk
perdagangan KOS pada 2 Januari 2008 – 31 Maret 2008 sebagai berikut. Tabel 4 Penetapan seri opsi call kontrak opsi saham INDF
No Seri Kode Underlying Stock
Strike Price
Barrier batas WMA
Jatuh Tempo
1 CINDF2275 INDF
2.275 2.502.50
31 Maret
2008 2 CINDF2375
INDF 2.375
2.612.50 31
Maret 2008
3 CINDF2475 INDF
2.475 2.722.50
31 Maret
2008 4 CINDF2575
INDF 2.575
2.832.50 31
Maret 2008
5 CINDF2675 INDF
2.675 2.942.50
31 Maret
2008 6 CINDF2775
INDF 2.775
3.052.50 31
Maret 2008
7 CINDF2875 INDF
2.875 3.162.50
31 Maret
2008
Tabel 4 dapat diakses pada http:www.jsx.co.id. Dasar penetapan strike price seri KOS untuk perdagangan tanggal tersebut di atas, mengacu pada closing price dari
underlying stock pada tanggal 28 Desember 2007. Sehingga interval strike price
bergantung pada besarnya harga closing price. Berikut disajikan Tabel 5 patokan penentuan interval strike price kontrak opsi saham Kep-310BEJ09-2004.
Tabel 5 Interval strike price
Closing Price Rupiah Interval Strike Price
501 – 1.000 50
1.001 – 5.000 100
5.001 – 10.000 200
10.000 500
2.6.5 Harga Saham dengan Weighted Moving Average
Harga kontrak opsi saham bergantung pada pergerakan harga saham dengan weighted moving average WMA. Setiap 15 menit, WMA dari harga
suatu saham akan muncul dan dipublikasikan 30 menit kemudian. Misalkan diberikan contoh seperti Tabel 6 yang diambil dari data harian IDX Bursa Efek
Indonesia periode Mei – Juni 2011 mengenai perdagangan derivatif pada waktu tertentu.
Tabel 6 Pergerakan harga saham dengan WMA
No. Waktu
Weighted Moving Average Harga Saham
ASII BBCA INDF TLKM 1
10.00.01 56.514.31 7.450.72 5.579.64 7.706.16 2
10.15.01 56.509.43 7.453.24 5.552.45 7.706.24 3
10.30.01 56.540.00 7.451.70 5.556.40 7.652.53 4
10.45.01 56.628.29 7.450.00 5.556.78 7.650.00 5
11.00.01 56.642.63 7.450.00 5.554.05 7.657.69 6
11.15.01 56.612.50 7.450.48 5.557.04 7.709.02 7
11.30.01 56.658.64 7.450.98 5.588.93 7.708.95 8
11.45.01 56.662.38 7.452.00 5.590.00 7.700.14 9
12.00.01 56.653.02 7.451.41 5.598.21 7.700.16 10
13.45.01 56.617.29 7.450.00 5.574.24 7.700.38 11
14.00.01 56.614.29 7.450.00 5.550.92 7.700.11 12
14.15.01 56.646.51 7.450.00 5.550.10 7.700.00 13
14.30.01 56.650.23 7.450.00 5.549.13 7.700.00 14
14.45.01 56.638.35 7.404.10 5.549.27 7.689.64 15
15.00.01 56.623.15 7.403.62 5.550.60 7.686.73 16
15.15.01 56.609.30 7.418.81 5.550.00 7.676.54 17
15.30.01 56.607.77 7.443.93 5.550.08 7.698.67 18
15.45.01 56.602.56 7.451.51 5.550.41 7.700.31 19
16.00.01 56.643.96 7.490.24 5.569.23 7.748.02
Tabel 6 pergerakan harga saham dengan WMA dihitung dengan menggunakan formula di bawah ini:
,
00 .
10 30
. 9
00 .
10 30
. 9
15 .
10 01
. 10
∑ ∑
= =
= =
−
=
t t
t t
t t
t
Q Q
P P
2.1 dengan
t
P
adalah harga saham pada waktu t dan
t
Q
besarnya volume transaksi.
2.6.6 Penetapan Suku Bunga
Dalam perhitungan nilai opsi dengan menggunakan nilai r yaitu nilai suku bunga bebas resiko, maka untuk perhitungan nilai kontrak opsi saham digunakan
suku bunga acuan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia atau yang lebih dikenal dengan BI rate. BI rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap
kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan diumumkan kepada publik. Berikut data Tabel BI rate periode tahun 2007 yang diambil dari website
resmi Bank Indonesia.
Bulan Jan 07
Feb 07 Mar 07
Apr 07 …
Okt 07 Nov 07
Des 07
BI rate 9.50 9.25 9.00 9.00 … 8.25 8.25 8.00
2.6.7 Perhitungan Volatilitas Kontrak Opsi Saham
Otoritas BEI juga mengeluarkan pengumuman beberapa tahapan perhitungan untuk memperoleh rata-rata volatilitas harga harian untuk setiap
saham dalam periode satu tahun Kep-310BEJ09-2004. 1 Hitung rata-rata harga setiap hari average intraday stock price. Andaikan
transaksi saham Q terjadi sebanyak n kali frekuensi pada hari bursa pertama dalam satu tahun kalender. Ini menunjukkan bahwa ada sebanyak n buah harga
saham Q pada hari bursa pertama perdagangan saham, yaitu ,
Qif
h untuk f =
1,2,3,…n. Dengan demikian, harga rata-rata saham Q pada hari pertama bursa,
yaitu
n h
Qi
n f
Qif
h ∑
= −
=
1
2.2 Banyaknya bilangan rata-rata harga harian dalam satu tahun kalender adalah
sebanyak hari bursa, dengan asumsi bahwa setiap hari bursa selalu ada transaksi.
2. Hitung standar deviasi harga setiap hari intraday standard deviation of stock price
, dengan rumus yaitu
n h
h
n f
Qi Qif
Qi
∑
= −
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
− =
1 2
σ 2.3
Banyaknya angka standar deviasi harga harian dalam satu tahun kalender adalah sebanyak hari bursa, dengan asumsi setiap hari bursa selalu ada transaksi.
3. Hitung rata-rata harga saham Q dalam periode satu tahun kalender. Andaikan z
adalah banyaknya hari bursa dalam satu tahun, maka rumus untuk memperoleh harga rata-rata saham Q dalam satu tahun yaitu
z h
h
z j
Qj Q
∑
= −
=
1
2.4 4. Hitung rata-rata standar deviasi harga saham Q dalam periode satu tahun
kalender. Andaikan z adalah banyaknya hari bursa dalam satu tahun, maka rumus untuk memperoleh rata-rata standar deviasi harga saham Q dalam satu tahun yaitu
z
z j
Qj
∑
= −
=
1
σ σ
2.5 5. Hitung persentase rata-rata volatilitas harga harian saham Q dalam satu tahun
yaitu Volatilitas
100 x
h
Q Q
⎥ ⎥
⎥ ⎦
⎤ ⎢
⎢ ⎢
⎣ ⎡
=
− −
σ 2.6
Rumus 2.2 sd 2.6 di atas digunakan sebagai metode dalam menghitung volatilitas harga harian dalam kurun waktu satu tahun untuk setiap saham dan
dapat dihitung bila tersedia data transaksi setiap saham setiap hari bursa dan dalam kurun waktu satu tahun. Dikarenakan data transaksi harian pertahun sulit
untuk diperoleh maka beberapa peneliti menyarankan untuk menggunakan perumusan perhitungan historical volatility Hull 2006.
1. Diambil harga saham penutupan sepanjang tahun tertentu.
2. Hitung nilai
⎟⎟ ⎠
⎞ ⎜⎜
⎝ ⎛
=
−1
ln
i i
i
S S
U
, dimana S
i
adalah harga saham pada waktu t
i
.
3. Hitung penjumlahan
i
U
dan rata-rata
−
U 4. Hitung
2
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
−
−
U U
i
5. Hitung rumus S = 1
1 2
− ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ −
∑
= −
n U
U
n i
i
6. Hitung
1 −
= n
S σ
, akhirnya didapat taksiran volatilitasnya.
2.6.8 Dividen
Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki. Pembagian ini akan mengurangi laba ditahan dan
kas yang tersedia bagi perusahaan, tetapi distribusi keuntungan kepada para pemilik saham adalah tujuan utama suatu bisnis. Dividen dapat dibagi menjadi
empat jenis yaitu http:id.wikipedia.orgwikiDividen: 1. Dividen tunai, metode paling umum untuk pembagian keuntungan.
Dibayarkan dalam bentuk tunai dan dikenai pajak pada tahun pengeluarannya.
2. Dividen saham, cukup umum dilakukan dan dibayarkan dalam bentuk saham tambahan, biasanya dihitung berdasarkan proporsi terhadap jumlah
saham yang dimiliki. Metode ini mirip dengan stock split karena dilakukan dengan cara menambah jumlah saham sambil mengurangi nilai tiap saham
sehingga tidak mengubah kapitalisasi pasar. 3. Dividen properti, dibayarkan dalam bentuk aset. Pembagian dividen
dengan cara ini jarang dilakukan. 4. Dividen interim, dibagikan sebelum tahun buku perseroan berakhir.
Setiap pemegang saham akan mendapatkan pembagian dividen dan besarnya sudah ditentukan di awal tahun. Sebagai contoh diberikan Tabel 7 yang
merekapitulasi waktu dan besar pembagian dividen saham dari PT. Indofood
Sukses Makmur TBK periode tahun 2005 – 2007 yang diperoleh dari company report
Indofood Sukses Makmur Tbk INDF, Januari 2012. Tabel 7 Pengumuman dividen saham INDF
Tahun Besar Dividen
Batas Waktu Penggunaan
Batas Waktu Dividen
Waktu Pencatatan
Waktu Pembayaran
2005 5.00
20 Juli 06 21 Juli 06
25 juli 06 08 Aug 06
2006 31.00
27 Juli 07 30 Juli 07
01 Aug 07 15 Aug 07
2007 43.00
12 Aug 08 13 Aug 08
15 Aug 08 27 Aug 08
2.6.9 Premi Opsi Saham
Faktor-faktor yang mempengaruhi harga premi opsi saham adalah harga saham itu sendiri, nilai intrinsik dan nilai waktu, waktu jatuh tempo, volatilitas,
suku bunga dan dividen. Semakin tinggi harga saham, semakin mahal harga premi opsi saham. Premi suatu opsi terdiri dari nilai intrinsik dan nilai waktu. Nilai
intrinsik adalah nilai real yang sudah terkandung di dalam premi suatu opsi yang merupakan selisih antara harga saham dengan harga strike price. Nilai intrinsik
untuk opsi call adalah harga saham dikurangi harga strike price, jika selisihnya negatif maka nilai intrinsik dianggap nol Karnadjaja et al. 2007.
Suatu opsi
call disebut in the money ITM jika posisi harga saham lebih
besar dari harga strike price. Suatu opsi call dengan harga strike price sama dengan harga sahamnya disebut at the money ATM. Sedangkan out the money
OTM suatu opsi call jika harga strike price lebih besar dari harga saham. Semakin ITM suatu opsi call maka preminya akan semakin mahal, sedangkan
semakin OTM suatu opsi call maka preminya akan semakin murah. Nilai waktu dikenal juga dengan nilai ekstrinsik. Nilai waktu akan
semakin berkurang setiap harinya dan pada saat waktu jatuh tempo nilai waktu akan menjadi nol, yang biasanya disebut dengan time decay. Dengan kata lain,
nilai waktu sebuah opsi berhubungan langsung dengan berapa sisa waktu yang dimiliki sebuah opsi sebelum waktu jatuh tempo. Nilai waktu suatu opsi
dipengaruhi oleh sisa waktu hidup opsi sampai waktu jatuh tempo, volatilitas, likuiditas, interest rate dan market sentiment. Volatilitas adalah ukuran yang
menyatakan seberapa besar kemungkinan harga saham dapat bergerak naik atau
turun dalam suatu periode tertentu. Volatilitas sangat berpengaruh pada nilai waktu sebuah opsi yang pada akhirnya memengaruhi nilai premi opsi tersebut.
Likuiditas adalah ukuran dari seberapa mudah suatu aset dikonversikan menjadi uang tunai tanpa mengalami penuruan nilai yang berarti. Peningkatan suku bunga
akan mendorong premi opsi call naik. Sedangkan dividen akan mengurangi nilai dari premi opsi call. Market sentiment tercermin dari supply dan demand.
Semakin tinggi demand maka nilai premi opsi call semakin meningkat Karnadjaja et al. 2007.
2.7 Penentuan Nilai Opsi Dengan Model Black–Scholes
2.7.1 Sejarah Model Black-Scholes
Model Black-Scholes penentuan nilai opsi saham diperkenalkan pertama kali pada tahun 1970-an dan merupakan hasil penelitian dari Fischer Black,
Myron Scholes dan Robert Merton di Massachusetts Institute of Technology Boston
. Black setelah memperoleh gelar sarjana dalam bidang Fisika, mulai meneliti untuk menentukan nilai dari warrant dengan menggunakan Capital Asset
Pricing Model CAPM dalam mengevaluasi suatu portofolio yang terdiri dari
saham dasar underlying stock dan warrant suatu saham. Scholes meneliti penentuan nilai opsi pada akhir 1960-an di Sloan School of Managemenet MIT.
Setelah bertemu Black keduanya mulai bekerjasama dalam penelitian. Robert Merton seorang ahli matematika terapan yang baru lulus, bergabung dengan MIT
sebagai asisten peneliti untuk Paul Samuelson pada fakultas ekonomi. Samuelson, mengarahkan Merton untuk mendalami teori dari penentuan nilai warrant dengan
mengembangkan intertemporal CAPM menggunakan continuous time finance, yang menggunakan Lemma Ito. Merton, Black and Scholes saling bertukar
pikiran selama beberapa tahun di MIT. Langkah sukses mereka mulai digambarkan sebagai random walk with positif drift.
Pada tahun 1970, Black dan Scholes menyelesaikan hasil penelitian mereka dalam menentukan nilai opsi. Selanjutnya mereka menambahkan saran
Merton untuk mengkombinasikan opsi dengan underlying assets yang menghasilkan penerimaan portofolio yang bebas resiko. Black-Scholes paper
diterima oleh Journal of Political Economy JPE dan dipublikasikan pada Juni 1973 dengan judul The Pricing of Options and Corporate Liabilities. Merton yang
juga bekerjasama dengan Black dan Scholes menghasilkan paper tentang penentuan nilai opsi pada Bell Journal of spring 1973. Scholes and Merton
menerima hadiah Nobel untuk hasil karya mereka, tetapi Fischer Black meninggal sebelum hadiah Nobel itu diberikan. Akhirnya Chicago Board Options Exchange
CBOE mulai memperdagangkan opsi pada tahun 1973 dan model Black-Scholes langsung dipergunakan oleh trader yang terlibat sebagai pelaku pasar dalam
perdagangan opsi Cuthbertson et al. 2001.
2.7.2 Latar Belakang Penurunan Model Black-Scholes
Beberapa konsep dasar yang diperlukan untuk penurunan model Black- Scholes akan dijelaskan berikut ini.
Definisi 2.1 Proses Stokastik
Ross 1996 Proses stokastik
{ }
T t
t X
X ∈
= ,
adalah suatu himpunan dari peubah acak yang memetakan suatu ruang contoh sample space
Ω
ke suatu ruang state state space
S.
Definisi 2.2 Independen
Ross 1996 Suatu proses stokastik
{ }
, ≥
t t
X
bersifat independen apabila
t s
r ∀
, distribusi dari
r X
s X
−
dan
s X
t X
−
saling bebas.
Definisi 2.3 Stasioner Ross 1996
Suatu proses stokastik
{ }
, ≥
t t
X
bersifat stasioner apabila distribusi dari
t X
s t
X −
+
tidak bergantung pada t.
Definisi 2.4 Gerak Brown
Ross 1996 Proses stokastik
{ }
T t
t X
X ∈
= ,
disebut gerak Brown jika: 1.
= X
2. Untuk
T t
t t
n
= ...
2 1
, peubah acak
n i
t X
t X
i i
,..., 2
, 1
,
1
= −
−
saling bebas 3. Untuk setiap
, t
t X
berdistribusi normal dengan rataan 0 dan varian
.
2
t σ
Definisi 2.5 Gerak Brown Geometris
Ross 1996 Jika
{ }
, t
t X
adalah gerak Brown, maka proses stokastik
{ }
, ≥
t t
Z
yang didefinisikan
t X
e t
Z =
disebut gerak Brown Geometris.
Definisi 2.6 Proses Wiener Niwiga 2005
Proses Wiener adalah gerak Brown dengan rataan 0 dan varian 1.
Definisi 2.7 Proses Wiener Umum Hull 2006
Proses Wiener umum untuk suatu peubah acak X dapat dinyatakan sebagai berikut dXt = a dt + b dWt 2.7
a dt disebut sebagai komponen deterministik dan b dWt disebut komponen stokastik, serta
t W
adalah proses Wiener, sedangkan a dan b masing-masing menyatakan drift rate dan variance rate dari X.
Definisi 2.8 Proses Ito Hull 2006
Proses Ito adalah proses Wiener umum di mana a dan b menyatakan suatu fungsi dari peubah acak X dan waktu t. Proses Ito dapat dinyatakan sebagai berikut.
t dW
t t
X b
dt t
t X
a t
dX ,
, +
=
2.8
Lemma 2.9 Lemma Ito Hull 2006
Misalkan proses
t X
memenuhi persamaan 2.2 dan fungsi
t t
X f
t Y
, =
adalah kontinu serta turunan-turunan
t t
X f
t
,
,
t t
X f
x
,
,
t t
X f
xx
,
kontinu, maka
t t
X f
t Y
, =
memenuhi persamaan berikut.
2 1
, 2
1 ,
, t
dX t
t X
f t
dX t
t X
f dt
t t
X f
t dY
xx x
+ +
=
2.9
dengan
2 2
, ,
X f
f X
f f
t f
f
xx x
t
∂ ∂
= ∂
∂ =
∂ ∂
= dan
. ,
2 2
dt t
dW t
dtdW dt
t dW
dt =
= =
=
Dari penjelasan konsep dasar di atas, Fischer Black dan Myron Scholes selanjutnya memberikan beberapa asumsi dalam membangun model matematika
Black-Scholes yaitu: 1. Harga aset yang mendasari mengikuti proses Wiener yang mempunyai
fungsi kepekatan peluang lognormal. 2. Tidak ada biaya transaksi dan pajak.
3. Tidak ada pembayaran dividen selama opsi berlaku. 4. Tidak ada kemungkinan melakukan arbitrage.
5. Perdagangan dari aset yang mendasari bersifat kontinu. 6. Short selling diijinkan.
7. Suku bunga bebas resiko adalah konstan dan sama untuk semua waktu jatuh tempo.
Ketujuh kondisi di atas merupakan syarat agar model Black-Scholes dapat berfungsi dengan baik.
2.7.3 Model Pergerakan Harga Saham
Model Black-Scholes dalam penentuan nilai opsi merupakan suatu model pendekatan analitik. Misalkan diketahui
t S
adalah harga saham pada waktu t, μ adalah parameter konstan yang menyatakan tingkat rata-rata pertumbuhan
harga saham dan
σ
volatilitas harga saham, maka pergerakan harga saham diasumsikan mengikuti gerak Brown geometri sehingga perubahan harga saham S
terhadap waktu t dapat dimodelkan sebagai berikut Hull 2006
t dW
t S
dt t
S t
dS
σ μ
+ =
2.10 Penurunan persamaan diferensial parsial Black-Scholes mengikuti
serangkaian proses. Diketahui
t X
mengikuti proses Wiener umum, ditunjukkan oleh persamaan 2.7. Persamaan 2.7 dikembangkan menjadi persamaan 2.8.
Dari kedua persamaan tersebut dapat ditentukan model dari pergerakan harga saham, diasumsikan tidak ada pembagian dividen pada saham tersebut dan
t S
adalah harga saham pada waktu t. Maka berdasarkan proses Ito, perubahan
t S
akan mempunyai nilai harapan drift rate
. S
μ
Parameter μ menyatakan tingkat rata-rata pergerakan harga saham dan
dt t
S
μ disebut komponen deterministik.
Dikarenakan harga saham dipengaruhi oleh faktor ketidakpastian maka komponen stokastiknya adalah
t dW
t S
σ , dengan
σ
menyatakan volatilitas harga saham. Dengan demikian model pergerakan harga saham adalah berbentuk persamaan
2.10. Dari persamaan 2.10, dapat digunakan Lema Ito untuk suatu fungsi
S t
V ,
, yaitu nilai opsi dengan harga saham S pada waktu t, maka diperoleh t
dW S
V S
dt S
V S
t V
S V
S dV
∂ ∂
+ ⎟⎟
⎠ ⎞
⎜⎜ ⎝
⎛ ∂
∂ +
∂ ∂
+ ∂
∂ =
σ σ
μ
2 2
2 2
2 1
2.11 Untuk
menghilangkan pengaruh
proses Wiener dibuat suatu portofolio yang diinvestasikan pada saham dan derivatif. Strategi yang diambil adalah
membeli suatu opsi dan menjual
S V
∂ ∂
saham. Misalkan
π
adalah nilai hasil dari portofolio yang didefinisikan
. S
S V
V ∂
∂ −
= π
2.12 Perubahan yang terjadi pada portofolio di selang waktu
dt
didefinisikan sebagai
dS S
V dV
d ∂
∂ −
=
π 2.13
Dengan menyubstitusikan persamaan 2.10 dan 2.11 ke dalam 2.13 maka dihasilkan persamaan
. 2
1
2 2
2 2
dt S
V S
t V
d ⎟⎟
⎠ ⎞
⎜⎜ ⎝
⎛ ∂
∂ +
∂ ∂
= σ
π 2.14
proses penurunan formula 2.14 lihat lampiran 1. Return
dari investasi sebesar
π
pada saham bebas risiko akan memiliki pertumbuhan sebesar
dt r
π
dalam selang waktu
. dt
Agar tidak memiliki peluang melakukan arbitras, nilai pertumbuhan dibuat sama dengan ruas kanan dari
persamaan 2.14 yaitu .
2 1
2 2
2 2
dt S
V S
t V
dt r
⎟⎟ ⎠
⎞ ⎜⎜
⎝ ⎛
∂ ∂
+ ∂
∂ =
σ π
2.15
Selanjutnya substitusikan persamaan 2.12 ke dalam persamaan 2.15, maka diperoleh
dt S
V S
t V
dt S
t V
V r
⎟⎟ ⎠
⎞ ⎜⎜
⎝ ⎛
∂ ∂
+ ∂
∂ =
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
∂ ∂
−
2 2
2 2
2 1 σ
2.16 akhirnya didapat
. 2
1
2 2
2 2
= −
∂ ∂
+ ∂
∂ +
∂ ∂
rV t
V S
V rS
S V
S
σ
2.17 Persamaan 2.17 inilah yang dikenal sebagai persamaan diferensial parsial Black-
Scholes-Merton Hull 2006.
2.7.4 Valuasi Formula Model Black-Scholes
Paramater-parameter yang digunakan dalam perumusan model Black- Scholes adalah stock price S, strike price K, opsi call C, waktu sekarang t,
expiry atau maturity date T, Volatility
σ
, dan risk-free interest rate r. Hull 2006 menunjukkan bahwa salah satu cara untuk menentukan solusi
analitik persamaan Black-Scholes adalah menggunakan pendekatan penilaian risiko netral. Untuk sebuah opsi call tipe Eropa, nilai harapan payoff dari opsi call
pada saat jatuh tempo adalah
[ ]
, max
K S
E
T
−
2.18 Didefinisikan
T
S g
adalah fungsi kepekatan peluang dari
T
S
maka
[ ]
T T
K T
T
dS S
g K
S K
S E
∫
∞
− =
− 0 ,
max 2.19
Misalkan
S G
ln =
, maka S
S G
1 =
∂ ∂
,
2 2
2
1 S
S G
− =
∂ ∂
dan =
∂ ∂
t G
. Berdasarkan Lemma Ito diperoleh
t dW
S S
dt S
S S
S dG
1 1
2 1
1
2 2
2
σ σ
μ +
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
− +
=
. 2
1
2
dz dt
σ σ
μ
+ ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ − =
Karena μ dan
σ
konstan maka
S G
ln =
mengikuti gerak Brown dengan rataan
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛ −
2
2 1
σ μ
dan varian
.
2
σ
Berdasarkan persamaan 2.9, S
dS merupakan tingkat imbal hasil dari
harga saham. Imbal hasil harga saham yang dapat diprediksi dan bersifat deterministik adalah
. dt
μ
Sebagai contoh dari imbal hasil yang bersifat deterministik adalah imbal hasil dari sejumlah dana yang diinvestasikan di bank
yang bersifat bebas resiko. Karena bersifat bebas risiko maka ekspektasi dari harga diganti dengan r. Dikarenakan
S G
ln =
berubah dari 0 sampai T dan
S G
ln =
mengikuti gerak Brown, maka
S ln
berdistribusi normal dengan rataan
T r
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛ −
2
2 1
σ dan varian
.
2
T σ
Pada waktu
= t
nilai
ln S G
=
dan pada waktu T nilai
T
S G
ln =
, maka pada selang waktu 0 sampai dengan T,
ln ln
S S
T
−
berdistribusi normal dengan rataan dan varian seperti di atas, sehingga
⎟⎟ ⎠
⎞ ⎜⎜
⎝ ⎛
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛ −
Ν −
T T
r S
S
T
σ σ
, 2
1 ~
ln ln
2
atau dapat dituliskan
T
S ln
berdistribusi normal dengan ⎟⎟
⎠ ⎞
⎜⎜ ⎝
⎛ ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ − +
Ν T
T r
S S
T
σ σ
, 2
1 ln
~ ln
2
Dengan demikian
T
S ln
berdistribusi normal dengan rataan
T r
S m
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛ −
+ =
2
2 1
ln
σ dan standar deviasi
T s
σ
=
2.20 Didefinisikan peubah Q dengan
T m
S Q
T
σ
− =
ln
2.21 Substitusi m dari persamaan 2.20 ke dalam persamaan 2.21, diperoleh
T r
T S
S T
Q
T
⎟⎟ ⎠
⎞ ⎜⎜
⎝ ⎛
− −
= 2
1 ln
ln 1
2
σ σ
σ maka peubah Q juga berdistribusi normal dengan rataan 0 dan standar deviasi 1,
fungsi kepekatan peluang Q dinyatakan dengan
Q h
, yaitu
2
2
2 1
Q
e Q
h
−
= π
2.22
proses penurunan formula 2.22 lihat lampiran 2.
Persamaan 2.21 dinyatakan menjadi
m T
Q T
e S
+
=
σ
2.23 Perubahan batas integral pada sisi kanan dari persamaan 2.19, dari integral
menurut
T
S
menjadi integral menurut Q adalah sebagai berikut Jika
∞ =
T
S
, maka
∞ =
Q
Jika
K S
T
=
, maka
m T
Q
e K
+
=
σ
sehingga T
m K
Q
σ
− =
ln
Dengan menggunakan persamaan 2.22, 2.23, perubahan batas integral dan misalkan
T s
σ
=
, maka persamaan 2.19 menjadi:
[ ]
dQ Q
h K
e K
S E
s m
K m
Qs T
∫
∞ −
+
− =
−
ln
, max
dQ Q
h K
dQ Q
h e
s m
K s
m K
m Qs
∫ ∫
∞ −
∞ −
+
− =
ln ln
dQ Q
h K
dQ e
e
s m
K Q
s m
K m
Qs
∫ ∫
∞ −
− ∞
− +
− =
ln 2
ln
2
2 1
π
∫ ∫
∞ −
∞ −
+ +
−
− =
s m
K s
m K
m Qs
Q
dQ Q
h K
dQ e
ln ln
2 2
2
2
2 1
π
dQ Q
h K
dQ e
s m
K s
m K
m s
s Q
∫ ∫
∞ −
∞ −
+ +
− −
− =
ln ln
2 2
2 2
2 1
π
dQ Q
h K
dQ e
e
s m
K s
Q s
m K
s m
∫ ∫
∞ −
− −
∞ −
⎟ ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎜
⎝ ⎛
+
− =
ln 2
ln 2
2 2
2 1
π
∫ ∫
∞ −
− −
∞ −
⎟ ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎜
⎝ ⎛
+
− =
s m
K s
Q s
m K
s m
dQ Q
h K
dQ e
e
ln 2
ln 2
2 2
2 1
π
dQ Q
h K
dQ s
Q h
e
s m
K s
m K
s m
∫ ∫
∞ −
∞ −
⎟ ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎜
⎝ ⎛
+
− −
=
ln ln
2
2
Sehingga persamaan 2.19 dapat dinyatakan sebagai
[ ]
dQ Q
h K
dQ s
Q h
e K
S E
s m
K s
m K
s m
T
∫ ∫
∞ −
∞ −
⎟ ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎜
⎝ ⎛
+
− −
= −
ln ln
2
2
, max
2.24
Jika
x Ν
menyatakan notasi dari fungsi distribusi normal baku kumulatif maka
[ ]
[ ]
s s
m K
e dQ
s Q
h e
T m
s m
K s
m
− −
Ν −
= −
+ ∞
− ⎟
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎜ ⎝
⎛ +
∫
ln 1
2 ln
2
2 2
σ
[ ]
[ ]
s s
m K
e
T m
+ +
− Ν
=
+
ln
2
2
σ
Peubah m pada ruas kanan yang terdapat dalam tanda kurung siku persamaan di atas disubstitusikan dengan persamaan 2.20 dan
T s
σ
=
, maka diperoleh
⎥ ⎥
⎥ ⎥
⎥
⎦ ⎤
⎢ ⎢
⎢ ⎢
⎢
⎣ ⎡
+ ⎥
⎦ ⎤
⎢ ⎣
⎡ ⎟⎟
⎠ ⎞
⎜⎜ ⎝
⎛ −
+ +
− Ν
= −
+ ∞
− +
∫
T T
T r
S K
e dQ
s Q
h e
T m
s m
K s
m
σ σ
σ
σ
2 ln
ln
2 2
ln 2
2 2
⎥ ⎥
⎥ ⎥
⎥
⎦ ⎤
⎢ ⎢
⎢ ⎢
⎢
⎣ ⎡
⎥ ⎦
⎤ ⎢
⎣ ⎡
+ ⎟⎟
⎠ ⎞
⎜⎜ ⎝
⎛ −
+ ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ Ν
=
+
T T
T r
K S
e
T m
σ σ
σ
σ 2
2 2
2 ln
2
⎥ ⎥
⎥ ⎥
⎥
⎦ ⎤
⎢ ⎢
⎢ ⎢
⎢
⎣ ⎡
⎥ ⎦
⎤ ⎢
⎣ ⎡
⎟⎟ ⎠
⎞ ⎜⎜
⎝ ⎛
+ +
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
Ν =
+
T T
r K
S e
T m
σ σ
σ
2 ln
2 2
2
1 2
2
d e
T m
Ν =
+
σ
,
di mana T
T r
K S
d σ
σ ⎥
⎦ ⎤
⎢ ⎣
⎡ ⎟⎟
⎠ ⎞
⎜⎜ ⎝
⎛ +
+ ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ =
2 ln
2 1
, dengan alasan yang sama, maka
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
+ −
Ν =
⎥ ⎦
⎤ ⎢
⎣ ⎡
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
− Ν
− =
∫
∞ −
s m
K K
s m
K K
dQ Q
h K
s m
K
ln ln
1
ln
Dengan mensubstitusikan m dan s pada persamaan 2.20 ke dalam persamaan di atas diperoleh
⎥ ⎥
⎥ ⎥
⎥
⎦ ⎤
⎢ ⎢
⎢ ⎢
⎢
⎣ ⎡
⎥ ⎦
⎤ ⎢
⎣ ⎡
⎟⎟ ⎠
⎞ ⎜⎜
⎝ ⎛
− +
+ −
Ν =
∫
∞ −
T T
r S
K K
dQ Q
h K
s m
K
σ σ
2 ln
ln
2
ln
⎥ ⎥
⎥ ⎥
⎥
⎦ ⎤
⎢ ⎢
⎢ ⎢
⎢
⎣ ⎡
⎥ ⎦
⎤ ⎢
⎣ ⎡
⎟⎟ ⎠
⎞ ⎜⎜
⎝ ⎛
− +
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
Ν =
T T
r K
S K
σ σ
2 ln
2
2
d K
Ν =
dengan T
T r
K S
d σ
σ ⎥
⎦ ⎤
⎢ ⎣
⎡ ⎟⎟
⎠ ⎞
⎜⎜ ⎝
⎛ −
+ ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ =
2 ln
2 2
Sehingga persamaan 2.19 menjadi
[ ]
2 1
2
2
, max
d K
d e
K S
E
T m
T
Ν −
Ν =
−
+
σ
2 1
2 2
ln
2 2
d K
d e
T T
r S
Ν −
Ν =
+ ⎟
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎜ ⎝
⎛ −
+ σ
σ
.
2 1
d K
d e
S
rT
Ν −
Ν =
2.25 Menurut argumentasi penilaian risiko netral, harga opsi call tipe Eropa c adalah
nilai harapan yang didiskon pada suku bunga bebas resiko, dapat dinyatakan sebagai
[ ]
, max
K S
E e
c
T rT
− =
−
2.26
Dengan substitusi persamaan 2.25 ke persamaan 2.26 diperoleh formula Black- Scholes untuk opsi call tipe Eropa tanpa dividen pada saat kontrak opsi dibuat,
yaitu
2 1
d N
Ke d
N S
c
rT −
− =
2.27
dengan T
T r
K S
d σ
σ ⎥
⎦ ⎤
⎢ ⎣
⎡ ⎟⎟
⎠ ⎞
⎜⎜ ⎝
⎛ +
+ ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ =
2 ln
2 1
dan T
T r
K S
d σ
σ ⎥
⎦ ⎤
⎢ ⎣
⎡ ⎟⎟
⎠ ⎞
⎜⎜ ⎝
⎛ −
+ ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ =
2 ln
2 2
Selanjutnya kondisi final opsi call merupakan nilai opsi call saat jatuh tempo. Misalkan T adalah saat jatuh tempo dari opsi call, S adalah harga saham dan K
adalah harga eksekusi opsi, maka kondisi final opsi call dapat dinyatakan sebagai berikut
, max
, K
S T
S C
− =
2.28 Opsi tipe Amerika merupakan pengembangan dari model opsi tipe Eropa. Di
dalam praktek para investor lebih menyukai opsi tipe Amerika karena sifatnya yang lebih fleksibel. Opsi call Amerika mempunyai resiko yang lebih kecil dalam
mengalami kerugian, dan memiliki nilai yang lebih besar atau sama dengan opsi Eropa. Karena penentuan nilai Opsi tipe Amerika cukup sulit dengan pendekatan
model Black-Scholes, maka opsi tipe Amerika akan ditentukan dengan menggunakan metode binomial tree yang secara teoritis akan dijelaskan
selanjutnya.
2.7.5 Opsi Call Eropa dengan Dividen
Asumsi penting dari pembayaran dividen untuk setiap pemegang saham adalah pembayaran dividen merupakan fungsi dari waktu terhadap kontrak opsi
saham dan jumlah serta waktu dari dividen selama masa opsi dapat diprediksi dengan tepat. Sehingga untuk mengaplikasikan permasalahan ini dalam rumus
model Black-Scholes yaitu dengan mengurangkan semua nilai present value dengan besarnya nilai pembayaran dividen sampai dengan waktu jatuh tempo
kontrak opsi saham tersebut. Atau dapat dikatakan bahwa harga saham merupakan gabungan komponen bebas risiko dan komponen berisiko, sehingga rumus Black-
Scholes dapat digunakan apabila harga saham dikurangi nilai present value semua dividen, akhirnya diperoleh Hull 2006
rT
De Pv
−
=
dan
Pv S
S −
=
∗
2.29 Akibatnya nilai opsi call tipe Eropa menjadi
2 1
d N
Ke d
N S
C
rT −
− =
2.30
dengan T
T r
K S
d
σ σ
⎟⎟ ⎠
⎞ ⎜⎜
⎝ ⎛
+ +
⎟⎟ ⎠
⎞ ⎜⎜
⎝ ⎛
= 2
ln
2 1
dan T
d d
σ
− =
1 2
2.8 Opsi Barrier
Opsi barrier termasuk salah satu jenis opsi eksotik yang bersifat path dependent
, yaitu nilainya tergantung pada pergerakan harga saham sampai dengan waktu jatuh tempo. Pada opsi barrier ketika pergerakan harga saham mencapai
barrier , secara otomatis menyebabkan opsi menjadi jatuh tempo knock-out
options atau inspired knock-in options. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada
Gambar 1 berikut Derman et al. 1994.
Gambar 1 Tipe opsi barrier. Gambar 1 memperlihatkan dua kondisi berbeda posisi harga saham So
terhadap strike price K dan barrier B serta arah pergerakan harga saham tersebut. Kondisi pertama adalah harga saham awal
S
berada di bawah barrier
0.1 0.2
0.3 0.4
0.5 0.6
0.7 0.8
0.9 1
0.1 0.2
0.3 0.4
0.5 0.6
0.7 0.8
0.9 1
B
So K
K
B P
E R
B A
N D
I N
G A
N
O P
S I
B A
R R
I E
R So
up out up in
Barrier option up Barrier option down
down out down in
B dan di atas strike price K , sedangkan kondisi kedua ketika harga saham awal
S
berada di atas barrier B dan di bawah strike price K. Keterangan selengkapnya tentang jenis opsi barrier dapat dilihat pada Tabel 8 di bawah ini
Chriss 1997. Tabel 8 Tipe-tipe opsi barrier
Opsi Barrier Tipe Knock-Out Tipe
Knock-In Nama
Ciri - Ciri Nama
Ciri - Ciri down-and-out
B S
K ≥
≥
Knock-out jika
B S
≤
down-and-in
B S
K ≥
≥
Knock-in jika
B S
≤
up-and-out
B S
K ≤
≤
Knock-out jika
B S
≥
up-and-in
B S
K ≤
≤
Knock-in jika
B S
≥
Formula secara analitik dengan pendekatan model Black-Scholes cukup sulit untuk dijelaskan, oleh karena itu dalam penelitian ini akan digunakan metode
binomial tree untuk menentukan nilai opsi barrier tipe up-and-out call, sehingga
penurunan formula secara analitik tidak dijelaskan pada tesis ini.
2.9 Metode Binomial Tree