Kasus I: Pergerakan Harga Saham Ketika Barrier

1. Harga saham tidak mencapai barrier sebelum waktu jatuh tempo. 2. Harga saham mencapai barrier sebelum waktu jatuh tempo. Grafik berwarna merah adalah pergerakan harga saham mencapai barrier B sebelum waktu jatuh tempo T dan grafik berwarna biru adalah pergerakan harga saham yang tidak mencapai barrier B hingga waktu jatuh tempo T.

3.3.2 Kasus II: Pergerakan Harga Saham Dikenai Dividen

Pergerakan harga saham berdasarkan Kasus II akan melewati dua periode waktu yaitu waktu dimana harga saham tidak dikenai pembagian dividen dan dikenai pembagian dividen. Perhatikan ilustrasi yang ditunjukkan oleh Gambar 11 berikut. Gambar 11 Ilustrasi pergerakan harga saham Dari Gambar 11, misalkan pergerakan harga saham diformulasikan sebagai berikut: { } ⎩ ⎨ ⎧ ≤ ≤ ≤ ≤ ≥ = T t t t t t t t S S 1 1 : 3.2 Pada saat harga saham bergerak dalam kurun waktu 1 t t t ≤ ≤ diasumsikan harga saham tidak dikenai pembagian dividen. Sedangkan pada saat T t t ≤ ≤ 1 pergerakan harga saham diasumsikan dikenai pembagian dividen, dengan 1 t adalah waktu pergerakan harga saham dikenai pembagian dividen. 10 20 30 40 50 60 70 1300 1350 1400 1450 1500 1550 1600 1650 1700 1750 1800 Hari Perdagangan H ar ga S aham Barrier to t t1 t1 t T Untuk menggabungkan Kasus I dan Kasus II dalam penelitian ini maka dikembangkan Tabel 10 sebagai acuan untuk melakukan simulasi perhitungan nilai opsi saham. Tabel 10 Skenario pergerakan harga saham dasar Kasus I Kasus II { } : ≥ = t t S S A: Tanpa dividen 1 t t t ≤ ≤ B: Dengan dividen T t t ≤ ≤ 1 I: Tidak mencapai barrier Skenario I A Harga saham bergerak tidak mencapai barrier dan tidak dikenai dividen Skenario I B Harga saham bergerak tidak mencapai barrier dan dikenai dividen II: Mencapai barrier Skenario II A Harga saham bergerak mencapai barrier dan tidak dikenai dividen Skenario II B Harga saham bergerak mencapai barrier dan dikenai dividen

3.4 Model Penentuan Nilai Opsi Dengan Metode Binomial Tree

Metode binomial tree diperkenalkan oleh John Cox, Stephen Ross dan Mark Rubinstein pada tahun 1979 di dalam paper mereka dengan judul Option Pricing: A Simplified Approach . Model binomial tree untuk menentukan nilai opsi merupakan suatu metode diskrit yang dapat merepresentasikan nilai pendekatan yang wajar untuk kasus kontinu. Model penentuan nilai opsi dengan metode binomial tree memberikan asumsi bahwa sepanjang waktu tertentu yang diberikan, saham dasar hanya dapat bergerak naik atau bergerak turun. Perhitungan nilai opsi dengan metode binomial tree dapat dirangkum dalam tiga proses sebagai berikut http:en.wikipedia.orgwikiBinomial_Tree :

1. Konstruksi metode binomial tree

Konstruksi metode binomial tree dibuat dengan prinsip bergerak maju dari node titik awal sampai waktu jatuh tempo. Pada waktu t = 0 harga saham adalah S, setelah waktu berubah t Δ harga saham dapat naik menjadi S.u dengan kemungkinan p atau turun menjadi S.d dengan kemungkinan p – 1, dimana u 1 dan 0 d 1. Nilai naik dan turun dihitung berdasarkan nilai volatilitas dari harga saham dasar σ dan waktu jatuh tempo T dalam tahun. Nilai dari parameter-parameter u, d dan p adalah