Kasus II: Pergerakan Harga Saham Dikenai Dividen

Untuk menggabungkan Kasus I dan Kasus II dalam penelitian ini maka dikembangkan Tabel 10 sebagai acuan untuk melakukan simulasi perhitungan nilai opsi saham. Tabel 10 Skenario pergerakan harga saham dasar Kasus I Kasus II { } : ≥ = t t S S A: Tanpa dividen 1 t t t ≤ ≤ B: Dengan dividen T t t ≤ ≤ 1 I: Tidak mencapai barrier Skenario I A Harga saham bergerak tidak mencapai barrier dan tidak dikenai dividen Skenario I B Harga saham bergerak tidak mencapai barrier dan dikenai dividen II: Mencapai barrier Skenario II A Harga saham bergerak mencapai barrier dan tidak dikenai dividen Skenario II B Harga saham bergerak mencapai barrier dan dikenai dividen

3.4 Model Penentuan Nilai Opsi Dengan Metode Binomial Tree

Metode binomial tree diperkenalkan oleh John Cox, Stephen Ross dan Mark Rubinstein pada tahun 1979 di dalam paper mereka dengan judul Option Pricing: A Simplified Approach . Model binomial tree untuk menentukan nilai opsi merupakan suatu metode diskrit yang dapat merepresentasikan nilai pendekatan yang wajar untuk kasus kontinu. Model penentuan nilai opsi dengan metode binomial tree memberikan asumsi bahwa sepanjang waktu tertentu yang diberikan, saham dasar hanya dapat bergerak naik atau bergerak turun. Perhitungan nilai opsi dengan metode binomial tree dapat dirangkum dalam tiga proses sebagai berikut http:en.wikipedia.orgwikiBinomial_Tree :

1. Konstruksi metode binomial tree

Konstruksi metode binomial tree dibuat dengan prinsip bergerak maju dari node titik awal sampai waktu jatuh tempo. Pada waktu t = 0 harga saham adalah S, setelah waktu berubah t Δ harga saham dapat naik menjadi S.u dengan kemungkinan p atau turun menjadi S.d dengan kemungkinan p – 1, dimana u 1 dan 0 d 1. Nilai naik dan turun dihitung berdasarkan nilai volatilitas dari harga saham dasar σ dan waktu jatuh tempo T dalam tahun. Nilai dari parameter-parameter u, d dan p adalah t e u Δ = σ , t e d Δ − = σ , dan . d u d e p t r − − = Δ 3.3 S.u p S 1-p t Δ S.d Gambar 12 Konstruksi metode binomial tree.

2. Nilai opsi pada waktu jatuh tempo

Pada waktu jatuh tempo dapat dihitung nilai dari opsi dengan menggunakan prinsip: [ ] , max K S n − untuk kondisi opsi call, dimana K adalah strike price dan n S adalah harga saham dasar.

3. Nilai opsi pada node awal

Nilai opsi pada node awal t=0 dihitung dengan metode backward. Langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut: a Dengan prinsip risk neutral valuation, hitung pobabilitas pergerakan naik p dan pergerakan turun 1-p. Selanjutnya hitung nilai ekspektasi dengan menggunakan formula, 3.4 b Hasil dari langkah a adalah nilai opsi yang dicari untuk waktu tertentu yang diberikan. c Tergantung dari tipe opsi yang diinginkan: • Untuk opsi tipe Eropa eksekusi dilakukan pada waktu jatuh tempo. • Untuk opsi tipe Amerika, dapat dieksekusi setiap saat hingga waktu jatuh tempo, nilainya adalah : maxS n -K, V Jika ada asumsi pembagian dividen, maka metode binomial tree dapat digunakan untuk menganalisis pergerakan harga naik dan turun. Misalkan t i Δ ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ − − ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ = ∑ = + − Δ − n j n j n j t nr K S p p j n e V 1