Pengertian Budidaya Padi SRI Keragaan SRI di Jawa Barat

31 Lingkungan di dalam pertanian ekologis didalamnya termasuk tenaga kerja sebagai pelaku usaha, produksi hasil panen, ternak dan satwa komponen habitat. Sedangkan pertanian berkelanjutan merupakan sistem produksi pertanian yang secara terus menerus mampu mencukupi kebutuhan akan pangan serta pakan dengan syarat tidak merusak sumberdaya alam pertanian bagi generasi yang akan datang. Menurut Sumarno, et al. 2008, terdapat empat kepentingan pokok yang perlu dipenuhi dalam pertanian berkelanjutan ialah: 1 tercukupinya kebutuhan pangan dan pakan untuk saat ini dan saat yang akan datang, 2 kelayakan ekonomi usaha pertanian saat ini dan masa mendatang, 3 kelestarian serta mutu lingkungan dan sumberdaya alam serta 4 kelestarian akan keanekaragaman hayati. Konsep pertanian ekologis dan berkelanjutan merupakan harapan yang harus dapat direalisasikan agar dapat memperbaiki keseimbangan antara usaha peningkatan produksi dengan lingkungan produksi.

2.4. Pengertian Budidaya Padi SRI

SRI pertama kali dikembangkan pada awal tahun 1980 oleh French priest dan Fr. Henri de Laulanie, S.J di Madagascar. SRI mulai dikenal oleh beberapa negara di dunia termasuk di Indonesia pada tahun 1997 yang diperkenalkan oleh seorang yang ahli yaitu Norman Uphoff Direktur dari Cornell International Institute for Food, Agricultural and Development dan pada tahun 1999 dilakukan percobaan SRI untuk pertama kalinya di luar Madagascar. Pada dasarnya teknologi SRI memperlakukan tanaman padi tidak seperti tanaman air yang membutuhkan air yang cukup banyak, karena jika penggenangan air yang cukup banyak maka akan berdampak tidak baik yaitu akan hancurnya bahkan matinya jaringan kompleks cortex, xylem dan phloem pada akar tanaman padi, hal ini akan berpengaruh kepada aktivitas akar dalam mengambil nutrisi di dalam tanah lebih sedikit, sehingga pertumbuhan dan perkembangan tanaman akan terhambat dan mengakibatkan kemampuan kapasitas produksi akan lebih rendah. Akibat yang ditimbulkan dari penggenangan air tersebut maka budidaya padi SRI dapat diartikan sebagai upaya budidaya tanaman padi yang memperhatikan semua komponen yang ada di ekosistem baik itu tanah, tanaman, mikro organisme, makro organisme, udara, sinar matahari dan air sehingga 15 32 memberikan produktivitas yang tinggi serta menghindari berbagai pengaruh negatif bagi kehidupan komponen tersebut dan memperkuat dukungan untuk terjadinya aliran energi dan siklus nutrisi secara alami.

2.5. Keragaan SRI di Jawa Barat

Penerapan SRI pertama kali dikaji oleh sekelompok petani yang tergabung dalam Kelompok Studi Petani KSP di Kabupaten Ciamis pada tahun 2001 yang kemudian oleh dukungan pemerintah daerah setempat mulai dikembangkan di Kabupaten Bogor, Sukabumi dan Tasikmalaya. Dukungan program pemerintah Jawa Barat melalui P3A Perkumpulan Petani Pemakai Air yang menitik beratkan kepada efisiensi penggunaan air irigasi juga diterapkan di berbagai Kabupaten yaitu Cianjur, Bandung, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Sumedang dan Subang. Dukungan lainnya dari pemerintah Jawa Barat ialah penyedia lahan garapan, kajian sekolah lapang pertanian ramah lingkungan dan laboratorium petani untuk mendukung Mikro Organisme Lokal MOL yang akan digunakan sebagai dekomposer atau pupuk cair organik Kuswara, 2003, diacu dalam Anugrah, 2008 . Penggunaan MOL ini hanya dilakukan di Jawa Barat sehingga metode ini disebut SRI Jabar sedangkan SRI diluar Jabar mengaplikasikan SRI dengan pupuk anorganik dan pestisida. 2.6. Prinsip Dasar Penerapan SRI 2.6.1. Kesehatan Tanah

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Pendapatan Petani Sistem Tanam SRI (System of Rice Intensification) Dengan Petani Sistem Tanaman Legowo (Studi Kasus: Desa Pematang Setrak, Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai)

2 84 123

Motivasi petani dalam menerapkan metode SRI (System of Rice Intensification): studi kasus di Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya

0 10 118

DAMPAK BUDIDAYA PADI ORGANIK DENGAN METODE SRI (System of Rice Intensification) TERHADAP SUSTAINABILITAS KANDUNGAN C ORGANIK TANAH DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KECAMATAN GUNUNG SUGIH KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

0 16 191

Analisis pendapatan dan margin pemasaran padi ramah lingkungan metode SRI (System of Rice Intensification) (Kasus: desa Ponggang kecamatan Sagalaherang kabupaten Subang, Jawa-Barat)

0 19 177

Analisis Usahatani Padi Konvensional dan Padi System Of Rice Intensification (SRI) Organik (Studi Kasus di Desa Ringgit, Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah)

1 13 168

Analisis Dampak System Rice Of Intensification (SRI) Terhadap Penggunaan Input, Produksi dan pendapatan Usahatani Padi Sawah di Desa Jambenenggang, Sukabumi, Jawa Barat

0 7 233

Analisis Pendapatan Dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Usahatani Kedelai di Desa Cipeuyeum, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur

3 9 62

Analisis Pendapatan Usahatani Padi Metode System Of Rice Intensification (SRI) dan Padi Konvensional di Desa Kebonpedes, Sukabumi

0 5 87

ANALISIS KOMPARASI USAHATANI PADI SAWAH METODE SRI (System of Rice Intensification) DAN KONVENSIONAL DI KECAMATAN GERIH KABUPATEN NGAWI.

0 4 142

ANALISIS KOMPARASI USAHATANI PADI SAWAH METODE SRI (System of Rice Intensification) DAN KONVENSIONAL DI KECAMATAN GERIH KABUPATEN NGAWI

0 0 20