Luas Lahan Karakteristik Responden

77 berjumlah tiga dan dua orang. Tingkat pendidikan memiliki hubungan secara tidak langsung terhadap sikap petani dalam menjalankan atau mengadopsi inovasi sistem usahatani. Biasanya petani yang berpendidikan tinggi relatif lebih cepat dalam mengadopsi suatu inovasi, sebaliknya petani yang berpendidikan rendah agak sulit dalam mengadopsi atau menerapkan suatu inovasi. Petani responden usahatani padi SRI di Desa Cipeuyeum, terdapat petani yang tidak sekolah akan tetapi petani tersebut mampu mencoba dan menerapkan usahatani padi SRI, disamping telah mengikuti beberapa pelatihan, penyuluhan dan magang.

5.4.3. Luas Lahan

Lahan merupakan faktor penting dalam usahatani padi, luasan lahan sangat menentukan hasil produksi yang diperoleh. Luas lahan petani padi organik SRI di Desa Cipeuyeum didominasi oleh petani yang luas lahannya antara 0,10 sampai 0,31 hektar yaitu sebanyak 52,94 persen, diikuti oleh petani dengan luas lahan 0,32–0,42 hektar yaitu sebanyak enam orang 35,29 persen dan sisanya sebanyak dua orang atau 11,76 persen untuk petani dengan luas lahan diatas sama dengan 0,42 hektar. Sedangkan pada petani padi konvensional yang luas lahannya paling besar yaitu yang luas lahannya antara 0,10–0,31 hektar sebanyak 10 orang atau 58,82 persen, diikuti oleh responden petani padi konvensional yang memiliki lahan seluas diatas 0,43 hektar sebanyak lima orang 29,41 persen dan dua orang 11,76 persen yang luas lahannya antara 0,32 sampai 0,42 hektar. Dari data yang ada di lapang tersebut dapat dikatakan Adapun penggolongan responden petani padi SRI dan petani padi konvensional berdasarkan luas lahan secara rinci dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Penggolongan Responden Petani Padi Organik Metode SRI dan Petani Padi Konvensional Anorganik Berdasarkan Luas Lahan Tahun 2009 Luas Lahan Hektar Padi SRI Padi Konvensional Jumlah orang Persentase Jumlah orang Persentase 0,10 – 0,31 9 52,94 10 58,82 0,32 – 0,42 6 35,29 2 11,76 0,43 2 11,76 5 29,41 Total 17 100,00 17 100,00 61 78 Berdasarkan Lionberger dalam Habibullah 2009, lahan pertanian atau luas lahan berkorelasi positif dengan sikap adopsi petani. Artinya semakin luas lahan petani, semakin besar peluang petani dalam mengadopsi teknologi. Beberapa kemajuan teknologi baru mensyaratkan operasi dalam skala usaha yang besar dan memerlukan sumberdaya ekonomi yang substansial untuk menerapkannya, dengan demikian petani yang memiliki lahan yang luas yang akan mampu secara ekonomi untuk menerapkan adopsi inovasi. Hal ini berbeda dengan keadaan karakteristik responden di Desa Cipeuyeum berdasarkan luas lahan, meskipun luas lahan yang paling dominan pada petani padi SRI adalah petani berlahan sempit 0,10-0,31 hektar, namun petani tersebut mau dan menerapkan sistem usahatani SRI. Sedangkan luas lahan diatas 0,43 hektar yang lebih banyak dimiliki oleh petani padi konvensional dapat dijadikan peluang petani untuk mencoba mangadopsi inovasi SRI.

5.4.4. Status Kepemilikan Lahan

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Pendapatan Petani Sistem Tanam SRI (System of Rice Intensification) Dengan Petani Sistem Tanaman Legowo (Studi Kasus: Desa Pematang Setrak, Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai)

2 84 123

Motivasi petani dalam menerapkan metode SRI (System of Rice Intensification): studi kasus di Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya

0 10 118

DAMPAK BUDIDAYA PADI ORGANIK DENGAN METODE SRI (System of Rice Intensification) TERHADAP SUSTAINABILITAS KANDUNGAN C ORGANIK TANAH DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KECAMATAN GUNUNG SUGIH KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

0 16 191

Analisis pendapatan dan margin pemasaran padi ramah lingkungan metode SRI (System of Rice Intensification) (Kasus: desa Ponggang kecamatan Sagalaherang kabupaten Subang, Jawa-Barat)

0 19 177

Analisis Usahatani Padi Konvensional dan Padi System Of Rice Intensification (SRI) Organik (Studi Kasus di Desa Ringgit, Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah)

1 13 168

Analisis Dampak System Rice Of Intensification (SRI) Terhadap Penggunaan Input, Produksi dan pendapatan Usahatani Padi Sawah di Desa Jambenenggang, Sukabumi, Jawa Barat

0 7 233

Analisis Pendapatan Dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Usahatani Kedelai di Desa Cipeuyeum, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur

3 9 62

Analisis Pendapatan Usahatani Padi Metode System Of Rice Intensification (SRI) dan Padi Konvensional di Desa Kebonpedes, Sukabumi

0 5 87

ANALISIS KOMPARASI USAHATANI PADI SAWAH METODE SRI (System of Rice Intensification) DAN KONVENSIONAL DI KECAMATAN GERIH KABUPATEN NGAWI.

0 4 142

ANALISIS KOMPARASI USAHATANI PADI SAWAH METODE SRI (System of Rice Intensification) DAN KONVENSIONAL DI KECAMATAN GERIH KABUPATEN NGAWI

0 0 20