melalui partisipan yang mengevaluasi setiap himpunan faktor secara berpasangan satu dengan yang lain yang menyatakan kepentingan faktor tersebut pada tingkat
yang lebih tinggi pada hierarki yang terbentuk. Beberapa keuntungan menggunakan AHP sebagai alat analisis adalah :
a. Hierarki yang mempresentasikan sistem dapat dipergunakan untuk
menjelaskan bagaimana perubahan elemen pada level bawah. b.
Hierarki memberikan informasi yang lengkap akan struktur dan fungsi dari system pada tingkat bawah dan menentukan faktor-faktor apa saja yang
menjadi bagianmempengaruhi untuk level atas hierarki. Pembatas elemen direpresentasikan oleh level atas dari elemen yang bersangkutan.
c. AHP lebih efisien dibandingkan dengan melihat system secara keseluruhan.
d. AHP stabil dan fleksibel, stabil karena perubahannya yang kecil akan
memberikan pengaruh yang kecil pula dan fleksibel karena tambahan pda struktur hierarki tidak akan merusakmengacaukan bangunan hierarki secara
keseluruhan.
III. METODE PENELITIAN
1.1. Waktu dan Lokasi
Penelitian ini dilakukan di Pantai Kamali, Kota Bau-bau Gambar 3. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja purposive sampling. Waktu
penelitian dari bulan November sampai Desember 2010.
Gambar 3. Lokasi penelitian
1.2. Data yang Diperlukan
Penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu : •
Data primer, dengan melihat langsung kondisi di lapangan dan dari kuisioner terhadap para stakeholder yang terlibat langsung dalam
pengelolaan ekosistem Pantai Kamali hasil reklamasi di Kota Bau-bau. •
Data sekunder, melalui penelusuran berbagai pustaka yang ada di berbagai instansi pemerintah terkait dengan kondisi sosial budaya, ekonomi dan
ekologi.
1.3. Metode Pengumpulan Data
Metode penelitian ini bersifat deskriptif, dimana pengambilan contohnya dilakukan dengan metode survey yaitu metode yang bertujuan untuk meminta
tanggapan responden. Diskusi dan wawancara, panduan kuesioner serta pengamatan langsung terhadap kondisi di pesisir Kamali merupakan beberapa
pendekatan sebagai data primer yang akan digunakan dalam penelitian ini. Penentuan responden dipilih secara sengaja purposive sampling, pengumpulan
data berdasarkan pertimbangan sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian Soehartono, 1999. Responden terdiri dari stakeholder yang mengetahui
permasalahan dan kondisi pesisir Kamali dari berbagai lembagainstansi terkait, swasta, LSM dan masyarakat sekitar.
Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen hasil studipenelitian, peraturan perundang-undangan dan
data-data pendukung lainnya sebagai kompilasi kebijakan dari berbagai sektor baik nasional maupun lokal yang dikeluarkan pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah dari dinasinstansi yang terkait yaitu Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bau-bau, Badan Pengendalian Dampak Lingkungan
Kota Bau-bau, Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Bau-bau, Dinas Pekerjaan
Umum dan lain-lain. 1.4.
Pengambilan Responden
Pengambilan responden untuk metode AHP didasarkan pada stakeholder- stakeholder
terkait yang mengetahui dan memahami persoalan pengelolaan kawasan Pantai Kamali. Pengambilan responden untuk analisis kondisi eksisting
sosial, ekonomi dan lingkungan sebanyak 30 orang, yang terdiri dari 15 responden yang tinggal di kawasan Pantai Kamali dan 15 responden pengguna Pantai
Kamali. 30 responden tersebut terdiri dari pedagang 50 15 orang, 25 jasaswasta 8 orang, 20 PNSswasta 6 orang dan 5 nelayan 2 orang.
Tabel pengambilan jumlah reponden untuk metode AHP dapat dilihat secara lengkap dalam Tabel 1.