Analisis AHP TINJAUAN PUSTAKA

Tabel 1. Pengambilan jumlah responden untuk metode AHP

1.5. Metode Analisis Data

Analisis data yang akan dilakukan meliputi beberapa tahap yaitu :

1.5.1. Analisis Kondisi Eksisting :

• Ekonomi Didasarkan atas kuisioner, yaitu data dikumpulkan dan disederhanakan pencatatannya dengan tabulasi,selanjutnya data tersebut di analisis. Untuk data sekunder akan diambil dari penelusuran pustaka-pustaka terkait di instansi- instansi pemerintah setempat • Lingkungan Dilakukan secara deskriptif dari data sekunder yang ada dan dibandingkan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam pengelolaan lingkungan hidup Pesisir Kamali. • Sosial Didasarkan atas kuisioner, yaitu data dikumpulkan dan disederhanakan pencatatannya dengan tabulasi,selanjutnya data tersebut di analisis. Untuk data sekunder akan diambil dari penelusuran pustaka-pustaka terkait di instansi- instansi pemerintah setempat. No Stakeholder Jumlah orang 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Bapedalda Kota Bau-bau BAPPEDA Kota Bau-bau Dinas Pekerjaan Umum Kota Bau-bau Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Bau-bau Dinas Tata Ruang Kota Bau-bau Dinas Pendapatan Daerah Kota Bau-bau Perguruan Tinggi Organisasi Non Pemerintah LSM Tokoh masyarakat di Pantai Kamali 1 1 1 1 1 1 1 1 6 Jumlah 14

1.5.2. Analisis Alternatif Kebijakan yang Meminimumkan Dampak

Lingkungan Analisis data yang digunakan untuk merumuskan alternatif kebijakan, terkait dengan upaya pengelolaan ekosistem Pantai Kamali hasil reklamasi di Kota Bau-bau yang meminimumkan dampak lingkungan adalah metode AHP analytical hierarchy process. Prinsip kerja AHP adalah penyederhanaan suatu persoalan yang kompleks dan tidak terstruktur, strategis dan dinamis serta menata dalam suatu hierarki. Kemudian tingkat kepentingan setiap variabel diberi nilai numerik secara subjektif tentang arti penting variabel tersebut secara relatif dibanding dengan variable yang lain. Dengan berbagai pertimbangan kemudian dilakukan sintesis untuk menetapkan variabel yang memiliki prioritas tinggi dan berperan untuk mempengaruhi hasil pada system tersebut Marimin, 2002. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyelesaikan suatu masalah dalam AHP adalah dekomposisi, komparatif judgement, sintesis prioritas dan konsistensi logika. Adapun tahapan pendekatan AHP meliputi :

a. Identifikasi Sistem

Identifkasi sistem bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan dan menentukan solusi yang diinginkan. Dalam penelitian ini karena menggunakan pendekatan AHP, maka untuk memecahkan masalah dan solusi yang diiginkan guna mendapatkan alternatif kebijakan yang meminimumkan dampak lingkungan dalam pengelolaan pesisir Kamali di Kota Bau-bau perlu diketahui dahulu faktor yang mempengaruhinya. Untuk mendefinisikan dampaknya, maka pertanyaan yang diajukan adalah dampak ekonomi, lingkungan dan sosial apa yang timbul dari pengelolaan pantai kamali hasil reklamasi di wilayah pesisir Kota Bau-bau dapat dijelaskan sebagai berikut: Dampak Impact Dampak dari dari pengelolaan pantai kamali hasil reklamasi di wilayah pesisir Kota Bau-bau ini adalah dampak ekonomi, sosial dan lingkungan dengan penjabaran dari masing-masing sebagai berikut : - Dampak ekonomi , dalam sistem ini mengandung pengertian bahwa pantai kamali hasil reklamasi di wilayah pesisir Kota Bau-bau dapat memberikan manfaat atau keuntungan ekonomi berupa peningkatan PAD Kota Bau-bau PAD dan dan berdampak juga pada pendapatan masyarakat sekitar kawasan tersebut Pms. - Dampak lingkungan, dalam sistem ini mengandung pengertian bahwa pengelolaan pantai kamali hasil reklamasi di wilayah pesisir Kota Bau-bau telah berdampak pada kondisi habitat alami pantai Khap, kualitas air Ka, kondisi muara sungai Ks, dan biota-biota pantai Kbp disekitar kawasan tersebut - Dampak sosial, mempunyai pengertian sebagai dampak sosial yang diterima masyarakat akibat dari reklamasi pantai kamali di wilayah pesisir Kota Bau-bau menjadi kawasan komersil, bisnis dan ruang publik. Alternatif Kebijakan Solution Alternatif kebijakan yang akan dipilih dalam pengelolaan pantai kamali hasil reklamasi di wilayah pesisir Kota Bau-bau yang meminimumkan dampak lingkungan adalah : - Pembuatan IPAL setiap kegiatan - Regulasi yang ketat untuk pembuangan terhadap badan sungai. - Konservasi Padang Lamun.

b. Penyusunan Struktur Hirarki

Penyusunan struktur hirarki akan diawali dengan tujuan umum, dilanjutkan dengan sub-sub tujuan kriteria dan kemungkinan alternatif-alternatif kebijakan pada tingkatan kriteria paling bawah. Dalam penyusunan hirarki atau struktur keputusan dilakukan dengan menggambarkan elemen sistem atau alternatif keputusan ke dalam suatu abstraksi