Perencanaan Peserta Didik Kegiatan dalam Manajemen Peserta Didik

20 memenuhi beberapa persyaratan yang telah ditentukan oleh lembaga pendidikan tersebut. 3 Seleksi Peserta Didik Seleksi peserta didik merupakan kegiatan pemilihan calon peserta didik untuk menentukan diterima atau tidaknya calon peserta didik menjadi peserta didik di lembaga pendidikan berdasarkan ketentuan yang berlaku. Seleksi peserta didik penting dilakukan terutama bagi lembaga pendidikan yang peserta didiknya melebihi dari daya tampung yang tersedia di lembaga pendidikan tersebut. Adapun cara-cara seleksi yang dapat digunakan adalah : a melalui tes atau ujian, yaitu tes psikotest, tes jasmani, tes kesehatan, tes akademik, atau tes keterampilan b melalui penelusuran bakat kemampuan, biasanya berdasarkan pada prestasi yang diraih oleh calon peserta didik dalam bidang olahraga atau kesenian c berdasarkan nilai STTB atau nilai UAN Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, 2011: 209. Seleksi peserta didik sangat penting dilakukan bagi lembaga pendidikan. Dengan adanya tahap seleksi peserta didik ini, pihak sekolah akan dapat memilih dan mengetahui kemampuan peserta didik yang layak untuk bersekolah di lembaga pendidikan tersebut. Cara-cara seleksi yang digunakan seperti: tesujian, penelusuran bakat dan kemampuan peserta didik, dan nilai STTB atau UAN dapat digunakan pihak sekolah sebagai dasar atau acuan dalam menyeleksi peserta didik untuk dapat atau tidak dapat diterima di sekolah yang diharapkan. 4 Orientasi Peserta Didik Orientasi peserta didik ini dilakukan mulai hari pertama masuk sekolah. Tujuan diadakannya orientasi peserta didik adalah agar peserta didik siap 21 menghadapi kondisi dan situasi sekolah yang baru. Dengan adanya orientasi tersebut peserta didik nantinya akan mampu menghadapi lingkungan budaya baru sekolah yang dapat saja berbedah jauh dengan sekolah sebelumnya. Yang dimaksud dengan orientasi di sini adalah perkenalan yang meliputi lingkungan fisik sekolah dan lingkungan sosial sekolah Eka Prihatin, 2011: 67. Hal senada juga dijelaskan Tim Dosen Administrasi Pendidikan UNY 2010: 52 yang menjelaskan bahwa orientasi peserta didik baru merupakan kegiatan mengenalkan situasi dan kondisi sekolah baru terhadap peserta didik agar peserta didik mampu untuk segera menyesuaikan diri dengan sekolah tempat peserta didik menempuh pendidikan baik menyesuaikan dengan lingkungan fisik sekolah dan lingkungan sosial sekolah. Tujuan dengan orientasi tersebut adalah agar peserta didik mengerti dan mentaati peraturan yang berlaku di sekolah, peserta didik dapat aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan sekolah, dan siap menghadapi lingkungan baru secara fisik, mental dan emosional. Dari dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa orientasi peserta didik ini dilakukan oleh pihak sekolah dengan tujuan untuk mengenalkan lingkungan sekolah baik lingkungan fisik sekolah maupun lingkungan sosial sekolah. Sehingga di dalam kegiatan belajar mengajar peserta didik dapat menyesuaikan dengan kondisi sekolah dan mampu mengikuti kegiatan sekolah secara optimal. 5 Penempatan Peserta Didik Penempatan peserta didik pembagian kelas yaitu kegiatan pengelompokan peserta didik yang dilakukan berdasarkan perbedaan yang ada pada individu meliputi bakat, minat dan kemampuan peserta didik. Pengelompokkan ini dapat 22 juga dilakukan dengan sistem kelas, pengelompokan peserta didik bisa dilakukan berdasarkan kesamaan yang ada pada peserta didik yaitu jenis kelamin dan umur Tim Dosen Administrasi Pendidikan UNY, 2010: 52. Menurut Ali Imron 2011: 97 pengelompokan peserta didik dimaksud untuk membantu mereka agar dapat berkembang secara optimal. Dengan adanya pengelompokan perserta didik akan mudah dikenali. Terdapat dua jenis pengelompokan peserta didik yaitu pengelompokan yang didasarkan atas kemampuan di dalam setting sekolah ability grouping dan pengelompokkam dalam setting kelas sub-grouping with in the class. Dari pendapat-pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penempatan peserta didik atau pembagian kelas dimaksudkan untuk membantu peserta didik agar selalu mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal. Dengan adanya pengelompokan kelas ini peserta didik nantinya akan dipicu untuk selalu berperan aktif dalam stiap kelompok yang telah ditentukan. 6 Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan pencatatan dan pelaporan peserta didik bertujuan untuk mencatat kondisi peserta didik sehingga lembaga pendidikan yaitu sekolah mampu mengontrol dan melakukan bimbingan secara optimal terhadap peserta didik. Kegiatan ini dimulai sejak peserta didik diterima di sekolah sampai dengan tamat atau meninggalkan sekolah. Menurut Tim Dosen Administrasi Pendidikan UNY 2010: 53 pelaporan dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab lembaga dalam perkembangan peserta 23 didik di sebuah lembaga. Adapun pencatatan yang diperlukan untuk mendukung data mengenai peserta didik adalah 1 buku induk peserta didik, berisi catatan tentang peserta didik yang masuk di sekolah tersebut, pencatatan diserta dengan nomor induk peserta didiknomor pokok; 2 buku klapper, pencatatannya diambil dari buku induk dan penulisannya diurutkan berdasar abjad; 3 daftar presensi, digunakan untuk memeriksa kehadiran peserta didik pada kegiatan sekolah; 4 daftar catatan pribadi peserta didik berisi data setiap peserta didik beserta riwayat keluarga, pendidikan dan data psikologis. Biasanya buku ini mendukung program bimbingan dan penyuluhan di sekolah. Hal senada juga dijelaskan Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI 2011: 212 bahwa pencatatan dan pelaporan tentang peserta didik di lembaga pendidikan yaitu sekolah sangat diperlukan. Kegiatan ini dimulai dari peserta didik masuk atau diterima di suatu sekolah sampai dengan peserta didik keluar atau tamat dari sekolah tersebut.Pencatatan peserta didik ini memiliki tujuan yaitu agar pihak sekolah mampu memberikan pengawasan dan mampu memberikan bimbingan yang optimal pada peerta didik. Sedangkan pelaporan dilakukan dengan tujuan sebagai wujud tanggung jawab lembaga agar pihak-pihak terkait mampu mengetahui perkembangan peserta didik di lembaga tersebut. Dari beberapa pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa perencanaan peserta didik merupakan suatu aktivitas yang harus dilakukan berkenaan dengan peserta didik di sekolah, mulai dari peserta didik memasuki sekolah, peserta didik lulus, peserta didik putus sekolah serta angka kepindahan peserta didik dari suatu sekolah ke sekolah lain. Dalam perencanaan peserta didik 24 terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu: menganalisis kebutuhan peserta didik, melakukan rekruitmen peserta didik, menyeleksi peserta didik, orientasi peserta didik, menempatkan peserta didik dalam suatu kelas, dan melakukan pencatatan dan pelaporan

b. Pembinaan Peserta Didik

Langkah berikutnya dalam manajemen peserta didik adalah melakukan pembinaan serta pengembangan terhadap peserta didik. Pembinaan peserta didik ini dilakukan sehingga anak mendapat bermacam-macam pengalamanbelajar untuk bekal kehidupan yang akan datang. Untuk memperoleh pengalaman dan pengetahuan belajar ini, peserta didik harus melakukan bermacam-macam kegiatan. Menurut Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI 2011: 211-212 lembaga pendidikan yaitu sekolah dalam pembinaan dan pengembangan peserta didik biasanya melakukan kegiatan yang disebut dengan kegiatan kurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan kurikuler merupakan semua kegiatan yang pelaksanaannya dilakukan pada jam-jam pelajaran karena kegiatan tersebut telah ditentukan dalam kurikulum dan setiap peserta didik wajib mengikuti kegiatan ini. Kegiatan kurikuler merupakan kegiatan dalam bentuk proses belajar mengajar dikelas dengan nama mata pelajaran atau bidang studi yang ada di sekolah. Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan peserta didik yang dilakukan diluar ketentuan yang telah ada di dalam kurikulum. Kegiatan ekstrakurikuler ini terbentuk berdasarkan bakat dan minat yang dimiliki oleh peserta didik. Setiap peserta didik tidak diwajibkan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Peserta didik 25 dapat memilih mana kegiatan yang yang disukai yang dapat, mengembnagkan kemampuan dirinya. Dapat dikatakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler ini merupakan wadah bagi kegiatan peserta didik diluar jam pelajaran atau diluar kegiatan kurikuler. Dalam kegiatan pembinaan inilah peserta didik diproses untuk menjadi manusia yang diharapkan sesuai dengan tujuan pendidikan. Bakat, minat dan kemampuan peserta didik harus ditumbuh kembangkan secara optimal melalui kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler. Dalam manajemen peserta didik tidak ada anggapan bahwa kegitan kurikuler lebih penting dari kegiatan ekstrakurikuler atau sebaliknya. Kedua kegiatan ini harus dilaksanakan karena saling menunjang satu sama lain baik dalam proses pembinaan maupun pengembangan peserta didik. Langkah selanjutnya dalam manajemen peserta didik adalah pembinaan terhadap peserta didik yang meliputi layanan-layanan khusus yang menunjang manajemen peserta didik. Menurut Tim Dosen Administrasi Pendidikan UNY 2010: 53-55 layanan-layanan yang dibutuhkan peserta didik di sekolah meliputi 1 Layanan bimbingan dan konseling Layanan BK merupakan proses pemberian bantuan terhadap peserta didik agar perkembangannya optimal sehingga anak didik bisa mengarahkan dirinya dalam bertindak dan bersikap sesuai dengan tuntutan dan situasi lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Fungsi bimbingan disini adalah membantu peserta didik dalam memilih jenis sekolah lanjutannya, memilih program, lapangan pekerjaan sesuai bakat,minat, dan kemampuan. Selain itu bimbingan dan konseling juga membantu guru dalam menyesuaikan program pengajaran yang disesuaikan dengan bakat minat peserta didik,serta membantu peserta didik dalam menyesuaikan diri dengan bakat dan minat peserta didik untuk mencapai perkembangan yang optimal. 2 Layanan perpustakaan Diperlukan untuk memberikan layanan dalam menunujang proses pembelajaran di sekolah, melayani informasi yang dibutuhkan serta memberikan layanan rekreatif melalui koleksi bahan pustaka. 26 Keberadaan perpustakaan sangatlah penting karena perpustakaan juga dipandang sebagai kunci dalam pembelajaran peserta didik di sekolah. Bagi peserta didik perpustakaan bisa menjadi penyedia bahan pustaka yang memperkaya dan memperluas cakrawala pengetahuan, meningkatkan ketrampilan, membantu peserta didik dalam mengadakan penelitian, memperdalam pengetahuannya berkaitan dengan subjek yang diminati, serta meningkatkan minat baca peserta didik dengan adanya bimbingan membaca, dan sebagainya. 3 Layanan kantin Kantin diperlukan di tiap sekolah agar kebutuhan anak terhadap makanan yang bersih, bergizi dan higienis bagi anak sehingga kesehatan anak terjamin selama di sekolah. Guru bisa mengontrol dan berkonsultasi dengan pengelola kantin dalammenyediakan makanan yang sehat dan bergizi. Peranan lain dengan adanya kantindi dalam sekolah anak didik tidak berkeliaran mencari makanan dan tidak haruskeluar dari lingkungan sekolah. 4 Layanan kesehatan Layanan kesehatan di sekolah biasanya dibentuk dalam sebuah wadah yang bernama Usaha Kesehatan Sekolah UKS. Sasaran utama UKS untuk meningkatkan atau membina kesehatan peserta didik dan lingkungan hidupnya. Program UKS sebagai berikut 1 mencapai lingkungan hidup yang sehat; 2 pendidikan kesehatan; 3 pemeliharaan kesehatan di sekolah 5 Layanan transportasi Sarana transport bagi peserta didik sebagai penunjang untuk kelancaran proses belajar mengajar, biasanya layanan transport diperlukan bagi peserta didik di tingkat prasekolah dan pendidikan dasar. Penyelenggaraan transportasi sebaiknya dilaksanakan oleh sekolah yang bersangkutan atau pihak swasta. 6 Layanan asrama Bagi peserta didik layanan asrama sangat berguna untuk mereka yang jauh dari keluarga sehingga membutuhkan tempat tinggal yang nyaman untuk mereka beristirahat. Biasanya yang mengadakan layanan asrama di tingkat sekolah menengah dan perguruan tinggi. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa lembaga pendidikan yaitu sekolah dalam proses pembinaan dan pengembangan peserta didik mengupayakan untuk melakukan kegiatan yang disebut kegiatan kurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler. Dalam kegiatan ini peserta didik akan diproses untuk selalu mengembangkan bakat, minat dan kemampuan peserta didik secara optimal. Upaya sekolah dalam pengembangan dan pembinaan peserta didik tidak hanya 27 dengan kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler saja, tetapi dengan membarikan layanan-layanan penunjang peningkatan prestasi peserta didik.

c. Evaluasi Kegiatan Peserta Didik

Evaluasi hasil belajar terhadap peserta didik perlu dilakukan agar lembaga pendidikan mampu mengetahui perkembangan peserta didik dari waktu kewaktu. Ali Imron 2011: 116 menjelaskan bahwa evaluasi peserta didik merupakan proses menentukan nilai seseorang dengan menggunakan patokan-patokan tertentu untuk mencapai suatu tujuan. Evaluasi hasil belajar peserta didik adalah suatu proses menentukan nilai prestasi belajar peserta didik dengan menggunakan patokan tertentu guna mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya. Hal ini dimaksud untuk mengetahui sejauh mana peserta didik telah dapat menampilkan performa yang diharapkan. Tanggung jawab untuk mengevaluasi belajar peserta didik berada di tangan pendidik. Eka Prihatin 2011: 159 menjelaskan bahwa evaluasi adalah suatu proses pengumpulan data menganalisis informasi tentang efektivita dari dampak suatu tahap atau keseluruhan program. Evaluasi juga merupakan bagian integral dari pengelolaan pendidikan, baik ditingkat mikro sekolah, meso Dinas Pendidikan Kota dan Propinsi, maupun makro Departemen. Hal ini didasari dengan pemikiran bahwa dengan adanya evaluasi, lembaga pendidikan dapat mengukur tingkat kemajuan pendidikan pada tingkat sekolah, Dinas Pendidikan kota maupun propinsi, dan Departemen. Evaluasi digunakan untuk melihat perubahan hasil belajar peserta didik baik dalam bidang akademik maupun non akademik. 28 1 Tujuan umum dari evaluasi peserta didik adalah : a Mengumpulkan data-data yang membuktikan taraf kemajuan peserta didik dalam mencapaitujuan yang diharapkan. b Memungkinkan pendidikguru menilai aktifitaspengalaman yang didapat. c Menilai metode mengajar yang digunakan 2 Tujuan khusus dari evaluasi peserta didik adalah : a merangsang kegiatan peserta didik b menemukan sebab-sebab kemajuan atau kegagalan belajar peserta didik c memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan, perkembangan dan bakat peserta didik yang bersangkutan d untuk memperbaiki mutu pembelajarancara belajar dan metodemengajar Tim Dosen Administrasi Pendidikan UNY, 2010: 55-56 Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpilakan bahwa kegiatan evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat penguasaan materi peserta didik. Sehingga dengan adanya kegiatan evaluasi ini pihak sekolah memiliki tolak ukur pencapaian prastasi peserta didiknya menurun atau meningkat.

d. Mutasi Peserta Didik

Secara garis besar mutasi peserta didik diartikan sebagai proses perpindahan peserta didik dari sekolah satu ke sekolah yang lain atau perpindahan peserta didik yang berada dalam sekolah. Menurut Ali Imrom 2011: 152 mutasi merupakan perpindahan peserta didik dari kelas yag satu ke kelas lain yang sejajar, danatau perpindaha peserta didik dari sekolah satu kesekolah lain yang sejajar. Mutasi dapat dilakukan oleh peserta didii karena mereka berhak untuk mendapat layanan pendidikan yang sesuai dengan yang dibutuhkan dan diminati. Untuk mengetahui keadaan peserta didik dengan persis, sekolah harus mempunyai daftar mutasi peserta didik. Daftar tersebut digunakan untuk mencatat keluar masuk peserta didik dalam setiap bulan, semester atau setahun. Hal ini