Waktu Belajar Peserta Didik di SMP Negeri 2 Jatiroto

125 sangat tinggi, terutama dalam hal waktu dan pelaksanaan tugas. Hal ini didorong oleh adanya sanksi atas pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan, baik oleh guru, siswa maupun tenaga kependidikan. Peserta didik dituntut untuk melaksanakan dan mematuhi aturan yang telah ditetapkan oleh sekolah. Peraturan tersebut bersifat mengikat dan disertai dengan sanksi yang tegas. Kedisiplinan ini merupakan faktor utama keberhasilan SMP N 2 Jatiroto dalam meningkatkan prestasi peserta didik baik akademik maupun non akademik. Tujuan adanya sanksi ini yaitu untuk menanamkan dan membina disiplin sekolah terutama disiplin diri. Adapun tata tertib kedisiplinan ini disalurkan melalui kegiatan efektif sekolah, baik siswa maupun tenaga pendidik agar mudah dimonitoring oleh kepala sekolah. Tata tertib ini mengatur guru dan peserta didik ibarat dari ujung rambut sampai ujung kaki. Tata tertib yang ada antara lain seluruh warga sekolah, terutama guru dan peserta didik harus hadir tiap hari paling lambat pukul 07.00 WIB untuk mengikuti apel pagi dan pulang tepat waktu. Kegiatan apel pagi ini ritin dilaksanakan setiap hari sebelum pelajaran dimulai dan wajib diikuti oleh seluruh warga sekolah tanpa terkecuali. Apel pagi ini selain untuk meningkatkan kedisiplinan juga sebagai upaya sekolah untuk mengkondisikan peserta didik sekaligus memberikan motivasi terhadap peserta didik. Di samping kegiatan efektif di sekolah, SMP Negeri 2 Jatiroto juga memantau kegiatan efektif siswa di rumah melalui home visit yaitu kunjungan yang dilakukan bapak ibu guru ke rumah peserta didik tanpa sepengetahuan 126 peserta didik itu sendiri. Hal ini bertujuan untuk mengontrol kegiatan peserta didik di rumah atau diluar jam sekolah. Home visit ini rutin dilakukan sekolah dan dibantu oleh komite sekolah. Jadi SMP Negeri 2 Jatiroto memantau kegiatan belajar siswa baik di sekolah maupun di rumah, sehingga siswa terbiasa untuk berdisiplin diri dalam belajar. Kedisiplinan ini pada awalnya dibudayakan secara paksa dengan cara member sanksi kepada yang melanggar secara tegas. Dengan cara ini ternyata lama kelamaan menjadi budaya dan kebiasaan yang positif, tidak lagi tergantung pada adanya sanksi.Upaya untuk memperbaiki menunjukan sesuatu itu harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan bila perlu dipaksakan pada tahap awalnya. Pada tahap awal merasa terpaksa, tetapi lama-kelamaan menjadi kebiasaan yang baik. SMP Negeri 2 Jatiroto menyadari bahwa kedisiplinan merupakan salah satu faktor penentu kualitas dan kemajuan suatu usaha. Oleh karena SMP Negeri 2 Jatiroto berkualitas dan maju, maka kedisiplinan ini betul- betul diupayakan dan diciptakan secara maksimal. Tingkat kedisiplinan yang tinggi dari warga sekolah menjadi hal yang paling mendasar dan sebagai modal utama dalam upaya meningkatkan mutu sekolah. Suatu hal yang mustahil apabila sekolah ingin meningkatkan kualitas tanpa adanya upaya penanaman disiplin yang tinggi dalam segala hal. Masyarakat sekolah adalah komunitas terdidik yang perilakunya dapat mempengaruhi komunitas masyarakat yang lebih luas. Penanaman disiplin yang ketat bagi peserta didik mempunyai dampak yang sangat kuat terhadap perilaku peserta didik. Namun demikian peserta didik 127 di SMP Negeri 2 Jatiroto tidak pernah merasa terpaksa dan tertekan dengan pemberlakuan disiplin yang ketat tersebut. Tanggung jawab untuk menjaga citra almamater serta nama baik sekolah salah satunya diwujudkan dengan berperilaku disiplin baik di sekolah maupun di luar sekolah. Maka pada setiap eventkegiatan diluar sekolah, tampilan anak-anak SMP Negeri 2 Jatiroto dengan mudah diidentifikasi oleh masyarakat. Budaya disiplin yang dikembangkan di SMP Negeri 2 Jatiroto meliputi seluruh aspek. Disiplin waktu meliputi kehadiran siswa pada pagi hari, pemanfaatan waktu istrahat, kegiatan ekstrakurikuler, dan waktu kosong lainnya menjadi prioritas utama. Selain itu cara siswa berpakaian dan keserasian pribadi siswa, juga juga memperolah perhatian dari guru. Selain apel pagi yang diadakan setiap hari, SMP Negeri 2 Jatiroto membisakan peserta didiknya untuk berbaris didepan kelas masing-masing sebelum memasuki ruang kelas. Hal ini dilakukan setelah apel pagi dan sebelum jam pelajaran pertama dimulai. Semua peserta didik berbaris di depan kelas masing dan bersalaman atau berjabat tangan dengan bapak ibu guru secara teratur untuk memasuki kelas. Hal ini bertujuan untuk memudahkan guru untuk mengkondisikan maupun mendisiplinkan peserta didik terkait dengan keserasian pribadi peserta didik. Keserasian peserta didik tersebut meliputi potongan rambut, kebersihan kuku, serta penggunaan perhiasan pribadi yang tidak sesuai dengan ketentuan. Jadi keberhasilan SMP N 2 Jatiroto Wonogiri ini salah satunya adalah ditentukan oleh adanya kedisiplinan seluruh warga sekolah yang didukung oleh orang tuawali murid maupun lingkungan. 128 2 Budaya Kerja Keras, dan Komitmen Tinggi Kebiasaan bekerja keras dan berkomitmen yang tinggi merupakan bagian dari budaya sekolah yang diterapkan di SMP Negeri 2 Jatiroto. Seluruh komponen sekolah menyadari dan meyakini bahwa dengan komitmen seluruh warga sekolah yang tinggi akan memunculkan sikap kerja keras dari warga sekolah sehingga semua cita-cita sekolah yang tertuang dalam visi dan misi sekolah dapat tercapai. Penerapan pembiasaan berkomitmen tinggi sebagai pengembangan dari budaya akademik yang diberlakukan bagi seluruh warga sekolah, dimaksudkan agar seluruh komponen warga sekolah memiliki sikap berusaha dan dan bekerja keras sehingga akan tertanam rasa tanggung jawab yang besar dalam melaksanakan tugas masing-masing. Komitmen tinggi dalam setiap pelaksanaan tugas yang dilaksanakan oleh semua warga sekolah, nantinyaakan memberikan sumbangan yang besar terhadap peningkatan prestasi peserta didik baik prestasi akademik maupun non akademik yang nantinya akan mengarah pada peningkatan prestasi sekolah. Indikator pelaksanaan budaya bekerja keras di sekolah ini, dapat diidentifkasikan dalam kegiatan akademik maupun non akademik baik di kelas maupun di luar kelas. Budaya kerja keras dan berkompetisi yang ditanamkan dalam setiap pelaksanaan tugas baik bagi guru maupun peserta didik SMP Negeri 2 Jatroto semuanya bertujuan untuk meningkatkann prestasi peserta didik tanpa terkecuali. Sebagai bentuk pelaksanaan tanggung jawab dan komitmen bersama untuk selalu meningkatkan prestasi peserta didik, sekolah menambah jam pada kegiatan belajar mengajar dari 38 jam setiap minggu menjadi 42 jam perminggu,