Prestasi Non Akademik di SMP Negeri 2 Jatiroto

111

6. Peserta Didik yang Berprestasi dalam Bidang Non Akademik di SMP

Negeri 2 Jatiroto Banyak prestasi yang dapat dihasilkan peserta didik dalam bidang non akademik di SMP Negeri 2 Jatiroto. Selain basket yang menjadi icon sekolah, cabang kegiatan lain khususnya olah raga seperti atletik lompat jauh, lari, tolak peluru , tenis meja, voly, futsal, kegiatan kepramukaan dan kesenian juga selalu mendapat prestasi pada setiap tahunnya dalam ajang POPDA maupun ajang kompetisi lain. Pada Tahun 2013 peserta didik atas nama Wahyu Widyastuti, Ina Herdiana, Cristy Yuna menjadi juara 1 tingkat Kabupaten dalam kompetisi lari 200m, 400m, dan 800m. Pada tahun yang sama tim bola basket putra SMP Negeri 2 Jatiroto, yang terdiri dari 10 orang peserta didik dan tim bola basket putri SMP Negeri 2 Jatiroto yang terdiri dari 7 orang peserta didik menjadi juara pertama dalam ajang POPDA tingkat Kabupaten Wonogiri yang selanjutnya tim bola basket putra SMP Negeri 2 Jatiroto juga menjuarai dalam ajang Junior Basket Ball League JRBL Solo Series tingkat karesidenan Surakarta sedangkan tim basket putri menjadi runner up atau juara 2. Daftar pserta didik berprestasi non akademik terinci pada tabel terlampir.

7. Karakteristik dan kondisi latar belakang peserta didik di SMP Negeri 2

Jatiroto Orang tua wali peserta didik merupakan faktor pendukung sekaligus customer dari proses pendidikan. Partisipasi orang tuawali murid di SMP negeri 2 Jatiroto sangat dibutuhkan bagi sekolah dalam memberikan kontribusi positif baik berupa materi maupun pemikiran-pemikiran demi kemajuan sekolah. Melalui 112 rapat wali murid yang diadakan pihak SMP Negeri 2 Jatiroto, orang tua siswa dituntut dan diarahkan untuk selalu memberikan pengawasan lebih terhadap anak- anaknya agar pola pengajaran dan pembelajaran tidak hanya terpaku disekolah saja. Selain itu dalam kesempatan lain orang tuawali murid dapat menyampaikan aspirasi dan pemikiran-pemikiran untuk kemajuan prestasi peserta didik. Sesuai dengan letak geografis SMP Negeri 2 Jatiroto berada di kawasan penduduk pedesaan, maka latar belakang sosial wali murid didominasi oleh petani dan buruh bangunan. Sebagaian besar orang tua siswa yang menjadi buruh demi menyambung hidup membuat orang tua harus meninggalkan anaknya untuk merantau. Jadi mau tidak mau anak hanya dititipkan orang terdekat seperti nenek dan kakeknya, sehingga hal tersebut akan berpengaruh terhadap pengawasan pola belajar dan aktifitas anak di rumah. Keadaan tingkat pendidikan orang tua siswa di SMP Negeri 2 Jatiroto juga tergolong sangat rendah bahkan ada yang orang tuanya tidak bersekolah. Sehingga akan berpengaruh terhadap pola pendidikan dan pola belajar siswa di rumah. Rendahnya tingkat pendidikan orang tua dan kurangnya pengawasan orang tua karena tuntutan pekerjaan tersebut akan berdampak pada rendahnya kualitas pembelajaran anak yang pada akirnya akan mempengaruhi input yang masuk ke SMP negeri 2 Jatiroto. Input yang masuk ke SMP Negeri 2 Jatiroto ini sangat rendah, hal ini dikarenakan bahwa input yang masuk berasal dari SD yang berada di pedesaan dan memiliki kualitas output yang rendah pula. Namun demikian hal tersebut tidak menjadi penghambat bagi pihak sekolah untuk selalu berusaha