Ciri-ciri Pembelajaran Model Problem Based Learning PBL

John Dewey seorang ahli pendidikan berkebangsaan Amerika menjelaskan 6 langkah dalam pembelajaran berbasis masalah Problem Based Learning sebagai berikut 14 : 1 Merumuskan masalah. Guru membimbing siswa untuk menentukan masalah yang akan dipecahkan dalam proses pembelajaran, walaupun sebenarnya guru telah menetapkan masalah tersebut. 2 Menganalisis masalah. Langkah peserta didik meninjau masalah secara kritis dari berbagai sudut pandang. 3 Merumuskan hipotesis. Langkah siswa merumuskan berbagai kemungkinan pemecahan sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki. 4 Mengumpulkan data. Langkah siswa mencari dan menggambarkan berbagai informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah. 5 Pengujian hipotesis. Langkah siswa dalam merumuskan dan mengambil kesimpulan sesuai dengan penerimaan dan penolakan hipotesis yang diajukan. 6 Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah. Langkah siswa menggambarkan rekomendasi yang dapat dilakukan sesuai rumusan hasil pengujian hipotesis dan rumusan kesimpulan. 14 Jumanta Hamdayama, Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia, 2014 Hal. 210. Secara umum langkah-langkah model pembelajaran ini adalah : 1 Menyadari Masalah. Dimulai dengan kesadaran akan masalah yang harus dipecahkan. Kemampuan yang harus dicapai siswa adalah siswa dapat menentukan atau menangkap kesenjangan yang dirasakan oleh manusia dan lingkungan sosial. 2 Merumuskan Masalah. Rumusan masalah berhubungan dengan kejelasan dan kesamaan persepsi tentang masalah dan berkaitan dengan data-data yang harus dikumpulkan. Diharapkan siswa dapat menentukan prioritas masalah. 3 Merumuskan Hipotesis. Siswa diharapkan dapat menentukan sebab akibat dari masalah yang ingin diselesaikan dan dapat menentukan berbagai kemungkinan penyelesaian masalah. 4 Mengumpulkan Data. Siswa didorong untuk mengumpulkan data yang relevan. Kemampuan yang diharapkan adalah siswa dapat mengumpulkan data dan memetakan serta menyajikan dalam berbagai tampilan sehingga sudah dipahami. 5 Menguji Hipotesis. Siswa diharapkan memiliki kecakapan menelaah dan membahas untuk melihat hubungan dengan masalah yang diuji. 6 Menetukan Pilihan Penyelesaian. Kecakapan memilih alternatif penyelesaian yang memungkinkan dapat dilakukan serta dapat memperhitungkan kemungkinan yang dapat terjadi sehubungan dengan alternatif yang dipilihnya.

E. Manfaat Model Pembelajaran Problem Based Learning

Pembelajaran berbasis masalah tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa. Pembelajaran berbasis masalah dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah, dan keterampilan intelektual belajar berbagi peran orang dewasa melalui pelibatan mereka dalam pengalaman nyata atau simulasi dan menjadi pembelajar yang otonom dan mandiri. Menurut Sudjana, manfaat khusus yang diperoleh dari metode Dewey adalah metode pemecahan masalah. Tugas guru adalah membantu para siswa merumuskan tugas-tugas, dan bukan menyajikan tugas-tugas pelajaran. Objek pelajaran tidak dipelajari dari buku, tetapi dari masalah yang ada di sekitarnya 15 . F. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Problem Based Learning Sebagai suatu strategi pembelajaran, PBL memiliki beberapa keunggulan, diantaranya 16 : a. Pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran. b. Pemecahan masalah dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa. c. Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa. 15 Mohammad Jauhar, Implementasi Paikem dari Behavioristik sampai Kontrivistik sebuah Pengembangan Pembelajaran Berbasis CTL Contextual Teaching Learning. Jakarta: Prestasi Pustakarya, 2011 Cet ke 1, Hal. 88. 16 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Predena, 2006 Cet ke 7, Hal. 220.