Klasifikasi indeks daya beda adalah
5
: D = 0,00
–0,20 :Jelek D = 0,20
–0,40 : Cukup D = 0,40
–0,70 : Baik D = 0,70
–1,00 : Baik Sekali D = negative, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai nilai
D negative sebaiknya dibuang saja
I. Teknik Pengolahan Data
Setelah data-data diperoleh maka sebelumnya terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan adalah uji
Lilliefors. Uji normalitas menguji kecerdasan berasal dari populasi berdistribusi normal dengan taraf signifikan 0,05
6
. Langkah-langkahnya sebagai berikut: 1. Hipotesis
Ho : data sampel berasal dari populasi berdistribusi normal Ha : data sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal
2. Urutkan sampel dari yang terkecil hingga terbesar 3. Tentukan nilai
dari tiap-tiap data berikut dengan rumus
̅
Dengan: = Skor Baku
;
̅
= Nilai rata-rata sampel = Skor Data
; S = Simpangan baku sampel 4. Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai
berdasarkan tabel dan sebut dengan F
dengan aturan: Jika
0, maka F = 0,5 + nilai tabel
Jika 0, maka F
= 1 – 0,5 + nilai tabel
5. Hitung proporsi ,
, ...., yang lebih kecil atau sama dengan
.
5
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2011 Hal. 218.
6
Budi Susetyo, Statistika Untuk Analisis Dalam Penelitian. Bandung: PT Refika Aditama, 2010 Hal. 172.
Jika proporsi dinyatakan oleh S , maka:
S =
6. Hitung selisih F ˗ S
kemudian tentukan harga mutlaknya. 7. Ambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut, nilai ini
dinamakan .
8. Memberikan interpretasi membandingkan dengan
. adalah harga
yang diambil dari tabel harga kritis uji Lilliefors. 9. Mengambil kesimpulan berdasarkan harga
dan yang telah didapat.
Apabila maka sampel berdasarkan populasi berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas merupakan pengujian dua rata-rata memiliki distribusi tertentu
7
. Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah kedua data pada kelas eksperimen dan kontrol tersebut homogen atau tidak. Uji homogenitas
dilakukan dengan menggunakan dua varian atau uji Fisher. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
;
dimana =
dan =
Keterangan: F
= = Varian data pertamavarian terbesar
= Varian data keduavarian terkecil Adapun kriteria pengujiannya sebagai berikut:
Ho diterima jika Ho : data memiliki varian homogen
Ha ditolak jika Ha : data tidak memiliki varian homogen
7
Budi Susetyo, Statistika Untuk Analisis Dalam Penelitian. Bandung: PT Refika Aditama, 2010 Hal. 160.
J. Hipotesis Statistik
Langkah analisis data dalam penelitian ini adalah uji hipotesis dengan menggunakan perhitungan statistik Uji beda rata-rata Uji t
Uji t Jika kedua kelompok sampel homogen maka rumus yang digunakan adalah
sebagai berikut:
=
̅ ̅
√
: dsg = √
Keterangan:
̅ =
nilai rata-rata untuk kelompok 1
̅ =
nilai rata-rata untuk kelompok 2
=
jumlah sampel kelompok 1
=
jumlah sampel kelompok 2
=
varian sampel kelompok 1
=
varian sampel kelompok 2
S =
standar deviasi Jika kelompok sampel heterogen, maka uji beda rata-rata uji t
menggunakan rumus sebagai berikut:
̅ ̅
√
;
Penelitian ini menggunakan hipotesis statistik sebagai berikut : H
: µ
1
= µ
2
H
a
: µ
1
µ
2
Dimana: µ
1
= Rata-rata hasil belajar dalam kegiatan belajar mengajarnya menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning
µ
2
= Rata-rata hasil belajar dalam kegiatan belajar mengajarnya menggunakan model tradisional
Maksud dari rumusan hipotesis statistik diatas adalah sebagai berikut: H
= Tidak ada perbedaan hasil belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajarnya
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan hasil belajar siswa yang dalam kegiatan belajar mengajarnya menggunakan
model tradisional. H
a
= Ada perbedaan terhadap hasil belajar siswa yang dalam kegiatan belajar mengajarnya menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning
lebih besar dari hasil belajar siswa yang dalam kegiatan belajar mengajarnya menggunakan model tradisional
57
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Hasil Uji Soal
1. Hasil Uji Validitas
Menurut Suharsimi Arikunto, validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen bersangkutan yang mampu mengukur
apa yang akan diukur.
1
Validitas adalah suatu tingkatan yang mengukur karakteristik yang ada dalam fenomena didalam penyidikan. Dalam
penulisan ini, validitas yang digunakan adalah validitas uji butir soal yang merupakan tipe validitas yang mempertanyakan apakah valid atau
karakteristik dapat diukur secara akurat oleh indikator-indikatornya. Dalam penelitian ini berikut hasil rekaptulasi uji validitas dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1 Rekaptulasi Hasil Uji Validitas
Keterangan Nomor Soal
Jumlah Soal
Valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13,
14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 24, 26, 27, 28, 29, dan 30
27
Tidak Valid 21, 23, dan 25
3
30
1
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2011 Hal. 185.
Berdasarkan hasil rekaptulasi uji validitas maka terdapat 27 soal yang memenuhi kriteria dan bisa dikatakan valid, serta terdapat 3 soal
yang tidak memenuhi kriteria dan dikatakan tidak valid. Hasil uji validitas yang dilakukan menggunakan SPSS dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas
Nomor Soal Hasil Uji Validitas
Keterangan
1. 0.770902
Valid 2.
0.633336 Valid
3. 0.636847
Valid 4.
0.576386 Valid
5. 0.529355
Valid 6.
0.500997 Valid
7. 0.562129
Valid 8.
0.525745 Valid
9. 0.503766
Valid 10.
0.604977 Valid
11. 0.507553
Valid 12.
0.572389 Valid
13. 0.534841
Valid 14.
0.542245 Valid
15. 0.534841
Valid 16.
0.514485 Valid
17. 0.542245
Valid 18.
0.664859 Valid
19. 0.500263
Valid 20.
0.530273 Valid
21. 0.217414
Tidak Valid 22.
0.577009 Valid
23. 0.085075
Tidak Valid 24.
0.550213 Valid
25. 0.333151
Tidak Valid 26.
0.542126 Valid
27. 0.612737
Valid 28.
0.509513 Valid
29. 0.523622
Valid 30.
0.538808 Valid
Berdasarkan hasil SPSS diatas maka peneliti memakai hasil soal yang valid untuk diuji coba ke kelas kontrol dan kelas
eksperimen yaitu sebanyak 27 soal.
2. Hasil Uji Reabilitas
Reabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Suatu tes dikatakan reliabil bila tes
mampu mengukur secara akurat dan konsisten.
2
Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai alat
statistik. Reliabilitas menunjukkan sejauhmana hasil pengukuran dengan alat tersebut dapat dipercaya. Hasil pengukuran harus
reliabel dalam artian harus memiliki tingkat konsistensi dan kemantapan.
Dari 30 butir soal yang valid dibuat menjadi 27 soal yang valid dan di uji reabilitasnya menggunakan aplikasi SPSS. Hasil
perhitungan uji reabilitas sebesar 0.910. Artinya 27 soal yang dibuat valid dan layak untuk dipergunakan..
2
Suprapto, Metodologi Penelitian Ilmu Pendidikan dan Ilmu-Ilmu Pengetahuan Sosial. Yogyakarta: CAPS, 2013 Hal.141.