Kajian Teori LANDASAN TEORI

Model pembelajaran berbasis masalah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan para proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah 10 . Pembelajaran ini tidak mengharapkan siswa hanya mendengarkan, mencatat, kemudian menghafal materi pelajaran, tetapi siswa dituntut aktif berfikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data, dan yang terakhir menyimpulkan. Kata kunci dari pembelajaran ini adalah tanpa masalah maka tidak mungkin ada proses pembelajaran. Pembelajaran berbasis masalah memiliki karakteristik: 1 belajar dimulai dengan suatu masalah, 2 memastikan bahwa masalah tersebut berhubungan dengan dunia nyata siswa, 3 mengorganisasikan pelajaran seputar masalah, bukan seputar disiplin ilmu, 4 memberikan tanggung jawab yang besar kepada siswa dalam membentuk dan menjalankan secara langsung proses belajar mereka sendiri, 5 menggunakan kelompok kecil, dan 6 menuntut siswa untuk mendemonstrasikan yang telah mereka pelajari dalam bentuk produk atau kinerja. Berdasarkan uraian diatas, tampak jelas bahwa pembelajaran berbasis masalah dimulai dengan adanya masalah yang dalam hal ini masalah tersebut dimunculkan oleh siswa maupun guru, lalu kemudian guru membimbing siswa untuk menggali pengetahhuan yang dimilikinya dan yang mereka ketahui tentang pemecahan masalah tersebut. Penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih peserta didik menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi ataupun perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama 11 . Pembelajaran berbasis masalah melibatkan peserta didik dalam prosses pembelajaran yang aktif, kolaboratif, dan berpusat kepada peserta didik yang mengembangkan 10 Jumanta Hamdayama, Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia, 2014 Hal. 209. 11 Junaedi, Strategi Pembelajaran. Surabaya: Learning Assistance Program For Islamic School, 2008 Slide. 25. kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan belajar mandiri yang diperlukan untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan dan karir, dalam lingkungan yang bertambah kompleks sekarang ini. Pembelajaran berbasis masalah ini dapat dimulai dengan melakukan kerja kelompok antar peserta didik, mereka menyelidiki sendiri, menemukan permasalahan, kemudian menyelesaikan masalahnya dibawah petunjuk guru. Pembelajaran berbasis masalah menyarankan kepada peserta didik untuk mencari atau menentukan sumber-sumber pengetahuan yang relevan. Pembelajaran berbasis masalah memberikan tantangan kepada peserta didik untuk belajar sendiri. Dalam hal ini peserta didik lebih diajak untuk membentuk suatu pengetahuan dengan sedikit bimbingan atau arahan guru, sementara pada pembelajaran tradisional peserta didik lebih diperlakukan sebagai penerima pengetahuan yang diberikan secara terstruktur oleh guru. Pembelajaran berbasis masalah atau Problem Based Learning PBL merupakan salah satu model pembelajaran yang inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa. PBL adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan peserta didik untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga peserta didik dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah. Cara mencapai hasil pembelajaran secara optimal, pembelajaran berbasis masalah perlu dirancang dengan baik mulai dari penyiapan masalah yang sesuai dengan kurikulum yang dikembangkan dikelas, memunculkan masalah dari peserta didik, peralatan yang mungkin diperlukan, dan penilaian yang digunakan. Pengajar yang menerapkan model ini harus mengembangkan diri melalui pengalaman mengelola dikelasnya, melalui pendidikan pelatihan atau pendidikan formal yang berkelanjutan. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa model Problem Based Learning Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam kemampuan keterampilan berfikir dan keterampilan pemecahan masalah sehingga menjadi pelajar yang mandiri. Dalam model ini peran guru menyajikan masalah dan membentuk kelompok kecil serta memfasilitasi siswa dalam proses berjalannya pembelajaran. Dengan demikian diharapkan siswa dapat mengembangkan cara berfikir yang lebih tinggi sehingga meningkatkan prestasi belajarnya.

B. Ciri-ciri Pembelajaran Model Problem Based Learning PBL

Menurut Arends karakteristik model pembelajaran berbasis masalah sebagai berikut 12 : 1 Pengajuan pertanyaan atau masalah. Pembelajaran berbasis masalah dimulai dengan pengajuan pertanyaan atau masalah, bukannya mengorganisasikan di sekeliling atau di sekitar prinsip-prinsip atau keterampilan- keterampilan teretntu. Pembelajaran berbasis masalah mengorganisasikan pengajaran di sekitar pertanyaan atau masalah yang kedua-duanya secara sosial penting dan secara pribadi bermakna bagi siswa. Mereka mengajukan situasi kehidupan nyata autentik untuk menghindari jawaban sederhana, dan memungkinkan adanya berbagai macam solusi untuk situasi itu. 2 Berfokus pada keterkaitan antar disiplin. Masalah yang diselidiki telah benar-benar nyata agar dalam pemecahannya siswa meninjau masalah itu dari banyak mata pelajaran. 12 Mohammad Jauhar, Implementasi Paikem dari Behavioristik sampai Kontrivistik sebuah Pengembangan Pembelajaran Berbasis CTL Contextual Teaching Learning. Jakarta: Prestasi Pustakarya, 2011 Cet ke 1, Hal. 87.