berdistribusi normal dan homogen, sehingga pengujian data hasil belajar kedua kelas dilanjutkan pada analisis data berikutnya, yakni uji hipotesis
menggunakan uji “t” dengan kriteria pengujian: Jika
t
hitung
t
tabel
maka Ho diterima, Ha ditolak. Jika
t
hitung
t
tabel
maka Ho ditolak, Ha diterima. Untuk menentukan nilai
t
hitung
digunakan rumus sebagai berikut:
T
hitung
=
̅ ̅
√
Tabel 4.11 Hasil Uji Hipotesis
Statistik Pretest
Posttest Eksperimen
Kontrol Eksperimen
Kontrol N
36 35
36 35
̅
52,87 44,30
73,78 61,42
S² 139,25
47,18 131,56
73,39
T
hitung
3,79 2,46
T
tabel
2,53 1,66
Keputusan
Tidak Terdapat Perbedaan Terdapat Perbedaan
Dari tabel 4.11, pada nilai pretest tampak bahwa thitung ttabel
yaitu 3.792.53 sehingga hipotesis nol Ho diterima dan hipotesis alternative Ha ditolak. Maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antara hasil pretest kelas X MIA 4 sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIA 2 sebagai kelas kontrol.
Berbeda dengan hasil perolehan pretest, hasil perolehan posttest kedua kelas setelah diberi model pembelajaran yang berbeda yaitu didapat
thitung ttabel yaitu 2,46 1,66 sehingga hipotesis nol Ho ditolak dan hipotesis alternative Ha diterima. Dengan diterimanya Ha pada
pengujian hipotesis tersebut, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini dapat menguji kebenaran hipotesis yaitu terdapat pengaruh penggunaan model
pembelajaran Problem Based Learning terhadap hasil belajar Ekonomi siswa. Hal tersebut menunjukan rata-rata hasil belajar Ekonomi kelas
eksperimen lebih baik daripada rata-rata hasil belajar Ekonomi kelas kontrol.
E. Pembahasan Hasil Penelitian
Pada penelitian ini, penerapan model pembelajaran Problem Based Learning di SMAN 29 Jakarta merupakan penelitian yang baru
sehingga menciptakan suasana belajar yang berbeda seperti biasanya. Tahap dan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model
Problem Based Learning berbeda dengan model pembelajaran tradisional.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dalam kegiatan belajar
mengajar dapat meningkatkan partisipasi dan keaktifan berdiskusi siswa sehingga siswa bukan hanya sebagai pendengar didalam kelas
dan membuat pelajaran tidak membosankan karena siswa dituntut untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran tersebut dan minat siswa
untuk belajar meningkat dari biasanya. Perbedaan model pembelajaran Problem Based Learning yang
digunakan menunjukan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning sebagai model eksperimen lebih baik dibandingkan model
pembelajaran tradisional yang biasa digunakan. Sehingga model pembelajaran Problem Based Learning mempunyai pengaruh terhadap
hasil belajar siswa terutama pada mata pelajara Ekonomi. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata hasil belajar pada
kelas eksperimen yang menggunakan model Problem Based Learning mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dimana nilai rata-rata
belajar posttest 73,78 lebih besar dibandingkan nilai hasil belajar pretest
sebesar 52,87 sehingga model pembelajaran Problem Based Learning lebih mempengaruhi hasil belajar siswa dibandingkan dengan model
konvensional. Dalam penelitian ini terlihat jelas bahwa model Problem Based
Learning mampu memberikan perubahan hasil belajar pada siswa, sehingga model pembelajaran Problem Based Learning menjadi salah
satu model pembelajaran yang dapat dilakukan guru untuk kegiatan pembelajaran agar menciptakan suasana belajar yang baru dengan
memberikan suatu masalah yang menarik dan dapat dipecahkan masalah tersebut oleh siswa.
Berdasarkan uji-t yang dilakukan, maka terdapat pengaruh hasil belajar yang diperoleh dengan menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning. Hasil uji-t dengan taraf signifikan 0.05 menunjukan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning
berpengaruh dengan menunjukan angka dengan daerah penerimaan Ha yaitu sebesar 2,46 1,66, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.