Ciri-Ciri Perilaku Belajar Tinjauan tentang Perilaku Belajar a. Pengertian Perilaku

27 1. Kebiasaan Setiap siswa yang telah mengalami proses belajar, kebiasaan-kebiasaannya akan tampak berubah. Kebiasaan itu timbul karena proses penyusutan kecenderungan respons dengan menggunakan stimulasi yang berulang-ulang. dalam proses belajar, pembiasaan juga meliputi pengurangan perilaku yang tidak diperlukan. Karena proses penyusutanpengurangan inilah, muncul satu pola bertingkah laku baru yang relatif menetap dan otomatis. 2. Keterampilan Keterampilan adalah kegiatan yang berhubungan dengan urat-urat syaraf dan otot-otot neuromuscular yang lazimnya tampak dalam kegiatan jasmaniah seperti menulis, mengetik, olah raga, dan sebagainya. Meskipun sifatnya motorik, namun keterampilan itu memerlukan koordinasi gerak yang teliti dan kesadaran tinggi. Dengan demikian, siswa yang mengeluarkan gerakan motorik dengan koordinasi dan kesadaran yang rendah dapat dianggap kurang atau tidak terampil. 3. Pengamatan Pengamatan artinya proses menerima, menafsirkan, dan memberi arti rangsangan yang masuk melalui indera-indera seperti mata dan telinga. Berkat pengalaman belajar seorang siswa akan mampu mencapai pengamatan yang benar objektif sebelum mencapai pengertian. Pengamatan yang salah akan mengakibatkan timbulnya pengertian yang salah pula. 4. Berpikir Asosiatif dan Daya Ingat Secara sederhana berfikir asosiatif adalah berfikir dengan cara mengasosiasikan sesuatu dengan lainya. Berfikir asosiatif itu merupakan proses pembentukan hubungan antara rangsangan dengan respons. Dalam hal ini perlu 28 dicatat bahwa kemampuan siswa untuk melakukan hubungan asosiatif yang benar amat dipengaruhi oleh tingkat pengertian atau pengetahuan yang diperoleh dari hasil belajar. 5. Berpikir Rasional dan Kritis Berfikir rasional dan kritis adalah perwujudan periaku belajar terutama yang bertalian dengan pemecahan masalah. Pada umumnya siswa yang berfikir rasional akan menggunakan prinsip-prinsip dan dasar-dasar pengertian dalam menjawab pertanyaan “bagaimana dan mengapa”. 6. Sikap Dalam arti yang sempit sikap adalah pandangan atau kecenderungan mental. Sikap adalah kecenderungan yang relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik atau buruk terhadap orang atau barang tertentu. 7. Inhibisi Secara ringkas inhibisi adalah upaya pengurangan atau pencegahan timbulnya suatu respons tertentu karena ada proses respons lain yang sedang berlangsung. Dalam hal belajar, yang dimaksud dengan inhibisi adalah kesangupan siswa untuk mengurangi atau menghentikan tindakan yang tidak perlu, lalu memilih atau melakukan tindakan lainnya yang lebih baik ketika ia berinteraksi dengan lingkungannya. 8. Apresiasi Pada dasarnya, apresiasi berarti suatu pertimbangan judgment mengenai arti penting atau nilai sesuatu. Dalam penerapannya, apresiasi sering diartikan sebagai penghargaan atau penilaian terhadap benda-benda baik yang abstrak maupun yang kongkrit- yang memiliki nilai luhur, Apresiasi adalah gejala ranah 29 afektif yang pada umumnya ditujukan pada karya-karya seni budaya seperti: seni sastra, seni musik, seni lukis, drama, dan lain sebagainya. 9. Tingkah Laku Afektif Tingkah laku afektif adalah tingkah laku yang menyangkut keanekaragaman perasaan seperti: takut, sedih, gembira, kecewa, senang, benci, was-was, dan sebagainya. Tingkah laku seperi ini tidak terlepas dari pengaruh pengalaman belajar. Oleh karenanya, ia juga dapat dianggap sebagai perwujudan perilaku belajar.

f. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Berdasarkan beberapa pengertian belajar, telah dirangkum bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku melalui latihan atau pengalaman. Seberapa jauh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari proses belajar sangat dipengaruhi banyak faktor. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata 2011: 162 faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat bersumber dari dalam diri individu dan lingkungan individu. 1. Faktor-faktor dalam diri individu Faktor-faktor dalam diri individu atau si pelajar yang mempengaruhi usaha dan keberhasilan belajarnya menyangkut aspek jasmaniah maupun rohaniah dari individu. Aspek jasmaniah mencakup kondisi fisik dan kesehatan jasmani dari individu. Aspek rohaniah menyangkut kondisi kesehatan psikis, kemampuan-kemampuan intelektual, sosial, psikomotor serta kondisi afektif dan konatif dari individu.