Kecenderungan dan Kesesuaian Variabel Histogram
60
: ̅
Sugiyono, 2010: 228. Jika koefisian korelasi sudah ditemukan maka selanjutnya diinterpretasi
dengan pedoman interpretasi koefisien korelasi untuk melihat tingkat hubungannya. Berikut adalah pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap
koefisien korelasi: Tabel 13. Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat rendah 0,20
– 0,399 Rendah
0,40 – 0,599
Sedang 0,60
– 0,799 Kuat
0,80 – 1,000
Sangat Kuat
3 Menguji signifikansi koefisien korelasi r
xy
Uji signifikansi digunakan untuk mengetahui apakah harga r
xy
signifikan atau
tidak. Uji signifikansi dilakukan dengan rumus uji t sebagai berikut:
√ √
Keterangan: : Harga t hitung
: Banyaknya subyek yang terlihat : Koefisien korelasi
Sugiyono, 2010: 230. Kriteria dalam uji signifikansi koefisien korelasi adalah jika nilai signifikansi p
0,05 maka koefisien korelasi tidak signifikan. Jika nilai signifikansi p 0,05 maka koefisien korelasi signifikan.
4 Mencari koefisien determinasi r
2
Besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dapat diketahui dengan mencari koefisien determinasi. Koefisien determinasi disebut koefisien
61 penentu karena varians yang terjadi pada variabel terikat dapat dijelaskan
melalui varians yang terjadi pada variabel bebas Sugiyono, 2010: 231. Besarnya koefisien determinasi adalah kuadrat dari koefisien korelasi r
2
.