Dari hasil uji koefisien determinasi secara parsial menunjukkan bahwa variabel praktik kerja lapangan PKL memberikan pengaruh
self-efficacy
sebesar 9,54.
Self-efficacy
dalam penelitian ini selain berfungsi sebagai variabel independen yang memberi pengaruh terhadap kesiapan kerja siswa
SMK, juga berfungsi sebagai variabel dependen yang dipengaruhi oleh variabel praktik kerja lapangan dan lingkungan keluarga. Peneliti belum
menemukan penelitian terdahulu dengan model sejenis. Artinya, hasil ini bisa menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya dengan model penelitian dan
tema yang sejenis.
4.2.4 Pengaruh lingkungan keluarga terhadap s
elf-efficacy
Hasil uji signifikansi parameter individual Uji t dalam penelitian ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel lingkungan keluarga terhadap
self-efficacy
adalah 0,000 yang berarti 0,05 sehingga Ha
4
yang menyatakan ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap
self-efficacy
siswa kelas XII
program keahlian akuntansi SMK Negeri 1 Kebumen diterima. Artinya
bahwa secara parsial variabel lingkungan keluarga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tinggi rendahnya
self-efficacy
. Hal ini mengandung implikasi bahwa semakin baik lingkungan keluarga yang dimiliki siswa maka
siswa memiliki
self-efficacy
yang semakin tinggi pula, sebaliknya semakin buruk lingkungan keluarga yang dimiliki siswa, maka semakin rendah pula
tingkat
self-efficacy
yang dimiliki siswa.
Keadaan lingkungan keluarga sangat mempengaruhi pembentukan awal
self-efficacy
pada diri seseorang.
Self-efficacy
merupakan suatu keyakinan seseorang terhadap segala aspek kelebihan yang ada pada dirinya
dan diwujudkan dalam tingkah laku sehari-hari. Lingkungan keluarga disamping berfungsi sebagai tempat berlindung, juga berfungsi sebagai
tempat untuk memenuhi kebutuhan hidup seseorang, sehingga lingkungan keluarga memiliki andil `besar dalam perkembangan anak.
Self-efficacy
tidak terbentuk dengan sendirinya dan tidak terbentuk dalam waktu yang singkat,
namun melalui proses yang panjang. Diperlukan pembinaan dan bimbingan yang terus menerus sejak dini.
Self-efficacy
terwujud melalui pembinaan sejak dini, sejak usia muda, dimulai dari lingkungan keluarga melalui
pendidikan yang tertanam sejak usia dini. Anthony 1992 menyatakan bahwa peran lingkungan keluarga
terhadap bentuk kepercayaan diri sangat penting dalam pembentukan
self- efficacy
tersebut. Apabila fungsi keluarga berjalan baik, maka besar kemungkingan individu tersebut juga mempunyai
self-efficacy
yang baik. Dukungan yang baik yang diterima dari lingkungan keluarga seperti anggota
keluarga yang saling berinteraksi dengan baik akan memberi rasa nyaman dan
self-efficacy
yang tinggi. Dari hasil uji koefisien determinasi secara parsial menunjukkan bahwa
variabel praktik kerja lapangan PKL memberikan pengaruh
self-efficacy
sebesar 12,74.
Self-efficacy
dalam penelitian ini selain berfungsi sebagai variabel independen yang memberi pengaruh terhadap kesiapan kerja siswa
SMK, juga berfungsi sebagai variabel dependen yang dipengaruhi oleh variabel praktik kerja lapangan dan lingkungan keluarga. Peneliti belum
menemukan penelitian terdahulu dengan model sejenis. Artinya, hasil ini bisa menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya dengan model penelitian dan
tema yang sejenis.
4.2.5 Pengaruh